Jumat, 27 Maret 2009

Studi Eksplorasi Persepsi Ibu Tentang Pemberian Asi Eksklusif

Asi (Air Susu Ibu ) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun susu hewan, seperti susu sapi. ASI mengandung lebih dari 200 unsur- unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan , hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang antara satu dengan yang lainnya.
Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna . ASI mampu memberikan perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang sisitem kekebalan bayi itu sendiri. Dengan adanya zat kekebalan ini bayi ASI eksklusif akan terhindar dari berbagai macam infeksi atau penyakit.
Umumnya komposisi ASI disesuaikan dengan kecepatan tumbuh untuk mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3 – 4 bulan. Bayi manusia sendiri termasuk kelompok bayi yang pada waktu lahir masih sangat belum matang sehingga tergantung penuh pada orang tua. Untuk perawatan serta untuk kelangsungan hidupnya diperlukan waktu sekitar 4 – 4,5 bulan agar berat badan dapat digandakan 2 kali berat lahirnya. Ini merupakan salah satu alasan mengapa ASI eksklusif harus diberikan pada bayi usia 0 – 4 bulan, bahkan pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) memberikan klarifikasi tentang rekomendasi, bahwa ASI eksklusif dapat diberikan sampai usia 6 bulan (Utami Roesli, 2000;3).
Pencapaian ASI eksklusif hingga saat ini belum menggembirakan, dari penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek (1995), diperoleh fakta bahwa yang memberi ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI, sedangkan 70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Utami Roesli, 2000;2). Di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar jumlah ibu menyusui pada tahun 2000 sebanyak 5329 orang, tetapi yang memberikan ASI Eksklusif hanya 792 orang.

Kode File : L006
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Bagian depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 25.000,-

1 komentar:

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)