Selasa, 31 Maret 2009

Perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa XX.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang dapat berakibat fatal berupa kegagalan sirkulasi darah hingga penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma apabila tidak ditangani secara benar. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue penyebab DBD. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pencegahan atau pengendalian dengan memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue di Desa XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 165 responden yang diambil dengan metode quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue di desa XX, melalui metode pengendalian lingkungan sebanyak 51,5% responden cukup baik, melalui metode pengendalian biologi sebanyak 58,2% responden cukup baik, melalui metode pengendalian kimiawi sebanyak 56,3% responden tidak baik, sedangkan melalui metode perlindungan pribadi sebanyak 56,4% responden cukup baik
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue melalui metode pengendalian lingkungan, pengendalian biologi dan perlindungan pribadi adalah cukup baik, sedangkan melalui metode pengendalian kimiawi adalah tidak baik. Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan selalu berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan DBD melalui leaflet-leaflet tentang DBD serta melibatkan kader kesehatan secara optimal untuk kegiatan penyuluhan.

Kode File : L014
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 10.000,-

Peranserta Kader Kesehatan Dalam Kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di Posyandu Desa XX

Munculnya status gizi buruk akhir-akhir ini, selain disebabkan oleh berkurangnya konsumsi pangan sebagai dampak melemahnya daya beli masyarakat dan mutu gizi yang dimakan keluarga dan masyarakat, ternyata masih ditemukan penyebab lain yang cukup mengagetkan. Masih banyak warga masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang pentingnya pemeliharaan gizi sejak masa balita. Untuk mengatasi hal tersebut perlu kiranya memberikan pengetahuan kepada masyarakat tersebut melalui kegiatan kader di Posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranserta kader kesehatan dalam kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di posyandu Desa XX
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 10 responden yang diambil dengan metode total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta kader dalam penimbangan berat badan balita dan pencatatan hasil penimbangan di KMS adalah baik sebanyak 60%. Peranserta kader dalam memberikan penyuluhan berdasarkan hasil penimbangan pada ibu balita adalah baik dan cukup baik masing-masing sebanyak 40%. Peranserta kader dalam memberikan penyuluhan pedoman pemberian makanan pada balita dikategorikan cukup baik sebanyak 70%. Peranserta kader dalam melakukan kunjungan rumah untuk memantau perkembangan kesehatan balita dikategorikan cukup baik sebanyak 70% responden.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa Peranserta kader kesehatan dalam kegiatan posyandu di Posyandu Desa XXadalah baik. Kecuali peranserta kader dalam memberikan penyuluhan pedoman pemberian makanan pada balita dan dalam melakukan kunjungan rumah untuk memantau perkembangan kesehatan balita adalah cukup baik. Seyogyanya pimpinan Puskesmas mengadakan pelatihan kader kesehatan penyegaran dan pelatihan kader baru bagi yang belum pernah mendapat pelatihan kader.

Kode File : L013
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Donasi : Rp. 30.000,-

Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas XX

Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat, karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 61 responden yang diambil dengan metode accidental sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis skor T (skala Likert) dengan alat ukur kuesioner yang diadopsi dari pengukuran tingkat kepuasan pelanggan oleh J. Supranto (1997).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (68,9%) mempunyai persepsi yang kurang baik (Unfavorable) terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumbermanjing Kulon, sebagian kecil sisanya (31,1%) mempunyai persepsi yang baik (Favorable).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar masyarakat mempunyai persepsi kurang baik terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas XX. Peneliti menyarankan agar tenaga Puskesmas meningkatkan kemampuan diri dalam upaya meningkatkan dan memantapkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan penunjangnya agar lebih efisisen dan efektif.

Kode File : L012
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Bentuk file : Ms.Word Document
Donasi : Rp. 40.000,-

Hubungan Pengetahuan Tentang Efek Rokok Bagi Kesehatan Dengan Sikap Remaja Terhadap Rokok Di SMK XX

Fenomena merokok di Indonesia memang sudah sangat memprihatinkan dan kini sudah merambah ke anak-anak sekolah. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Juni 2005 terhadap 12 orang pelajar STM/SMK XX, 8 orang diantaranya (66,7%) suka merokok. Dari 8 orang ini, 5 orang diantaranya (62,5%) mengatakan menghabiskan rokok sekitar 10-19 batang per hari, 3 orang (37,5%) merokok 1-9 batang per hari. Sebanyak 6 orang (75%) dari remaja ini tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja laki-laki tentang efek rokok bagi kesehatan dengan sikap merokok di SMK XX.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan populasi sebanyak 554 siswa, jumlah sampel adalah 232 siswa yang diambil dengan teknik quota sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2005. Metode analisa data menggunakan Spearman Rho menggunakan komputer program SPSS for window dengan derajat kemaknaan  = 0,05. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan narasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja perokok tentang efek rokok terhadap kesehatan adalah kurang baik (53,4%), sedangkan sikap remaja perokok terhadap kegiatan merokok adalah baik (51,3%). Hasil analisa menggunakan Spearman Rho diketahui nilai korelasinya adalah 0,138 dengan tingkat kemaknaan (signifikansi) sebesar 0,035 untuk uji 2 pihak.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola pengetahuan remaja tentang efek rokok bagi kesehatan dengan sikap dalam kegiatan merokok di SMK XX. Kesimpulan ini diambil karena tingkat kemaknaan lebih kecil dari alfa () yang ditetapkan (0,035 < 0,05) maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Peneliti menyarankan agar pimpinan dan pengelola sekolah membuat kebijakan atau peraturan tentang merokok di lingkungan sekolah secara bijaksana, dan yang terpenting adalah tauladan para guru untuk membangun kesadaran siswa dalam upaya mengubah kebiasaan merokok.

Kode File : L011
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

DONASI :    Rp. 40.000,-     (MS.WORD)

Hubungan antara Jenis Pemberian Makanan Tambahan dengan tingkat perkembangan anak usia prasekolah di TK XX

Pemberian makanan tambahan merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan gizi anak, sangat penting diberikan sejak bayi sampai anak berusia lima tahun (pra sekolah). Seharusnya anak-anak di Taman Kanak-kanak Dian Pertiwi Bumiayu Malang yang sudah mendapat makanan tambahan dengan jenis lengkap tidak ada yang mengalami keterlambatan perkembangan, tetapi kenyataannya ada beberapa siswa yang mengalami keterlambatan, sehingga peneliti mengungkapkan ada kesenjangan antara teori dan fakta yang perlu dibuktikan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara jenis pemberian makanan tambahan dengan tingkat perkembangan anak usia prasekolah di TK XX.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan populasi sebanyak 60 anak, jumlah sampel adalah 48 anak yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan < 0,05. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi DDST II.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 35 anak (72,9%) mendapat PMT secara lengkap, dan 13 anak (27,1%) tidak mendapat PMT secara lengkap. Sedangkan anak yang tingkat perkembangan yang normal sebanyak 35 responden (72,9%), meragukan sebanyak 12 responden (25%) dan yang abnormal sebanyak 1 responden (2,1%). Dari analisis uji Chi-Square untuk d.k = 2 dan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan hasil sebesar 30,012 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara jenis Pemberian Makanan Tambahan dengan tingkat perkembangan anak usia prasekolah di TK Dian Pertiwi Bumiayu Malang. Kesimpulan ini diambil karena harga Chi-Square hitung lebih besar dari harga tabel (30,012 > 5,59) dan tingkat kemaknaan lebih kecil dari alfa () yang ditetapkan (0,000 < 0,05) maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Peneliti menyarankan lembaga pendidikan untuk mengembangkan praktik makan makanan yang sehat secara rutin pada anak-anak didik, karena program makan bersama di sekolah terbukti sangat baik dilaksanakan.

Kode File : L010
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 50.000,-

Perilaku sehari-hari penderita TBC dalam upaya pencegahan penularan penyakitnya di wilayah Puskesmas XX

TBC adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosa. Dahak pasien TBC yang dibuang sembarangan di tanah, mengering, terbang bersama debu, kemudian terhirup oleh orang yang berada di sekitarnya. Perilaku sehari-hari yang kurang sehat di atas cenderung mengakibatkan penularan dan peningkatan kasus TBC, seperti yang terjadi di Pusekesmas Gondanglegi Kabupaten Malang dimana terjadi peningkatan kasus dari 11 orang dengan BTA positif dan 163 suspect TBC (tahun 2002) meningkat menjadi 25 orang dengan BTA positif dan 256 suspect TBC pada tahun 2003. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku sehari-hari penderita TBC dalam upaya pencegahan penularan penyakitnya di wilayah Puskesmas XX
Peneliti menggunakan desain penelitan diskriptif untuk mendapatkan gambaran nyata tentang perilaku sehari-hari penderita TBC dalam upaya pencegahan penularan penyakitnya. Tehnik sampling dengan total sample sebanyak 20 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada bulan Juli 2004.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku membuang dahak penderita TBC sebanyak 70% responden membuang dahak di kamar mandi/WC, 55% di sembarang tempat. Perilaku minum obat minum secara teratur sebanyak 65%, selalu kontrol jika obat habis sebanyak 75%, 40%responden kadang-kadang lupa tidak minum obat, dan 5% responden yang berhenti minum obat sebelum sembuh. Perilaku mengatur ventilasi rumah, 50% membuka pintu dan jendela rumah setiap hari, 45% jarang membuka jendela kamar/ruangan. Perilaku kebersihan diri 70% menutup mulut setiap kali batuk atau bersin, 65% mencuci mulut dan menyikat gigi setiap hari, 80% responden selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan 20% responden menjemur kasur secara rutin.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa mayoritas responden membuang dahak di kamar mandi dan di sembarang tempat, sebagian besar responden telah minum obat secara teratur dan melakukan kontrol secara rutin, separuh responden selalu membuka pintu dan jendela rumah setiap hari, serta sebagian besar responden menutup mulut setiap kali batuk, mencuci mulut dan menyikat gigi, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Peneliti juga merekomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti hubungan antara faktor-faktor penyebab kekambuhan asma dengan frekuensi kekambuhan pada klien asma. Para perawat juga diharapkan untuk secara aktif memberikan pendidikan kesehatan pada klien, terutama tentang cara-cara mencegah serangan asma dan menghindari faktor ektrinsik dan faktor intrinsik yang dapat mencetuskan serangan asma bronkial.

Kode File : L009
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Gambaran Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Pada Lansia di Desa XX

Tugas keluarga adalah mengenal berbagai permasalahan yang dialami oleh lansia, yang antara lain meliputi mengenal masalah kesehatan lansia, mengambil keputusan atas masalah kesehatan yang terjadi pada lansia. Kenyataan di lapangan menunjukkan fenomena yang berbeda, dimana masih banyak keluarga yang tidak dapat menjalankan tugas-tugasnya di bidang kesehatan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada lansia di RW 02 Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif yang dilaksanakan di RW 02 Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang dengan populasi 176 keluarga dan sampel yang diambil sebanyak 123 responden dengan menggunakan metode Quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat mengacu pada variabel penelitian yaitu 5 tugas keluarga di bidang kesehatan lansia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas keluarga dapat melaksana-kan tugas keluarga dalam mengenal masalah kesehatan lansia dengan baik (43,9%), responden dapat mengambil keputusan atas masalah kesehatan yang terjadi pada lansia dengan baik (46,4%), melakukan perawatan atas masalah kesehatan yang terjadi pada lansia dengan baik (66,7%), memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pengembangan pribadi lansia dengan kurang baik (35,7%) dan menggunakan sumber-sumber atau fasilitas kesehatan masyarakat dengan baik (74,1%).
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan keluarga pada lansia dengan baik, kecuali tugas keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia memperoleh hasil yang kurang baik. Peneliti menyarankan agar petugas perawatan kesehatan masyarakat seyogyanya melakukan pengamatan lebih mendalam tentang kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pengembangan pribadi lansia, mengingat masih banyak keluarga yang belum dapat menjalankan tugas ini dengan baik.

Kode File : K086
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Persepsi Pasien Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XX

Kepuasan pelanggan adalah hal utama yang perlu diprioritaskan oleh rumah sakit agar dapat bertahan, bersaing dan mempertahankan pasar yang sudah ada. Oleh karena itu rumah sakit harus memberikan pelayanan yang berkualitas dan bernilai/bermutu tinggi bagi pelanggan mereka. Untuk mengetahui kualitas pelayanan tersebut perlu dievaluasi persepsi pasien terhadap mutu pelayanan keperawatan yang mereka terima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang berlokasi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kabupaten Malang pada tanggal 10 – 17 Juni 2005 dengan sampel sebanyak 102 responden yang diambil dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah menggunakan Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan dari Depkes RI 1997 mengenai “Persepsi pasien terhadap Mutu Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit”. Sedangkan analisis data dilakukan dengan editing, coding tabulating, dan data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan dari aspek interpersonal, 48% responden mempunyai persepsi kurang baik, dari dimensi teknik perawatan, 59% responden mempunyai persepsi tidak baik, sedangkan dari dimensi organisasi sebanyak 53% responden mempunyai persepsi baik.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa responden mempunyai persepsi kurang/tidak baik terhadap mutu asuhan keperawatan dari dimensi interpersonal dan teknik perawatan, sedangkan dari dimensi organisasi responden mempunyai persepsi baik. Peneliti menyarankan agar pengelola rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan misalnya dengan menambah sarana dan prasarana rumah sakit, meningkatkan kenyamanan lingkungan, mempertahankan kesinambungan perawatan pasien, serta mengadakan pelatihan dan penyelenggaraan pendidikan keperawatan berkelanjutan.

Kode File : K085
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 10.000,-

Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Anak Yang Terpasang Infus di RS XXX

Kebutuhan tidur yang terganggu atau kurang terpenuhi akan berpengaruh terhadap aktivitas kesehariannya. Anak-anak merupakan usia yang peka terhadap dampak kurang tidur. Hampir seperempat dari anak usia 1 sampai 4 tahun mengalami gangguan tidur termasuk mengigau, mimpi buruk, mengompol, dan teror malam hari. Gangguan tidur pada masa kanak-kanak cenderung akan berlangsung terus jika tidak diobati. Anak-anak yang mengalami gangguan tidur pada usia tahun pertama sering mengalami berbagai masalah tidur di tahun-tahun berikutnya
Kurang tidur mungkin menyebabkan anak lebih rentan lagi terhadap sakit fisik, dan akan mengurangi keeratan pertalian dan interaksi orang tua dengan anak di kemudian hari dan mungkin juga mempengaruhi harga diri anak. Anak yang agak besar yang mengalami gangguan tidur, dibandingkan dengan anak seusia yang tidurnya normal, biasanya lebih menampakkan emosi negatif, seperti capai di siang hari, tensi naik, kurang bergairan dan tertekan. Anak yang tidurnya tidak cukup atau terganggu sering mudah marah, kurang perhatian, suka melawan dan tampak hiperaktif.
Mengingat prosedur invasif seperti pemasangan infus dapat menimbulkan gangguan tidur pada anak, dan gangguan tidur dapat berdampak negatif terhadap kesehatan anak baik secara fisik maupun psikis, perlu kiranya dilakukan perhatian yang lebih jauh terhadap keadaan ini. Pertimbangan khusus pemasangan infus pada anak harus dilakukan agar anak tidak mengalami nyeri dan trauma berlebihan serta kebutuhan tidur anak tetap terjaga. Orang tua juga diharapkan dapat menjaga ketenangan lingkungan saat anak sedang istirahat/tidur.

Kode File : K084
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Gambaran Motivasi Akseptor KB dalam Memilih Metode Kontrasepsi IUD di Desa XXX

Saat ini makin disadari perlunya usaha untuk menumbuhkan faktor pendorong dalam mengatur dan merencanakan kehamilannya. Kontrasepsi merupakan suatu metode yang dirancang sedemikian rupa untuk mencegah kehamilan, membantu suami istri mengatur jumlah anak sesuai keinginan dan keadaan mereka. Salah satu metode kontrasepsi efektifitasnya sangat tinggi, yaitu sekitar 99% adalah IUD/Intra Uterine Device (AKDR / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi akseptor KB dalam memilih metode kontrasepsi IUD di Desa XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan lokasi penelitian di Desa Gampingan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang pada tanggal 15 – 16 Juni 2005. Populasi penelitian berjumlah 22 akseptor dan sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling (22 responden). Alat ukur yang digunakan adalah menggunakan kuisioner tentang motivasi akseptor dalam memilih metode kontrasepsi IUD. Sedangkan analisa data dilakukan dengan editing,coding, tabulating dan data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas akseptor memiliki motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang sedang, yaitu masing-masing sebesar 95,5% dan 77,3%, mayoritas akseptor memiliki motivasi terdesak yang tinggi (36,4%), dan mayoritas akseptor (95,5%) mempunyai motivasi sedang yang berhubungan dengan ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamamanan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa mayoritas responden mempunyai motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang sedang. Tidak banyak akseptor yang memiliki kondisi yang mendesaknya memilih metode kontrasepsi IUD dan hampir seluruh akseptor mempunyai motivasi sedang dalam memilih metode IUD yang berhubungan dengan ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamamanan. Peneliti menyarankan agar petugas kesehatan hendaknya selalu berusaha meningkatkan motivasi dengan memberikan pendidikan/penyuluhan kesehatan, konseling sekaligus advokasi pada akseptor agar mereka mempunyai tujuan/harapan yang semakin mantap untuk menggunakan suatu metode kontrasepsi.

Kode File : K083
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 40.000,-

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri akibat Perawatan Luka Bedah Abdomen Di Badan Pelaksana Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit Umum XX

Terapi musik merupakan intervensi non invasif yang dapat digunakan untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Beberapa peneliti membuktikan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk manajemen nyeri seperti nyeri akut, nyeri kanker, nyeri akibat prosedur invasif, dan beberapa prosedur medis lainnya. Di bidang kesehatan terapi musik dikenal sebagai complementary medicine yang dapat diterapkan setiap saat, dimana saja, dan oleh siapa saja, serta tidak menimbulkan efek samping. Akan tetapi penggunaan musik untuk penanganan nyeri seperti nyeri akibat perawatan luka belum diterapkan atau direkomendasikan secara nyata. Perawatan luka merupakan bantuan atau intervensi dari luar yang bertujuan untuk mendukung penyembuhan luka. Salah satu permasalahan yang sering terjadi saat perawatan luka adalah nyeri. Kenyamanan dan penanganan nyeri merupakan prinsip dalam perawatan luka, juga merupakan salah satu kebutuhan dasar yang menjadi hak pasien dan harus dipenuhi oleh perawat. Untuk itu perlu dicari atau diupayakan alternatif penanganan terhadap nyeri yang terjadi, agar perawatan luka dapat dilakukan secara optimal. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri akibat perawatan luka bedah abdomen di Badan Pelaksanan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Rancangan penelitian menggunakan Pre Eksperimental After Only Design dengan metode Static Group Comparism. Sampel diambil dari pasien yang menjalani perawatan luka bedah abdomen dengan metode non probability sampling teknik purposive sampling, berjumlah 18 orang yang terdiri dari 9 orang kelompok kontrol dan 9 orang kelompok perlakuan. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pengkajian nyeri dengan skala perilaku dari Margaret Campbell. Sebagian besar (56%) intensitas nyeri pada kelompok kontrol adalah nyeri sedang, sedangkan yang terbanyak pada kelompok perlakuan adalah intensitas nyeri ringan (67%). Hasil uji statistik Mann Whitney Test menggunakan tingkat kemaknaan p ≤ 0,05 menunjukkan hasil signifikan dengan nilai p = 0,039, hal ini berarti bahwa ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan intensitas nyeri akibat perawatan luka bedah abdomen. Berdasarkan hasil penelitian maka terapi musik dapat dimanfaatkan sebagai intervensi penanganan nyeri pada pasien yang menjalani perawatan luka bedah abdomen.

Kode File : K082
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 50.000,-

Faktor Dominan Pencetus Serangan Asma Pada Pasien Asma Bronkiale di Instalasi Rawat Inap RS XX

Asma bronkial merupakan penyakit yang bersifat multifaktorial, dan timbulnya serangan ini selain karena adanya faktor ekstrinsik, juga dipengaruhi oleh adanya faktor intrinsik. Asma dikenali dengan adanya gejala susah bernafas, batuk dan mengi. Dari data rekam medik RS terdapat 756 kasus pada tahun 2003 atau meningkat sekitar 230% dari tahun 2002 yang hanya terdapat 356 kasus. Beranjak dari uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang menjadi pencetus serangan asma pada pasien Asma Bronkiale di RS XX”.
Peneliti menggunakan desain penelitan diskriptif untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai faktor dominan pencetus serangan asma. Tehnik sampling dengan total sample sebanyak 25 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada bulan Juni 2004.
Adapun hasil penelitian bahwa faktor pencetus serangan asma sebagian besar adalah alergen (80%), sebagian dicetuskan oleh iritan/polutan (40%) dan infeksi saluran pernafasan (36%), perubahan lingkungan/suhu juga menjadi pencetus serangan asma pada sebagian besar responden (60%), dan hanya sedikit responden yang serangan asmanya dicetuskan oleh obat-obatan (8%). Faktor instrinsik yang menjadi pencetus serangan asma sebagian besar adalah kegiatan berlebihan (68%), dan sebagian kecil dicetuskan oleh faktor emosional/konflik rumah tangga (36%).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor ekstrinsik yang dominan menjadi pencetus serangan asma pada sebagian besar pasien asma bronkial adalah alergen dan perubahan lingkungan/suhu, sedangkan faktor instrinsik yang dominan menjadi pencetus serangan asma sebagian besar pasien asma bronkial adalah kegiatan fisik berlebihan. Peneliti juga merekomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti hubungan antara faktor-faktor penyebab kekambuhan asma dengan frekuensi kekambuhan pada klien asma. Para perawat juga diharapkan untuk secara aktif memberikan pendidikan kesehatan pada klien, terutama tentang cara-cara mencegah serangan asma dan menghindari faktor ektrinsik dan faktor intrinsik yang dapat mencetuskan serangan asma bronkial.

Kode File : K081
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Persepsi Klien Terhadap Manfaat Penyuluhan Kesehatan Oleh Perawat Pada Pasien Di Rumah Sakit XX

Pendidikan kesehatan sejak dahulu dianggap sebagai komponen utama dalam repertoar pemberian perawatan standar oleh perawat. Peran perawat sebagai pendidik sudah mengakar di dalam warisan dan perkembangan profesi ini. Selama beberapa dekade pengajaran terhadap pasien diakui sebagai fungsi keperawatan yang independen. Namun dalam melaksanakan peran dan fungsi pendidikan / penyuluhan kesehatan, banyak halangan dan rintangan yang sering dialami dan ditemui perawat, baik masalah yang berhubungan dengan perawat itu sendiri atau masalah yang berhubungan dengan pasien.
Beberapa rintangan bagi pasien dalam mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan antara lain karena stres akibat penyakit akut dan kronis, ansietas, menurunnya panca indera, dan tingkat pendidikan yang rendah pada pasien merupakan beberapa alasan yang menurunkan motivasi peserta didik dan menghambat proses pembelajaran. Dapat juga karena karakter pribadi klien, dimana kesiapan untuk belajar, motivasi dan kepatuhan, dan gaya belajar merupakan beberapa faktor pokok yang mempengaruhi keberhasilan upaya pendidikan. Kadang kala terdapat penyangkalan terhadap kebutuhan pembelajaran atau pasien tidak mengetahui manfaat penyuluhan kesehatan, dan kebencian terhadap perawat, merupakan beberapa rintangan psikologis untuk mencapai perubahan perilaku
Banyak faktor dapat mempengaruhi keberhasilan penyuluhan kesehatan, diantaranya bersumber dari pasien sebagai peserta didik. Pasien diharapkan dapat mengekspresikan perasaan dan pengalamannya pada perawat sehingga perawat dapat lebih mengerti tentang keunikan pasien dan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan pasien secara individual. Satu hal penting agar klien dapat dengan tulus dan penuh kesadaran dalam bekerja sama dengan perawat, yaitu persepsi pasien tersebut terhadap manfaat penyuluhan kesehatan itu sendiri. Dengan mengetahui manfaat penyuluhan kesehatan, klien akan termotivasi untuk mengikuti proses penyuluhan dengan semangat dan antusias yang tinggi.

Kode File : K079
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari Di Rumah Dengan Terjadinya Gastritis Pada Pasien Yang Dirawat di RSU XX

Pola makan sehat sangat berguna untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit seperti. Pola makan yang salah seperti kelebihan makan atau makan makanan yang kurang seimbang. Bahkan, kematian akibat penyakit yang timbul karena pola makan yang salah / tidak sehat belakangan ini cenderung meningkat. Penyakit akibat pola makan yang kurang sehat tersebut diantaranya diabetes melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler. Bahkan dilaporkan bahwa kematian dini dari penyakit-penyakit di atas 50% diantaranya karena pola makan yang salah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku keluarga dalam mencegah dan melakukan penanganan dini penyakit diare di rumah pada anak yang dirawat di Irna Empu Tantular Badan Rumah Sakit XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan populasi sebanyak 69 orang, pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif dengan alat ukur kuesioner yang dibuat peneliti setelah melalui uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan 60,7 % responden mempunyai tingkat pengetahuan baik, 57,1 % responden menerapkan pola laktasi yang benar pada bayinya sampai usia 4 bulan. Berdasarkan hasil uji statistika Spearman rank didapatkan adanya hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pola laktasi pada bayi baru lahir sampai usia 4 bulan dengan tingkat kemaknaan p = 0,009 dengan kekuatan hubungan kurang kuat yaitu Coeffitient Correlation = 0,486. Sebagai rujukan peneliti untuk saran adalah perlunya meningkatkan pengetahuan ibu meneteki tentang ASI dan pola laktasi yang benar dengan cara meningkatkan pemberian informasi kepada ibu meneteki.

Kode File : K078
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Gambaran Fungsi Intelektual Lansia Di Posyandu Lansia Desa XX

Seseorang dikatakan mengalami penurunan fungsi intelektual yang lazim dikenal dengan demensia atau kepikunan, bila menunjukkan tiga atau lebih dari gejala-gejala berupa gangguan dalam, di antaranya perhatian (atensi), daya ingat (memori), orientasi tempat dan waktu, kemampuan konstruksi dan eksekusi (seperti mengambil keputusan, memecahkan masalah) tanpa adanya gangguan kesadaran. Gejala tersebut bisa disertai gangguan emosi, cemas, depresi agresivitas. Secara garis besar dapat disebutkan demensia merupakan kemunduran progresif kapasitas intelektual yang disebabkan oleh gangguan pada otak.
Penurunan fungsi intelektual dengan gejala sindroma dimensia, akan berimplikasi pada pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari lansia yang bersangkutan. Lansia dengan demensia sering lupa makan dan minum, atau makan dan minum di luar jam makan, serta kurang memperhatikan kualitas makanannya (misalnya makanan yang sudah berjamur). Kebutuhan dasar lain seperti kebutuhan eliminasi, keamanan dan keselamatan, komunikasi dan sebagainya juga akan mengalami hal yang serupa. Keadaan ini tentunya memerlukan perawatan khusus oleh keluarga, dan kalau lansia dirawat di rumah sakit atau instansi pelayanan perawatan, maka hal ini menjadi tanggung jawab dari perawat.

Kode File : K077
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Keberhasilan kontrasepsi KB Suntik dalam perencanaan kehamilan pada ibu di desa XX

Memulai merencanakan hari depan keluarga, termasuk diantaranya merencanakan kehamilan dan kelahiran anak, perlu pengetahuan tentang program keluarga berencana (KB). Pendidikan dan penyuluhan tentang KB telah banyak dilakukan dan dikampanyekan, baik secara langsung kepada masyarakat melalui program kegiatan puskesmas, maupun melalui media-media massa. dan kampanye atau kegiatan penyuluhan kesehatan tentang KB sudah menampakkan hasil yang menggembirakan hingga masyarakat menganggap sebagai kebutuhan, terbukti dengan meningkatnya penggunaan KB mandiri.
Banyak metode KB yang dapat membantu keluarga untuk merencanakan masa depannya, dalam hal ini mengatur dan merencanakan kehamilan dan kelahiran anaknya. Metode-metode tersebut antara lain KB hormonal (pil KB, KB suntik, dan KB susuk), operasi, kondom, pantang berkala, dan masih banyak lagi metode yang lain. Keluarga harus dapat memilih cara / metode KB yang paling efektif dan paling cocok untuk dirinya, karena respon tubuh seseorang terhadap pemasangan alat KB tertentu akan berbeda dengan respon yang terjadi pada orang lain. Salah satu metode kontrasepsi hormonal yang banyak digunakan masyarakat dan secara ilmiah dijelaskan dapat mencegah terjadinya konsepsi / kehamilan yang cukup lama walaupun pemakaian kontrasepsi ini dihentikan adalah kontrasepsi KB suntik. Dan dalam penelitian ini peneliti hanya akan memfokuskan pada penggunaan KB suntik.
Selain faktor keefektifan dalam mencegah kehamilan, peneliti juga melihat suatu opini masyarakat bahwa penggunaan KB suntik akan membuat orang yang memakainya menjadi tidak subur atau mandul, sehingga cara ini hanya cocok untuk keluarga yang sudah mempunyai anak atau tidak ingin memiliki anak lagi. Di desa Bantur, setiap tahun pengguna / akseptor kontrasepsi KB suntik lebih tinggi dibandingkan akseptor KB metode yang lain.

Kode File : K076
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Bentuk file : Ms.word
Donasi : Rp. 30.000,-

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap XX

Proses keperawatan adalah metode yang dapat digunakan perawat dalam rangka proses berfikir yang terorganisasi untuk pengambilan keputusan klinik, pemecahan masalah, dan memberikan perawatan yang berkualitas baik pada pasien sebagai individu, keluarga, atau masyarakat. Setiap langkah dalam proses keperawatan ini perlu didokumetasikan dengan baik agar dapat dilaksanakan dengan tepat, karena pada umumnya perawat bekerja secara tim. Dokumentasi keperawatan ini merupakan salah satu alat komunikasi antar perawat, penting untuk menghidari pemutar-balikan fakta dan untuk mencegah kehilangan informasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pendokumentasian asuhan keperawatan pasien di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 41 responden. Teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif dengan alat ukur kuesioner yang diadopsi dari penerapan standar asuhan keperawatan oleh Depkes RI
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dokumentasi asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Malang 46,3 % adalah baik, 48,8% cukup, dan 4,9% kurang baik. Dokumentasi yang kurang baik terutama karena format pengkajian yang dijadikan pedoman belum mencantumkan secara lengkap jenis data yang harus dikaji, khususnya pada data aspek psikologis, sosial dan spiritual. Pada perencanaan asuhan keperawatan juga belum dituliskan secara jelas tujuan dan kriteria hasil dari tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat berpengaruh pada pencatatan evaluasi, karena evaluasi ini didasarkan pada kriteria keberhasilan dalam perencanaan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa mayoritas dokumentasi asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit XX sudah cukup baik. Peneliti menyarankan agar format pendokumentasian yang dijadikan pedoman di rumah sakit ini perlu dilengkapi sehingga semua data baik fisik, psikologis, sosial dan spiritual pasien dapat dikaji dan perawat dapat mengidentifikasi semua masalah keperawatan pasien, dengan demikian kualitas asuhan keperawatan di masa mendatang juga diharapkan dapat lebih baik.

Kode File : K075
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Fase Kerja Dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Irna XX

Komunikasi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia tidak terkecuali seorang perawat, yang dalam kegiatan sehari-harinya selalu berhubungan dengan orang lain. Komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien disebut dengan komunikasi terapeutik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10 orang pasien di Irna Gajahmada, diketahui 50% pasien merasa puas dengan komukasi yang dilakukan perawat pada fase kerja, dan 50% lainnya menyatakan tidak puas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Irna XX.
Desain penelitian yang diragukan adalah korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel, yaitu 55 orang sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner.
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa setengah responden berjenis kelamin laki-laki (43,6%) dan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (56,4%), sedangkan berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan menunjukkan bahwa hampir setengah responden (38,2%) berpendidikan SMP dan berpendidikan SMA (29,1%) sebagian kecil responden berpendidikan SD (14,5%), perguruan tinggi (12,7%) dan tidak sekolah (5,5%). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (92,73%) mengatakan komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja baik. Sedangkan sebagian kecil responden (7,3%) mengatakan sangat pas terhadap komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja, hampir setengah responden (40%) mengatakan puas, sebagian besar responden (52,7%) mengataan cukup / biasa dan tidak seorangpun responden (0%) mengatakan tidak puas maupun sangat tidak puas.
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden mengatakan komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja baik dan sebagian besar responden mengatakan cukup puas terhadap komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja. Maka komunikasi terapeutik perawat yang dinilai baik oleh hampir seluruh responden perlu diperhatikan sebagai modal dasar dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja yang sebagian besar responden mengatakan cukup dapat ditingkatkan dengan perbaikan sistem pelayanan yang lain, misalnya dengan peningkatan sarana dan fasilitas yang diterima pasien.

Kode File : K074
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 20.000,-

Perilaku keluarga dalam mencegah dan melakukan penanganan dini penyakit diare di rumah pada anak yang dirawat di Irna XX

Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, baik ditinjuau dari angka kesakitan atau angka kematiannya. Kejadian diare ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor perilaku masyarakat, khususnya perilaku pencegahan dan penanganan dini diare di rumah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku keluarga dalam mencegah dan melakukan penanganan dini penyakit diare di rumah pada anak yang dirawat di Irna XX.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan populasi sebanyak 69 orang, pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisa deskriptif dengan alat ukur kuesioner yang dibuat peneliti setelah melalui uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan 60,7 % responden mempunyai tingkat pengetahuan baik, 57,1 % responden menerapkan pola laktasi yang benar pada bayinya sampai usia 4 bulan. Berdasarkan hasil uji statistika Spearman rank didapatkan adanya hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pola laktasi pada bayi baru lahir sampai usia 4 bulan dengan tingkat kemaknaan p = 0,009 dengan kekuatan hubungan kurang kuat yaitu Coeffitient Correlation = 0,486. Sebagai rujukan peneliti untuk saran adalah perlunya meningkatkan pengetahuan ibu meneteki tentang ASI dan pola laktasi yang benar dengan cara meningkatkan pemberian informasi kepada ibu meneteki.

Kode File : K073
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 70.000,-

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Polindes XX

Pemberian ASI segera pada satu jam setelah melahirkan dapat menurunkan angka kematian bayi baru lahir 22%. Pemahaman pentingnya pemberian ASI tidak akan mempunyai arti jika tidak diikuti sikap menyusui yang benar. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan inisiasi menyusu dini (IMD) sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasikan pemberian ASI secara eksklusif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini.
Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi. Populasinya adalah semua Ibu hamil trimester III di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung. Jumlah sampel 35 ibu yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan diuji dengan uji Spearman Rank pada taraf kesalahan 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 42,9% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang Inisiasi Menyusu Dini, 62,9% responden mempunyai sikap yang positif (Favorable) terhadap IMD, dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini dengan signifikansi (P) = 0,000 < 0,05. Peneliti menyarankan agar Puskesmas meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan tentang program IMD dengan membuat media penyuluhan seperti poster atau brosur, serta menyediakan layanan konsultasi dengan membentuk Pojok IMD.

Kode File : K071
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 40.000,-

Sikap Ibu Hamil Terhadap Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Di Desa XX.

Angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi masih cukup tinggi, yaitu sekitar 120.000 setiap tahunnya (CDK, 2007). Untuk mencegah kematian, kesakitan dan cacat pada anak dilakukan upaya program imunisasi yang sudah terorganisir sejak tahun 1956. namun pemberian imunisasi kadang menimbulkan reaksi berupa efeks samping dan hal ini menyebabkan ibu merasa takut untuk mengimunisasikan kembali anaknya. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui gambaran sikap ibu hamil terhadap pelaksanaan program imunisasi dasar.
Penelitian ini menggunakan desain survey deskriptif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di desa Taman Asri kecamatan Ampel Gading, dan sampel yang diidentifikasi terdapat 22 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Januari 2009. Data dianalisa dengan mengolah skor sikap dan menghitung prosentasenya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 63,6% responden memiliki sikap negatif terhadap pelaksanaan program imunisasi dasar, dan 36,4% responden memiliki sikap positif. Peneliti menyarankan agar petugas imunisasi memberikan pemahaman pada masyarakat tentang efek samping yang dapat terjadi setelah pemberian imunisasi, dengan tetap menekankan pada manfaat imunisasi jangka panjang yang sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak di masa yang akan datang.

Kode File : K070
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 30.000,-

Gambaran Pertumbuhan Berat Badan Dan Panjang Badan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi ASI Saja dan Yang Diberi Makanan Tambahan

ASI merupakan hak anak untuk kelangsungan hidup bayi dan tumbuh kembang secara optimal. Namun pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita. Permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya cakupan ASI Eksklusif adalah faktor sosial budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, dan gencarnya promosi susu formula. Hal ini yang menyebabkan pemberian makanan tambahan (susu formula) kepada bayi sebelum usia 6 bulan semakin sering dijumpai baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran pertumbuhan berat badan dan panjang badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI saja dan yang diberi ASI dan makanan tambahan.
Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua bayi usia 0-6 bulan di Desa XX, dan sampel yang diidentifikasi adalah 38 responden, yang terdiri dari 14 bayi yang diberi ASI saja dan 24 bayi yang diberi ASI dan makanan tambahan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Januari 2009.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 100% responden yang diberi ASI saja mempunyai pertumbuhan berat badan dan panjang badan yang baik, 79,2% responden yang diberi ASI dan Makanan Tambahan mempunyai pertumbuhan berat badan yang baik. Peneliti menyarankan agar bidan desa beserta Puskesmas meningkatkan sosialisasi pemberian ASI Eksklusif yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang dapat dilakukan dengan melibatkan peran aktif kader kesehatan dan tokoh-tokoh masyarakat setempat dimana cakupan pemberian ASI Eksklusif masih rendah.

Kode File : K069
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 30.000,-

Perbedaan Perkembangan Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) Antara Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja di Posyandu XX.

Setiap anak perlu mendapat stimulasi perkembangan sedini mungkin dan terus-menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tersebut merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Hal tersebut menuntut peran ibu sebagai penentu pola asuh anak untuk merawat dan melindungi anak guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Namun seiring perkembangan jaman, saat ini semakin banyak orang tua baik ayah maupun ibu yang sama-sama bekerja sehingga interaksi mereka dengan anak menjadi berkurang.
Semakin banyak ibu yang bekerja merupakan realitas yang nyata. Kecenderungan ini akan menimbulkan dampak sosial serius bagi anak jika orang tua tidak memberikan penjelasan yang tepat alasan mereka bekerja. Anak perlu diajari dan kemudian diawasi. Seringkali saat ditinggalkan orangtua bekerja, anak terjerumus dalam masalah. Anak-anak yang bermasalah sering berasal dari keluarga yang kurang atau tidak mengawasi karena anak belum mengerti dan belum bisa membedakan mana perilaku baik dan mana yang buruk.
Pada dasarnya tidak ada masalah jika orang tua, khususnya ibu bekerja, selama hak-hak anak untuk mendapatkan pengasuhan, kasih sayang dan stimulasi perkembangan dapat terpenuhi secara optimal. Namun jika kasih sayang dan perkembangan anak menjadi terganggu akibat inttraksi ibu dengan anak sangat terbatas, maka perlu pemikiran lebih mendalam sebelum memutuskan untuk bekerja. Jika perhatian, kasih sayang serta stimulasi perkembangan terhadap anak tetap dapat diberikan meskipun ibu bekerja, maka sebenarnya apa yang dilakukan seorang ibu adalah perbuatan yang sangat mulia, karena ibu telah berperan aktif dalam membantu perekonomian keluarga disamping tugas utamanya sebagai seorang ibu. Seorang ibu yang tidak bekerjapun belum tentu dapat memberikan kasih sayang dan melakukan stimulasi perkembangan pada anak dengan baik.
Interaksi ibu dengan anak juga sangat ditentukan oleh seberapa berkualitasnya kebersamaan yang terjalin diantara mereka. Ibu yang bekerja meski dengan keterbatasan waktu yang dimilikinya, namun bila ia mampu memanfaatkan dengan maksimal waktu yang dihabiskan bersama anak-anaknya hasilnya jauh akan lebih optimal dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja namun kurang pandai dalam mengelola waktu bersama anak-anaknya. Oleh karena itu setiap ibu baik ia seorang yang bekerja atau tidak bekerja, kemampuan menghabiskan waktu yang berkualitas bersama anak-anaknya menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki dan terus dikembangkan..

Kode File : K068
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka

Harga : Rp. 10.000,-

Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Rawat Jalan di Klinik XX.

Upaya kesehatan seperti diatur dalam Undang-undang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Berbagai penelitian tentang mutu pelayanan membuktikan bahwa mutu pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan (health and needs demands) yang apabila berhasil dipenuhi akan menimbulkan rasa puas (client satisfaction) terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Setiap institusi pelayanan harus sanggup dan mampu memberikan pelayanan yang berarti sesuai dengan kebutuhan pasien.
Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi masyarakat maka tuntutan terhadap pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Di lain pihak, jumlah sarana pelayanan kesehatanpun terus bertambah dari waktu ke waktu. Peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu telah memperketat persaingan di antara mereka. Pelanggan pada akhirnya dihadapkan pada banyak pilihan ketika memerlukan jasa pelayanan kesehatan. Dalam kondisi demikian, sarana pelayanan kesehatan yang dianggap memiliki keunggulan dibandingkan sarana lain, akan memiliki kesempatan lebih besar untuk dipilih oleh pelanggan. Terbentuknya persepsi positif diharapkan memunculkan kepuasan, yang pada akhirnya juga menimbulkan minat bagi klien untuk memberikan rekomendasi atas jasa lembaga pelayanan kesehatan yang pernah digunakannya. Melihat kecenderungan tersebut, lembaga-lembaga penyedia jasa pelayanan kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang mereka sediakan.

Kode File : K066
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi: Rp. 30.000,-

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Makanan Bergizi di Desa XX.

Kebutuhan gizi seimbang, baik kualitas maupun kuantitasnya sangatlah penting bagi ibu pada masa nifas/menyusui. Namun fenomena yang sering terjadi di masyarakat pedesaan adalah kuatnya pengaruh sosial budaya terhadap kebiasaan sehari-hari. Adat dan tradisi merupakan dasar perilaku tersebut. Fenomena inilah yang masih mempengaruhi kebiasaan masyarakat Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur dalam hal memilih dan menyajikan makanan. Masyarakat masih mempercayai adanya pantangan makanan, mereka menerima dan menolak jenis pangan tertentu.

Menu makanan pada ibu nifas yang memenuhi unsur kecukupan gizi sangat penting diperhatikan karena pada masa ini kebutuhan gizi ditujukan pada ibu dan bayinya. Ibu nifas membutuhkan gizi dengan menu seimbang. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik pada saat nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Ibu nifas perlu mengetahui pedoman makanan bergizi pada masa nifas, selain untuk kesehatan bayinya juga untuk pemulihan kondisinya setelah melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang makanan bergizi di Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif. Populasinya adalah semua Ibu nifas di Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Jumlah sampel 26 ibu yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan analisa deskriptif dengan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 65,4% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang makanan bergizi pada masa nifas. Pengetahuan responden ini berkaitan dengan faktor usia, tingkat pendidikan, dan status paritasnya.

Dampak yang terjadi bila kekurangan zat gizi, terutama pada penyembuhan luka, akan lebih lama sembuh bahkan bisa timbul infeksi. Apalagi pada ibu nifas tentu sangat membutuhkan makanan bergizi untuk memulihkan kondisi, mempercepat kesembuhan luka, dan proses laktasi.

 



Kode File : K067
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

 



Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp.60.000,-

Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Desa XX.

Kecenderungan peningkatan populasi lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya. Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana pada pasal 19 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Oleh karena ini berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif untuk usia lanjut.
Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan program Puskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada masyarakat setempat, khususnya balita, wanita usia subur, maupun lansia. Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan di posyandu lansia antara lain pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan hemoglobin, kadar gula dan protein dalam urin, pelayanan rujukan ke puskesmas dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.
Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Berbagai kegiatan dan program posyandu lansia tersebut sangat baik dan banyak memberikan manfaat bagi para orang tua di wilayahnya. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal.
Namun fenomena di lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Posyandu lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang memanfaatkan posyandu semakin berkurang. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian di Puskesmas Mojo Kecamatan Gubang Surabaya menunjukkan bahwa pemanfaatan posyandu lansia sangat rendah. Kunjungan oleh lansia sakit sebanyak 17,9% dan lansia tidak sakit 2,1%. Data ini menunjukkan bahwa kecenderungan pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu lansia sangat rendah, dan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandupun juga sangat rendah.

Kode File : K065
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 20.000,-

Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Peminatan Metode KB AKDR Di Desa XX.

Pengendalian jumlah penduduk terus diupayakan pemerintah Indonesia dengan menggalakkan program Keluarga Berencana Nasional, sehingga jumlah akseptor KB mengalami peningkatan dari 57,4% pada tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. Lebih dari 100 juta wanita di dunia memakai metode AKDR yang memiliki efektifitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan, namun di Indonesia metode ini kurang diminati karena hanya digunakan oleh sekitar 10,9% akseptor saja. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi rendahnya peminatan metode KB AKDR.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif survey dengan populasi semua akseptor kontrasepsi non AKDR di Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 109 orang. Sampelnya adalah 86 responden yang diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Januari 2009. Data dianalisa dengan mencari modus dan dicari prosentasenya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kaktor tersering yang membuat akseptor KB tidak berminat menggunakan kontrasepsi AKDR adalah sebagian besar (73,3%) karena takut infeksi/sakit, gagal atau terlepas, sebanyak 22,1% akseptor merasa takut mengganggu hubungan seksual, dan sebanyak 16,3% karena dilarang suami. Peneliti menyarankan agar dilakukan upaya-upaya pendidikan kesehatan untuk mengoreksi kesalahpahaman tentang metode AKDR agar yang terjadi di masyarakat.

Kode File : K064
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 50.000,-

Gambaran Penurunan Libido Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulanan Di Desa XX.

Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang paling banyak diminati akseptor KB. Mengingat jumlah akseptor KB suntik semakin meningkat, maka perlu diwaspadai dan diantisipasi kemungkinan resiko efek samping yang dapat terjadi, khususnya penurunan libido. Penurunan libido dapat timbul karena faktor perubahan hormonal, pengeringan vagina yang menyebabkan nyeri saat bersanggama. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui gambaran tentang penurunan libido pada Akseptor KB suntik 3 bulanan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi semua Akseptor KB suntik 3 bulanan di Desa Kenongo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Sampelnya adalah 84 responden yang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada bulan Januari 2008. Data dianalisa secara menggunakan rumus prosentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh Akseptor KB suntik 3 bulanan di Desa Kenongo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang (95,2%) mengalami penurunan libido. Hendaknya penggunaan kontrasepsi suntik diselingi periode jeda selama beberapa saat dengan memberikan kontrasepsi jenis lain, dan mungkin perlu dibentuk suatu kebijakan khusus tentang pemakaian kontrasepsi suntik agar tidak diberikan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang.

Kode File : K063
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 50.000,-

Pengaruh Kehamilan Usia Remaja Terhadap Durasi Proses Persalinan Kala I Dan II Di Wilayah Kerja Puskesmas XX.

Pada masa kehamilan maupun persalinan usia remaja membawa resiko terhadap keselamatan ibu maupun janin. Tiga faktor penting dalam persalinan antara lain Power yaitu his (kontraksi otot rahim) dan kekuatan mengejan, Pasanger yaitu janin dan plasenta, Passage yaitu jalan lahir (Panggul). Remaja dapat mengalami gangguan pada ketiga faktor tersebut sehingga membuat persalinan menjadi lama. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh kehamilan usia remaja terhadap proses persalinan kala I dan II.
Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan prospektif. Populasi penelitian ini adalah semua kasus persalinan usia remaja di Wilayah Kerja Pukesmas Kromengan Kabupaten Malang. Sampel 10 responden Metode pengumpulan data dengan observasi menggunakan partograf dan lembar observasi persalinan. Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2008 hingga Januari 2009. Data dianalisa menggunakan uji Independent Sample t-test pada taraf kesalahan 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 40% remaja menjalani proses persalinan kala I kurang dari 5 jam dan antara 5-6 jam, 60% remaja menjalani proses persalinan kala II kurang dari 45 menit. Ada pengaruh yang signifikan antara kehamilan usia remaja terhadap proses persalinan kala I dengan nilai signifikansi = 0.002, namun tidak ada pengaruh kehamilan usia remaja terhadap proses persalinan kala II dengan signifikansi = 0,064.

Kode File : K062
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 50.000,-

Gambaran Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur Tentang Pemeriksaan Pap Smear Di Desa XX

Kejadian kanker di Indonesia diperkirakan terdapat 180.000 kasus baru per tahun, dimana pada usia 30 – 45 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit kanker serviks. Kebanyakan pasien datang sudah pada stadium lanjut. Kanker servics stadium awal bisa didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Namun hampir 50 % penderita kanker servics ternyata tidak melakukan Pap Smear. Walaupun fasilitas dan sarana untuk pemeriksaan Pap smear telah tersedia dan promosi juga telah dilakukan, namun cakupan wanita pasangan usia subur untuk melakukan pemeriksaan Pap smear ternyata masih rendah. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan wanita pasangan usia subur tentang pemeriksaan Pap Smear.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi semua wanita pasangan usia subur di desa Wonorejo kecamatan Bantur. Jumlah sampel yang diambil adalah 148 responden yang diambil secara proporsional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Januari 2008. Data dianalisa secara menggunakan rumus prosentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 46,6% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan Pap Smear, 44,6% responden memiliki pemahaman yang baik, dan 28,4% responden memiliki pengetahuan aplikasi yang baik. Peneliti menyarankan perlunya dilakukan langkah-langkah lebih intensif untuk mensosialisasikan metode pemeriksaan Pap smear ini pada masyarakat secara luas, termasuk penyuluhan tentang kanker leher rahim, sehingga masyarakat lebih tertarik dan termotivasi untuk melakukan pemeriksaan Pap smear.

Kode File : K061
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 40.000,-

Hubungan dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas XX.

Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas atau lebih. Lansia mengalami perubahan berupa penurunan fungsi organ tubuh sehingga lansia mengalami kesulitan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Kemandirian lansia dalam aktivitas sehari-hari dapat diukur dengan Katz Indeks. Diera globalisasi ini keluarga disibukkan oleh pekerjaan mereka masing-masing sehingga kurang memperhatikan atau memberi dukungan kepada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia. Penelitian ini dengan pendekatan crosssectional. Sampel dipilih dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 142 lansia dan keluarga lansia. Variabel dalam penelitian ini dukungan keluarga dan kemandirian lansia. Data yang terkumpul dianalisa dengan rumus chi square dan didapatkan hasil 11.272 yang lebih besar dari x2 hitung dengan df=3.851. hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di wilayah kerja puskesmas Mojolangu Malang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu jenis dukungan keluarga yang terbanyak adalah dukungan penghargaan. Lansia sebagian besar yaitu sebanyak 64.1 % adalah mandiri dalam pemenuhan aktivitas sehari – hari.. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari–hari di wilayah kerja puskesmas Mojolangu Malang. Saran hendaknya keluarga selalu meningkatkan dukungan penghargaan pada lansia. Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan kerjasama dengan kader lansia karena dukungan keluarga akan meningkatkan kemandirian pada lansia.

Kode File : K059
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 80.000,- (ms.word)

Gambaran motivasi kerja perawat dan faktor-faktor yang melatarbelakangi motivasi kerja perawat di IRNA RSD XX

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Motivasi merupakan suatu faktor penting dalam menentukan tingkat kinerja karyawan dan kualitas pencapaian tujuan. Dari kajian yang dilakukan oleh peneliti pada perawat IRNA RSD XX didapatkan bahwa sebagian besar (50%) perawat memiliki tingkat motivasi sedang. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang melatarbelakangi motivasi kerja. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang motivasi kerja dan faktor-faktor yang melatarbelakangi.
Desain penelitian menggunakan deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan motivasi kerja dan faktor-faktor yang melatarbelakangi. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat IRNA RSD XX. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tehnik pengambilan sampling adalah purposive-proportional area probability sampling dengan jumlah responden adalah 93 orang perawat. Analisa data dalam penelitian ini melalui tahap-tahap editing, koding, skoring, klasifikasi, tabulasi, dan prosentase.
Hasil dari penelitian ini adalah 65,59% perawat IRNA RSD XX memiliki motivasi sedang. Faktor intrinsik yang dominan melatarbelakangi motivasi kerja adalah 98,92% karena faktor prestasi dan pengembangan diri, sedangkan faktor ekstrinsik 67,74% karena faktor administrasi yang tidak efisien.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas perawat memiliki motivasi sedang dan faktor-faktor yang terbanyak melatarbelakangi motivasi adalah faktor prestasi, pengembangan diri, dan administrasi yang tidak efisien. Bila dikaitkan dengan karakteristik usia responden yang mayoritas dalam kategori usia muda dimana semakin bertambah usia karyawan tingkat kepuasan kerjanya meningkat dan pada titik tertentu semakin tinggi sehingga motivasinya rendah. Jadi perlu adanya tindakan nyata atau pembaharuan untuk meningkatkan motivasi kerja misalnya dengan mengadakan lomba merawat luka, kesempatan mengikuti pelatihan yang dibiayai rumah sakit, dan penerimaan gaji tepat waktu.

Kode File : K058
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 20.000,-

Pengaruh Penyuluhan Tentang Manfaat Mobilisasi Dini Pasca Pembedahan Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Penderita Dengan Pembedahan Abdomen di Ruang Bedah Rumah Sakit X

Tindakan pembedahan mengakibatkan timbulnya luka dan nyeri pada bagian tubuh pasien. Adanya Nyeri mengganggu kembalian aktifitas/mobilisasi. Manfaat dari mobilisasi salah satunya yaitu peningkatan sirkulasi darah yang dapat menyebabkan pengurangan rasa nyeri, mencegah tromboplebitis, memberi nutrisi untuk penyembuhan luka. Kemauan pasien dalam melaksanakan mobilisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah pemberian informasi oleh petugas kesehatan. Penyuluhan pada penderita yang akan dilakukan pembedahan bertujuan meningkatkan kemampuan adaptasi pasien dalam menjalani rangkaian prosedur pembedahan sehingga klien diharapkan lebih kooperatif dalam perawatan post operasi, dan mengurangi resiko komplikasi post operasi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui adanya pengaruh penyuluhan tentang manfaat mobilisasi dini post operasi terhadap kepatuhan penderita dalam melaksanakan mobilisasi dini pada pasien dengan pembedahan abdomen. Desain penelitian ini adalah true experimen dengan rancangan postest only control group design, dengan jumlah sampel 10 orang untuk kelompok kontrol dan 10 orang untuk kelompok perlakuan. Analisa data data menggunakan computer program SPSS ver 11.0 for windows dengan uji t-test dengan derajad kemaknaan  0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai p= 0.000 yang lebih kecil dari nilai alpha 0.05 berarti Ho ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan antara hasil observasi kepatuhan melaksanakan mobilisasi dini pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Kode File : K057
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 30.000,-

Gambaran Konsep Diri (Peran) Klien Usia Lanjut Di Wilayah kerja Puskesmas XX

Peningkatan jumlah lansia terjadi di negara maju maupun negara sedang berkembang, negara maju secara relatif peningkatan lansia lebih cepat dibandingkan dengan negara berkembang. Akan tetapi secara absolut peningkatan lansia dinegara berkembang lebih banyak dibandingkan dengan negara maju. Di Indonesia peningkatan jumlah lansia ini berjalan terbalik dengan pertumbuhan jumlah balita. Karena itu, jika pada tahun – tahun mendatang jumlah lansia akan lebih banyak dari balita.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk berusia lanjut ini, maka secara tidak langsung akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik masalah mental, psikologis, sosial ekonomi maupun masalah kesehatan. Masalah kesehatan pada lansia yang sering terjadi adalah timbulnya berbagai macam penyakit : penyakit sistim pernafasan, penyakit kardiovaskuler, pencernaan, dan penyakit pada persendian / penyakit tulang.
Agar lansia dapat menikmati kehidupan di hari tua sehingga dapat bergembira atau merasa bahagia, diperlukan dukungan dari orang-orang yang dekat dengan mereka. Dukungan tersebut bertujuan agar lansia tetap dapat menjalankan kegiatan sehari-hari secara teratur dan tidak berlebihan. Dukungan dari keluarga terdekat dapat saja berupa anjuran yang bersifat mengingatkan si lansia untuk tidak bekerja secara berlebihan (jika lansia masih bekerja), memberikan kesempatan kepada lansia untuk melakukan aktivitas yang menjadi hobinya, memberi kesempatan kepada lansia untuk menjalankan ibadah dengan baik, dan memberikan waktu istirahat yang cukup kepadanya sehingga lansia tidak mudah stress dan cemas. Perlu dipahami bahwa setelah orang mencapai masa lansia, baik fisik maupun mental sosial secara perlahan mengalami perubahan, namun hal itu dapat ditahan agar perubahan tersebut tidak terlalu dirasakan sebagai penghambat dalam kehidupan. Perubahan-perubahan yang terjadi hendaknya jangan dijadikan sumber stress tetapi perlu diwaspadai dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik. Kalau orang percaya bahwa dirinya sehat, maka ia akan memiliki gairah hidup yang baik dan tidak menunjukkan rasa khawatir yang berlebihan

Kode File : K056
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 30.000,-

Hubungan Pelaksanaan Tindakan Oral Hygiene Dengan Kejadian Infeksi Rongga Mulut Pada Pasien Cedera Kepala Dengan Penurunan Kesadaran Di Ruang 13 RSU XX

Oral Hygine merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan mulut, gigi dan gusi. Ketidakmampuan penderita cidera kepala dengan penurunan kesadaran untuk merawat dirinya dan melakukan sirkulasi air liur bila dibiarkan saja dapat mengakibatkan mulut berbau tidak sedap dan dapat terjadi infeksi rongga mulut. Oleh karena itu diperlukan peran perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pasien cidera kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran di Ruang 13 RSU XX. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional pada 13 responden pasien ce-dera kepala dengan penurunan kesadaran di ruang 13 RSU XX Variabel independen dari penelitian ini adalah pelaksanaan oral hygiene pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran. Variabel dependen penelitian ini adalah kejadian infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran. Data dikumpulkan melalui observasi dengan menggunakan instrumen yang berupa check list. Hasil penelitian menunjukkan nilai r sebesar 0, 786 dengan signifikansi 0, 001, dimana nilai r hitung lebih kecil dari r Tabel (0, 786 < 0,544) sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan oral hygiene berhubungan dengan kejadian infeksi rongga mulut pada pasien cedera kepala dengan penurunan kesadaran.

Kode File : K054
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – VII (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 30.000,-

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Rumah Sakit Umum Sultan Daeng Raja Kabupaten XX

Perdarahan merupakan faktor utama penyebab tingginya AKI. Perdarahan dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Anemia merupakan salah satu factor risiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin.
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah dini (KPD). Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa partus lama, gangguan his dan kekuatan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas salah salah satunya subinvolusi uteri, perdarahan post partum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama.
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan. Gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg perhari atau 2 x lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan zat besinya. (2,3)
Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah. Umur ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya.
Status gizi ibu hamil akan sangat berperan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun janin, salah satu unsur gizi yang penting ketika hamil adalah zat besi. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau Zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg.
Rumah Sakit Umum Sultan Daeng Raja Kabupaten Bulukumba merupakan tempat yang salah satu fungsinya adalah memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan. Cakupan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil di Rumah Sakit Umum Sultan Daeng Raja Kabupaten Bulukumba pada tahun 2008 sudah hampir memenuhi target yang diharapkan. Walaupun cakupan TTD sudah hampir merata tetapi kejadian anemia di Rumah Sakit Umum Sultan Daeng Raja Kabupaten Bulukumba masih tinggi dan mengalami peningkatan.

Kode File : K053
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
b. Daftar Pustaka
c. Instrumen, dll

Harga : Rp. 20.000,-

Jumat, 27 Maret 2009

Hubugan Identitas Diri Dengan Perilaku Juvenile Delinquency Pada Remaja

Masa remaja merupakan masa berkembangnya identity (jati diri). Pada masa ini, remaja masih mencari format yang tepat untuk membentuk identitas dirinya Remaja yang berhasil memahami dirinya, peran-perannya, dan makna hidup beragama, maka dia akan menemukan jati dirinya, dalam arti dia akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila gagal, maka dia akan mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Dalam kondisi seperti inilah remaja akan merespon dengan perilaku amoral. Perilaku amoral tersebut selanjutnya disebut sebagai kenakalan remaja (juvenile delinquency). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara identitas diri dengan perilaku kenakalan remaja (juvenile delinquency) di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, metode yang digunakan adalah dengan cross sectional study. Besar sampel sebanyak 58 orang, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan analisis statistik menggunakan program SPSS 10.00 for Windows dengan uji non parametric test Chi-Square. Dengan tingkatan kemaknaan ≤ 0,05. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara identitas diri dengan perilaklu kenakalan remaja (juvenile delinquency) (p: 0,705<3,84). Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya pengaruh faktor lain yang lebih besar tehadap terjadinya perilaku kenakalan remaja (juvenile delinquency) yaitu faktor konflik keluarga dan faktor pergaulan dengan teman-teman yang dapat mempengaruhi untuk melakukan kejahatan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disarankan untuk rekomendasi penelitian mendatang diharapkan para peneliti lain melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya perilaku kenakalan remaja (juvenile delinquency). Disamping itu juga perlu diperhatikan untuk menemukan metode penelitian yang lebih efektif untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Kode File : Q008
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 30.000,-

Faktor-Faktor Internal Yang Berhubungan Dengan Kesulitan Belajar Mahasiswa

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Kesulitan dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor motivasi belajar, kebiasaan belajar dan kecakapan mengikuti kuliah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor internal yang berhubungan dengan kesulitan belajar mahasiswa di Akper Dr. Soedono Madiun.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel diambil dari mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar dengan teknik stratified sampling. Besar sampel 72 mahasiswa terdiri dari 28 mahasiswa tingkat I, 22 mahasiswa tingkat II dan 22 mahasiswa tingkat III. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi hasil evaluasi belajar mahasiswa semester ganjil periode tahun 2001 / 2002. Pengolahan data menggunakan uji statistik koefisien korelasi Spearman rank dengan tingkat signifikan  < 0,01.
Hasil pengolahan data dengan koefisien korelasi Spearman rank menunjukkan tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan kesulitan belajar ( = 0,641), terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan kesulitan belajar ( = 0,000) dan terdapat hubungan antara kecukupan mengikuti kuliah dengan kesulitan belajar ( = 0,002).
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara faktor kebiasaan belajar dan kecakapan mengikuti kuliah dengan kesulitan belajar mahasiswa di Akper Dr..Soedono Madiun. Sehingga kebiasaan belajar dan kecakapan mengikuti kuliah mahasiswa perlu ditingkatkan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut, dengan cara mengadakan bimbingan belajar kepada mahasiswa.

Kode File : Q007
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 10.000,-

Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan tercapai. Prestasi belajar adalah istilah yang menunjukkan suatu derajat keberhasilan seseorang dalam proses belajar untuk mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
Desain Penelitian yang digunakan adalah corelational. Populasinya adalah seluruh mahasiswa yang terdiri dari 75 mahasiswa. Sebagai sampel ditetapkan seluruh mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah questionnaire digunakan untuk mengumpulkan data tingkat motivasi belajar dan dokumentasi evaluasi hasil belajar mahasiswa semester I, II dan III dipergunakan untuk mengumpulkan data tingkat Prestasi Belajar.
Cara mengolah data digunakan teknik statistik non parametrik uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan p = 0.05. Hasil penelitian didapatkan p = 0,000 berarti H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara tingkat motivasi belajar terhadap tingkat prestasi belajar mahasiswa, sehingga motivasi belajar perlu ditingkatkan untuk meningkatkan Prestasi Belajar dengan cara : optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis balajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan mahasiswa, serta pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.

Kode File : Q006
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 25.000,-

Hubungan Kompetensi Dosen Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Agar dapat melakukan tugas dan fungsi profesionalnya secara maksimal, dosen harus memiliki seperangkat kompetensi. Dalam salah satu unsur kompetensinya tersebut, dosen berperan dalam membangun kemampuan belajar mahasiswa dengan cara membangkitkan motivasi belajar yang menentukan dalam peningkatan usaha serta keberhasilan pembelajaran. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi kompetensi dosen, motivasi belajar mahasiswa dan mengetahui hubungan antara kompetensi dosen dengan motivasi belajar mahasiswa di Program Studi Ilmu Keperawatan Program B Semester 3. Jenis penelitian ini adalah cross sectional yang mempelajari korelasi antara variabel independen (kompetensi dosen) dan variabel dependen (motivasi belajar). Sampel penelitian ini ada dua, yaitu subyek penelitian (mahasiswa) dan obyek penelitian (dosen) yang diambil dengan teknik accidental sampling. Metode penelitian ini dengan memakai kuesioner pada kedua variabel dengan item pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah 97% responden menilai kompetensi dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Program B Semester 3 cukup baik, 79% responden motivasi belajar di Program Studi Ilmu Keperawatan Program B Semester 3 cukup baik dan hasil uji statistik korelasi product moment person menunjukkan nilai r hitung 0.748, sedangkan r tabel pada taraf signifikan untuk 40 responden adalah 0.312, berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Ini berarti H1 diterima, yaitu: adanya hubungan yang signifikan antara kompetensi dosen dengan motivasi belajar mahasiswa di Program Studi Ilmu Keperawatan Program B Semester 3. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan agar meningkatkan kompetensi dosen pada kedua sub varibel, yaitu: sub variabel penguasaan kompetensi terutama tentang penyampaian tujuan pembelajaran sebelum memulai perkuliahan, keberadaan dan kesesuaian tes evaluasi pada akhir perkuliahan dengan materi yang telah diberikan serta penerapan hasil-hasil riset yang dapat menunjang perkuliahan. Sementara itu pada sub variabel potensi kepribadian, perlu adanya peningkatan kemampuan dosen dalam menciptakan rasa humor dalam perkuliahan. Pada motivasi belajar mahasiswa, disarankan pada dosen untuk lebih memperhatikan kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Dan bagi peneliti lain disarankan untuk mengembangkan penelitian pada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kompetensi dosen dan motivasi belajar.

Kode File : Q005
File skripsi ini meliputi :
a. Bagian depan
b. Bab I – VII (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 20.000,-

Studi Tentang Peran Orang Tua Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental Sedang

Masalah Retardasi Mental ini terkait dengan semua belah pihak terutama keluarganya/orang tuanya. Keluarga merupakan tempat tumbuh kembang seorang individu, maka keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas dari individu yang terbentuk dari norma yang dianut dalam keluarga sebagai patokan berperilaku setiap hari. Lingkungan keluarga secara langsung berpengaruh dalam mendidik seorang anak karena pada saat lahir dan untuk masa berikutnya yang cukup panjang anak memerlukan bantuan dari keluarga dan orang lain untuk melangsungkan hidupnya. Keluarga anak Retardasi Mental prilaku dan pemenuhan kebutuhan anak. Keluarga yang mempunyai anak cacat akan memberikan suatu perlindungan yang berlebihan pada anaknya sehingga anak mendapatkan kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Semakin bertambahnya umur anak RM maka para orang tua harus mengadakan penyesuaian terutama dalam pemenuhan kebutuhan anak tersebut sehari-harinya. Agar nantinya mereka tidak mempunyai ketergantungan yang berkepanjangan sehingga akan menimbulkan permasalahan baik mengenao isolasi sosial yang tidak menyenangkan (Soetjiningsih, 1998). Peran keluarga secara optimal diharapkan dapat memandirikan Retardasi Mental dalam hal memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk melihat/meneliti sejauh manakah keluarga/orang tua berperan dalam memberikan asuhan untuk kemandirian anak Retardasi Mental Sedang dalam memenuhi kebutuhan anak sehari-hari pada anak yang bersekolah di SDLBN XX.

Kode File : Q002
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 20.000,-

Pengaruh Peran Ibu dalam Mengembangkan Kecerdasan Majemuk terhadap Kecerdasan Majemuk Anak Usia Prasekolah di TK

Setiap anak mempunyai banyak bentuk kecerdasan (kecerdasan majemuk). Kecerdasan muncul pada titik tertentu, dimana masa kanak- kanak mempunyai periode perkembangan potensi selama rentang hidup. Bila potensi anak tidak tergali ketika masa kanak- kanak maka perkembangan tersebut akan lewat dan tidak akan mengalami peningkatan sepesat ketika masa kanak- kanak. Untuk dapat mengoptimalkannya diperlukan latihan dan stimulus yang tepat. Disinilah pentingnya peran ibu dalam menstimulus kecerdasan majemuk anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh peran ibu dalam mengembangkan kecerdasan majemuk terhadap kecerdasan majemuk anak usia prasekolah di TK XX. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, metode yang digunakan adalah rancangan statistik korelasi Spearman rank. Sampel terdiri dari 30 responden , dipilih dengan cara purposive sampling. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah peran ibu dalam mengembangkan kecerdasan majemuk dan kecerdasan majemuk anak. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara peran ibu dalam mengembangkan kecerdasan majemuk terhadap kecerdasan majemuk anak di TK XX, dan pengaruh tersebut masuk dalam kategori pengaruh rendah (α = 0,039 < 0,05 atau t hitung > tabel (0,379 > 0,364). Berdasarkan hasil temuan diatas, disarankan agar peneliti selanjutnya meneliti faktor – faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan majemuk anak dengan menggunakan sampel yang lebih banyak agar lebih dapat mewakili populasi.

Kode File : Q003
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka

Donasi : Rp. 40.000,-

Efektifitas Peran Kelompok Pendukung Dalam Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok Terhadap Peningkatan Konsep Diri Pada Klien Menopause Di Wilayah Puskesmas XX

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh para wanita yang memasuki masa menopause adalah timbulnya gangguan konsep diri. Gangguan konsep diri merupakan masalah yang lazim terjadi pada wanita menopause karena kurangnya kemampuan mengadaptasikan perubahan – perubahan yang terjadi karena kekacauan siklus hormonal yang terjadi secara fisiologis. Dimana terjadi penurunan produksi hormon estrogen dan peningkatan hormon gonadotropin yang mengakibatkan terjadinya kekacauan interaksi pada hypothalamus dan hipofisis. Kekacauan hormonal ini membawa banyak perubahan terhadap organ – organ tubuh yang dipengaruhi langsung oleh estrogen terutama organ reproduksional
Perubahan tersebut sering oleh sebagian klien dianggap sebagai suatu pembebasan bahkan sebagai kelahiran kembali. Mereka merasa bebas dari rasa takut hamil, merdeka secara seksual dan praktis, bebas dari ketegangan pra – haid dan rasa muram setelah melahirkan anak Tetapi yang lebih sering terjadi adalah banyak wanita yang mempersepsikan manopause sebagai berhentinya fungsi reproduksi yang dengan sendirinya berakibat pada perubahan alat – alat seksual dan berhentinya fungsi seksualnya. Hal ini menimbulkan pemikiran yang negatif di antaranya adalah berakhirnya fungsi sebagai seorang wanita. Karena itu tidak jarang pada masa menopause para wanita mengalami stress disertai ketegangan, kecemasan, depresi atau gangguan konsep diri karena ketidakmampuan mengadaptasi perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuhnya. Apabila kelainan – kelainan psikologik emosional itu berlebihan maka akan dapat timbul gejala – gejala seperti mudah tersinggung / marah, nyeri kepala, insomnia, nervositas dan lain – lain. Bahkan dalam keadaan yang ekstrim seorang wanita dapat menjadi gila ( psikosis ) yang lazim disebut Melankholia Involusi.
Tingkat kompleksitas permasalahan yang terjadi pada wanita menopause perlu mendapat perhatian yang lebih karena sangat bervariasinya keluhan yang timbul. Serta kemungkinan wanita menopause untuk terpapar pola penyakit yang khas pada menopause seperti yang telah disebutkan di atas, mengakibatkan mereka membutuhkan perhatian yang lebih banyak dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan medis maupun sosial. Pemerintah terutamanya dalam bidang kesehatan sudah berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara mendirikan yayasan, poliklinik serta membentuk kelompok kegiatan bagi para wanita lanjut usia tersebut. Seperti contohnya di Desa Kenanten di wilayah kerja Puskesmas Gayaman sudah terdapat kelompok kegiatan berupa kelompok pengajian bagi para wanita usia lanjut. Dimana selain kegiatan utama yaitu pengajian terdapat kegiatan – kegiatan lain seperti diskusi – diskusi mengenai masalah – masalah umum yang dialami oleh para anggotanya. Kegiatan tersebut sudah berjalan lama dan diikuti oleh lebih kurang 120 orang anggota yang rutin mengadakan pertemuan setiap minggu sekali. Namun dalam kegiatan tersebut belum tampak adanya usaha pemecahan masalah bersama serta rasa kebersamaan di antara para anggota dalam turut berpartisipasi terhadap permasalahan yang dirasakan oleh rekannya dalam kelompok.
Usaha meningkatkan kebersamaan dalam kelompok kegiatan tersebut diharapkan dapat menimbulkan perubahan persepsi atau pandangan dalam diri klien sehingga ia dapat mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang timbul pada dirinya sehingga keseimbangan psikologisnya dapat dicapai. Hal tersebut dapat dicapai jika para wanita menopause tersebut berinteraksi dalam satu kelompok yang adekuat dan dipimpin oleh seorang leader yang tepat. Hendaknya yang terlibat sebagai leader adalah mereka yang termasuk dalam komunitas menopause, namun memiliki keseimbangan emosi yang lebih baik.
Keterlibatan leader yang mengalami permasalahan yang sama dengan kelompok dalam pelaksanaan terapi aktifitas kelompok dapat memberikan respon psikologis yang positif, bahwa keberadaan kelompok pendukung bagi klien pengidap kanker payudara di USA telah menjadi sangat populer karena dianggap sebagai sumber pendukung yang signifikan bagi klien. Kelompok pendukung sebagai kelompok menolong diri sendiri (self – help group) yaitu orang yang ingin mengatasi, yang memiliki permasalahan yang sama, dimana mereka berbagi pengalaman mereka baik yang baik maupun buruk, berhasil atau tidak berhasil antara satu sama lainnya.

Kode File : Q004
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Kuesioner, dll

Bentuk file : Ms.Word
Donasi : Rp. 50.000,-

Peran Serta Kader Posyandu Dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Melalui Penyuluhan Kesehatan Di Posyandu

Peran serta kader dalam upaya peningkatan status gizi balita melalui upaya penyuluhan kesehatan merupakan hal yang sangat penting guna mendukung program pemerintah untuk mengatasi agar gizi buruk pada anak tidak bertambah melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan revitalisasi posyandu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran serta kader dan faktor yang mempengaruhi dlakukan penyuluhan di wilayah puskesmas ngawen bulan agustus sampai dengan september 2002.
metode penelitian ini adalah diskriptip analitik dan dilakukan secara cross sectional dengan menggunakan variable independent umur, lama jadi kader, pendidikan tambahan, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, pembinaan, sarana / alat peraga, dukungan aparat setempat dan penghargaan. Sedangkan variable dependentnya adalah peran serta. Sampling yang digunakan adalah probability sampling type simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan questioner , data disajikan dalam bentuk gambar, table dan narasi dan analisis data dengan uji statistik chi-square untuk mengetahui hubungan antar variable.
hasil penelitian menunjukan peran serta kader cukup tinggi (70%) dalam kegiatan penyuluhan, terdapat hubungan yang signifikan antara lama jadi kader (p:0,000), pengetahuan (p:0,010), pembinaan (p:0,000), sarana alat peraga (p:0,45), dukungan aparat setempat (p:0,000) dan penghargaan (p:0,050) dengan peran serta. Variable yang tidak berhubungan dengan peran serta adalah umur, pendidikan tambahan, pendidikan dan pekerjaan.
kesimpulan dalam penelitian ini adalah peran serta kader dalam penyuluhan kesehatan cukup tinggi, tidak semua variable independent berhubungan dengan variable dependent. Rujukan dalam penelitian ini adalah kader posyandu hendaknya tetap mepertahankan peran sertanya, pembinaan dukungan dan pendidikan tambahan perlu dioptimalkan serta perlu penelitian lebih lanjut dengan questioner yang diuji cobakan terlebih dahulu..

Kode File : L007
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 30.000,-

Studi Eksplorasi Persepsi Ibu Tentang Pemberian Asi Eksklusif

Asi (Air Susu Ibu ) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun susu hewan, seperti susu sapi. ASI mengandung lebih dari 200 unsur- unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan , hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang antara satu dengan yang lainnya.
Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna . ASI mampu memberikan perlindungan baik secara aktif maupun pasif, ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang sisitem kekebalan bayi itu sendiri. Dengan adanya zat kekebalan ini bayi ASI eksklusif akan terhindar dari berbagai macam infeksi atau penyakit.
Umumnya komposisi ASI disesuaikan dengan kecepatan tumbuh untuk mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3 – 4 bulan. Bayi manusia sendiri termasuk kelompok bayi yang pada waktu lahir masih sangat belum matang sehingga tergantung penuh pada orang tua. Untuk perawatan serta untuk kelangsungan hidupnya diperlukan waktu sekitar 4 – 4,5 bulan agar berat badan dapat digandakan 2 kali berat lahirnya. Ini merupakan salah satu alasan mengapa ASI eksklusif harus diberikan pada bayi usia 0 – 4 bulan, bahkan pada tahun 1999, setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) memberikan klarifikasi tentang rekomendasi, bahwa ASI eksklusif dapat diberikan sampai usia 6 bulan (Utami Roesli, 2000;3).
Pencapaian ASI eksklusif hingga saat ini belum menggembirakan, dari penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek (1995), diperoleh fakta bahwa yang memberi ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI, sedangkan 70,4% ibu tak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Utami Roesli, 2000;2). Di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar jumlah ibu menyusui pada tahun 2000 sebanyak 5329 orang, tetapi yang memberikan ASI Eksklusif hanya 792 orang.

Kode File : L006
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Bagian depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Donasi : Rp. 25.000,-

Pendekatan Strategi DOTS terhadap Kepatuhan Berobat Pasien TBC di IRJ Polklinik Paru RSUD XX

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi virulensi dan menekan jumlah penderita tuberkulosis, diantaranya dengan dicanangkan Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis (GERDUNAS TB) oleh Menkes RI, penanggulangan tuberkulosis diangkat menjadi suatu gerakan yang bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya. Salah satu strategi dalam Gerdunas tuberkulosis adalah strategi pelaksanaan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse), tujuan dari pelaksaan kegiatan dengan pendekatan DOTS adalah untuk menjamin dan mencegah resistensi serta keteraturan pengobatan dan mencegah droup out/lalai dengan dilakukan pengawasan dan pengendalian pengobatan terhadap penderita tuberkulosis. Oleh karena itu maka penulis menganggap perlu kiranya dilakukan suatu penelitian tentang efektifitas strategi pelaksanaan DOTS terhadap kepatuhan berobat pasien tuberkulosis paru.

Kode File : L005
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Bagian depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 15.000,-

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Menurut Denver di TK XXX

Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, dimana gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia prasekolah menurut Denver. Penelitian ini merupakan penelitian survey cross sectional dengan menggunakan metode purpose sampling mulai bulan November sampai Desember 2004. Sampel penelitian ini adalah anak TK Roudlatul Athfal Muslimat NU 02 Kotalama Malang yang berusia 4 sampai kurang dari 5 tahun, tidak oedem dan ascites, suku Jawa, tidak sedang sakit, pendidikan orang tua minimal SD serta orang tua dapat membaca dan menulis yang kesemuanya berjumlah 34 anak. Variabel dalam penelitian ini adalah status gizi sebagai variabel bebas dan perkembangan anak usia prasekolah menurut Denver sebagai variabel bergantung. Analisa data menggunakan uji Rank Spearman dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 52,9% anak mempunyai gizi sedang dan 79,4% anak mempunyai perkembangan yang normal. Hasil analisa Rank Spearman tentang hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia prasekolah menurut Denver didapatkan nilai rho sebesar 0,386 dan nilai uji t sebesar 2,367 (t tabel = 2,042). Diperoleh kesimpulan bahwa Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia prasekolah menurut Denver. Berdasarkan hasil penelitian tersebut hendaknya usaha perbaikan gizi terus ditingkatkan, serta pemberian stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak hendaknya dilakukan sejak awal perkembangan. Selain itu juga masyarakat perlu meningkatkan pendapatannya misalnya saja dengan menambah ketrampilan. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meneliti tentang perbedaan perkembangan anak usia prasekolah menurut Denver pada anak gizi baik dan gizi sedang, meneliti dengan judul yang sama tetapi dibahas juga tentang faktor prenatal yang mempengaruhi perkembangan anak usia prasekolah, serta hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia prasekolah, disini bukan hanya diteliti tentang perkembangan anak menurut Denver saja tetapi semua perkembangan anak prasekolah.

Kode File : L004
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan (abstrak, kata pengantar, daftar isi, dll)
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Instrumen, dll

Harga : Rp. 50.000,-