Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para wanita yang memasuki masa menopause adalah timbulnya gangguan konsep diri. Gangguan konsep diri merupakan masalah yang lazim terjadi pada wanita menopause karena kurangnya kemampuan mengadaptasikan perubahan – perubahan yang terjadi karena kekacauan siklus hormonal yang terjadi secara fisiologis. Dimana terjadi penurunan produksi hormon estrogen dan peningkatan hormon gonadotropin yang mengakibatkan terjadinya kekacauan interaksi pada hypothalamus dan hipofisis. Kekacauan hormonal ini membawa banyak perubahan terhadap organ – organ tubuh yang dipengaruhi langsung oleh estrogen terutama organ reproduksional
Perubahan tersebut sering oleh sebagian klien dianggap sebagai suatu pembebasan bahkan sebagai kelahiran kembali. Mereka merasa bebas dari rasa takut hamil, merdeka secara seksual dan praktis, bebas dari ketegangan pra – haid dan rasa muram setelah melahirkan anak Tetapi yang lebih sering terjadi adalah banyak wanita yang mempersepsikan manopause sebagai berhentinya fungsi reproduksi yang dengan sendirinya berakibat pada perubahan alat – alat seksual dan berhentinya fungsi seksualnya. Hal ini menimbulkan pemikiran yang negatif di antaranya adalah berakhirnya fungsi sebagai seorang wanita. Karena itu tidak jarang pada masa menopause para wanita mengalami stress disertai ketegangan, kecemasan, depresi atau gangguan konsep diri karena ketidakmampuan mengadaptasi perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuhnya. Apabila kelainan – kelainan psikologik emosional itu berlebihan maka akan dapat timbul gejala – gejala seperti mudah tersinggung / marah, nyeri kepala, insomnia, nervositas dan lain – lain. Bahkan dalam keadaan yang ekstrim seorang wanita dapat menjadi gila ( psikosis ) yang lazim disebut Melankholia Involusi.
Tingkat kompleksitas permasalahan yang terjadi pada wanita menopause perlu mendapat perhatian yang lebih karena sangat bervariasinya keluhan yang timbul. Serta kemungkinan wanita menopause untuk terpapar pola penyakit yang khas pada menopause seperti yang telah disebutkan di atas, mengakibatkan mereka membutuhkan perhatian yang lebih banyak dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan medis maupun sosial. Pemerintah terutamanya dalam bidang kesehatan sudah berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara mendirikan yayasan, poliklinik serta membentuk kelompok kegiatan bagi para wanita lanjut usia tersebut. Seperti contohnya di Desa Kenanten di wilayah kerja Puskesmas Gayaman sudah terdapat kelompok kegiatan berupa kelompok pengajian bagi para wanita usia lanjut. Dimana selain kegiatan utama yaitu pengajian terdapat kegiatan – kegiatan lain seperti diskusi – diskusi mengenai masalah – masalah umum yang dialami oleh para anggotanya. Kegiatan tersebut sudah berjalan lama dan diikuti oleh lebih kurang 120 orang anggota yang rutin mengadakan pertemuan setiap minggu sekali. Namun dalam kegiatan tersebut belum tampak adanya usaha pemecahan masalah bersama serta rasa kebersamaan di antara para anggota dalam turut berpartisipasi terhadap permasalahan yang dirasakan oleh rekannya dalam kelompok.
Usaha meningkatkan kebersamaan dalam kelompok kegiatan tersebut diharapkan dapat menimbulkan perubahan persepsi atau pandangan dalam diri klien sehingga ia dapat mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang timbul pada dirinya sehingga keseimbangan psikologisnya dapat dicapai. Hal tersebut dapat dicapai jika para wanita menopause tersebut berinteraksi dalam satu kelompok yang adekuat dan dipimpin oleh seorang leader yang tepat. Hendaknya yang terlibat sebagai leader adalah mereka yang termasuk dalam komunitas menopause, namun memiliki keseimbangan emosi yang lebih baik.
Keterlibatan leader yang mengalami permasalahan yang sama dengan kelompok dalam pelaksanaan terapi aktifitas kelompok dapat memberikan respon psikologis yang positif, bahwa keberadaan kelompok pendukung bagi klien pengidap kanker payudara di USA telah menjadi sangat populer karena dianggap sebagai sumber pendukung yang signifikan bagi klien. Kelompok pendukung sebagai kelompok menolong diri sendiri (self – help group) yaitu orang yang ingin mengatasi, yang memiliki permasalahan yang sama, dimana mereka berbagi pengalaman mereka baik yang baik maupun buruk, berhasil atau tidak berhasil antara satu sama lainnya.
Kode File : Q004
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Kuesioner, dll
Bentuk file : Ms.Word
Donasi : Rp. 50.000,-
mau download penelitian dgn judul efektifitas peran kelompok pendukung dalam pelaksanaan terapi aktivitas kelompok terhadap peningkatkan konsep diri pada klien manaupose di Wilayah Puskesmas XX, bgm caranya
BalasHapus