Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan dimana gangguan ini mengakibatkan interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi anak terganggu. Angka kejadian anak autisme akhir-akhir ini meningkat, peningkatan ini terdapat di seluruh dunia, pada saat ini diperkirakan terdapat antara 15 – 20 kasus per 10.000 anak, dan ada kesan bahwa di negara-negara maju makin banyak penyandang autisme dan saat ini di Indonesia pun sudah banyak sekali ditemukan kasus autisme.
Anak harapan keluarga dimasa depan, dalam sebuah keluarga disfungsi apa saja (penyakit, cedera, perpisahan, dan sebagainya) yang terjadi pada salah satu anggota keluarga, seringkali akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain secara keseluruhan. Seiring dengan Autisme yang terjadi dan prognosis yang masih kurang baik serta harapan keluarga dimasa depan, maka timbul kecemasan terhadap apa yang akan terjadi dimasa depan si anak.
Dalam pandangan psikoanalitik, pendukung terjadinya kecemasan adalah adanya pertentangan antara Id dan Super Ego; Id mewakili dorongan dan impuls primitif individu, Super Ego mencerminkan hati nurani individu yang dikendalikan oleh norma-norma budaya.. Sebagai pengendali Super Ego, norma-norma budaya mempengaruhi pertentangan Id dan Super Ego dalam proses terjadinya kecemasan.
Norma-norma budaya merupakan produk dari pendidikan yang telah dialami individu. Hal ini sesuai dengan salah satu batasan pendidikan yaitu sebagai proses transformasi budaya. Untuk mendapat gambaran nyata tentang hubungan pendidikan keluarga yang telah dialami dengan kecemasan yang dirasakan keluarga, perlu diadakan penelitian sehingga diperoleh gambaran nyata dan dapat dicari alternatif pemecahan masalah.
Kode file : K005
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll
Harga : Rp. 30.000,-
Kiriminn akuu filee nii dunkk.........
BalasHapus