Jumat, 27 Maret 2009

Studi Tentang Gangguan Body Image Pada Klien Fraktur Femur Dengan Pemakaian Skeletal Traksi di Ruang Bedah RSUD XX

Fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi merupakan tindakan medis untuk memanipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah dan dilakukan reposisi dan imobilisasi. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tahun 2001 fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi berjumlah 96 kasus. Klien dengan fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi dapat menimbulkan perasaan klien kurang sempurna, sehingga klien merasa cemas dengan keadaanya dan merupakan salah satu kasus yang mempunyai masalah gangguan konsep diri, yaitu bodi image (gambaran diri) dapat berupa realitas tubuh, ideal tubuh dan presentasi tubuh, tetapi tidak semua fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi mengalami gangguan bodi image. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, umur, pekerjaan, informasi pre operasi serta lama dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada pengaruh antara faktor pendidikan, umur, pekerjaan, informasi per operasi dan lama dirawat terhadap gangguan bodi image klien pada fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi.
Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, sampel klien fraktur femur dengan pemakaian skeletal traksi yang dirawat di Ruang Bedah B, E. F RSUD Dr Soetomo Surabaya. Besar sampel 30 responden yang dipilih secara total sampling dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan menggunakan Uji statistik ANOVA pada komputer Program SPSS 7,5 windows dengan tingkat signifikan P < 0,05.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden pendidikan SD (66,7%) dan sebagian kecil Akademi/PT (6,6%), Jenis pekerjaan Ibu rumah tangga/tidak bekerja (40%) dan sebagian kecil bekerja PNS/ABRI,Buruh (26,6%), umur sebagian besar 41-50 tahun (40%), sebagian kecil < 20 tahun (6,7%). Hasi uji statistik ANOVA pada faktor pendidikan (P=0,012), informasi pre operasi (P=0,005), lama dirawat (P=0,034) ada hubungan terhadap gangguan bodi image, sedangkan faktor umur (P=0,063), pekerjaan (P=0,057) tidak berhubungan terhadap gangguan bodi image.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi tidak menunjukan gangguan bodi image, pekerjaan klien hanya bersifat sebagai pencari nafkah tambahan, kejenuhan pada pekerjaan yang rutin, sehingga tidak menunjukan gangguan bodi image. Umur 41-50 tahun (dewasa pertengahan) mengalami tingkat adaptasi secara sosial sehingga dampak dari penyakitnya menimbulkan kecemasan. Umur 20 tahun pertumbuhan fungsi tubuh, dimulainya tingkat kematangan emosional, intelektual serta dapat memberikan perubahan yang adaptif. Informasi pre operasi yang jelas penting untuk mengurangi kecemasan dan lebih dapat melakukan perawatan mandiri, lama dirawat sejak klien masuk rumah sakit sudah memikirkan perubahan aktifitas dan penampilan tubuh.

Kode File : K040
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Master tabel, dll

Donasi : Rp. 25.000,-

1 komentar:

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)