Minggu, 26 Juni 2011

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI dalam Upaya Deteksi Dini Tumor Payudara di Desa XX

Banyak wanita penderita keganasan payudara baru mengetahui bahwa dirinya menderita tumor payudara saat sudah memasuki stadium lanjut, sebenarnya segala kelainan pada payudara dapat dideteksi sendiri oleh setiap wanita dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Berdasarkan study  pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 – 9 April 2010 di  desa Bandungsekaran kecamatan Balong Panggang Kabupaten Gresik terhadap 30 responden terdapat 70% WUS yang tidak pernah melakukan SADARI dan 30% pernah melakukan SADARI.

Desain penelitian ini  menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS yang berjumlah 824 orang, sampel yang digunakan 130 orang dari seluruh populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Cluster Random Sampling, variabel penelitian adalah pengetahuan tentang SADARI dalam upaya Deteksi dini Tumor Payudara alat ukur yang digunakan adalah angket. Pengolahan data dengan rumus Distribusi frekuensi dan di kategorikan baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik.

Hasil penelitian  ini menunjukkan secara keseluruhan bahwa menurut usia 21 – 25 tahun yang mempunyai pengetahuan baik (84,2%), sedangkan yang berusia 46 – 49 tahun yang mempunyai  pengetahuan tidak baik (20%). Pengetahuan WUS menurut pendidikan tidak tamat SD yang pengetahuannya tidak baik (50%), sedangkan pendidikan PT yang mempunyai pengetahuan baik adalah (100%).

 Kesimpulan dari penelitian  ini adalah bahwa ternyata pengetahuan WUS di desa Bandungsekaran kecamatan Balong Panggang kabupaten Gresik sudah baik terutama yang berpendidikan SMA dan PT. Hal ini dapat terjadi karena pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan. Saran  yang diberikan kepada tenaga kesehatan (khususnya bidan) untuk lebih meningkatkan pelayanan berupa KIE, leaflet atau brosur secara profesional.

 

 

Kode file : K307

File skripsi ini meliputi :

-          Abstraks, Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka (24 pustaka, tahun 2004 s/d 2010)

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 50.000,-


Jumat, 24 Juni 2011

Identifikasi Determinan Faktor Ibu Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Bersalin XX

Periode segera setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intra uterine) dengan lingkungan kehidupan sekarang (ekstra uterine) yang sangat berbeda dimana bayi memerlukan proses penyesuaian kehidupan. Bagaimanapun beratnya proses adaptasi lingkungan yang dihadapi bayi, umumnya bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal dapat melewati masa tersebut dengan baik. Sebaliknya, bagi bayi yang lahir disertai penyulit atau komplikasi seperti pada bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tentunya proses adaptasi kehidupan tersebut menjadi lebih sulit untuk dilaluinya. Bahkan, sering kali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupannya (meninggal). Jumlah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau Low Birth Weight Baby (LBWB) merupakan penentu utama angka mortalitas neonatus dan bersama dengan anomaly kongenital yang mematikan (misalnya: jantung, sistem syaraf  pusat dan pernafasan), angka mortalitas bayi secara nyata berperan pada morbiditas pada masa kanak-kanak. Angka BBLR secara langsung terkait dengan varian angka mortalitas bayi di berbagai negara. 

 

 

Kode file : K306

File skripsi ini meliputi :

-          Sampul

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 50.000,-


Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Kontrasepsi Alamiah Kalender Di BPS XX

Hasil perkiraan  Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia krisis ekonomi tahun 2007 menyebabkan  terjadinya kemiskinan meningkat dari 19% menjadi 38,4%. Hal ini merupakan indikator penurunan kualitas sumber daya manusia, daya beli  dan pemenuhan kebutuhan, khususnya pemenuhan keluarga berencana pada pasangan  usia subur tidak sesuai dengan target yaitu hanya 8% dimana target yang ingin dicapai adalah 1,3%. Ini disebabkan karena keterbatasan dana dan alat kontrasepsi, sehingga pemerintah mencanangkan program keluarga berencana alternatif yang paling akhir dipilih, salah satunya kontrasepsi alamiah kalender. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang kontrasepsi alamiah kalender pada tingkat tahu dan paham.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sampel yang digunakan sebanyak 25 responden yang diambil dari populasi sebanyak 118 responden dengan cara simple random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi,  kemudian dilakukan  pengambilan sampel dengan cara lotre disetiap RT dan diambil sebanyak 5 orang.   

Hasil penelitian ini  didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pada tingkat tahu 44% berpengetahuan kurang baik dan pada tingkat paham 40%  yang mempunyai  pengetahuan tidak baik. Dalam kenyataannya, tidak ada keterkaitan antara pengetahuan pada tingkat tahu dan paham. Karena seseorang yang berpengetahuan kurang baik, maka pemahamannya juga tidak baik atau sebaliknya pemahamannya baik tetapi pengetahuannya cukup baik. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan penyuluhan. Oleh sebab itu diharapkan Pasangan Usia Subur dapat meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi terutama kontrasepsi alamiah kalender dengan menerima penyuluhan dari tenaga kesehatan, memilih kontrasepsi alamiah kalender sebagai kontrasepsi alternatif, serta calon peneliti  selanjutnya lebih mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan sampel serta memperbaiki kuesioner dengan uji validitas.  

 

 

Kode file : K305

File skripsi ini meliputi :

-          Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 50.000,-


Kajian Numerik Analisis Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Metode Kompatibilitas Regangan

Dalam perencanakan komponen struktur beton bertulang terhadap kombinasi beban lentur dan aksial, perencanaan yang diawali dari analisis lentur balok beton bertulang berdasarkan pada Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03–2847–2002) di Indonesia menggunakan model tegangan beton ultimit berbentuk persegi ekivalen menurut penelitian Whitney pada tahun 1937. Whitney mengusulkan bentuk kurva tegangan beton persegi ekivalen dan terbukti menghasilkan penyelesaian yang mendekati hasil riset atau eksperimen dan berhasil dengan baik. Pendekatan diperlukan, karena diketahui bahwa perilaku ultimit beton mempunyai distribusi tegangan yang bersifat non-linier, sehingga dengan distribusi tegangan yang bersifat linear cukup kompleks bila dihitung dengan cara manual. Usulan Whitney mudah digunakan baik untuk perencanaan maupun analisis karena berbentuk berupa empat persegi.

Pendekatan dilakukan oleh James G.MacGregor pada tahun 1997, dengan melakukan penelitian serta memaparkan penelitian model persegi oleh Hognestad untuk menentukan distribusi tegangan yang bersifat non-linier atau bagian parabola. Telah dijelaskan bahwa perilaku ultimit beton mempunyai distribusi tegangan yang bersifat non-linier, model yang bersifat non-linier atau parabola adalah bersifat metode yang rumit dan tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik maka dapat diselesaikan dengan metode numerik. Dengan adanya system komputerisasi, analisis yang hubungan tegangan-regangan non-linearitas dapat diselesaikan dengan baik menggunakan metode numerik berdasarkan metode kompatibilitas regangan.

Dalam penelitian ini akan bersifat studi literatur yang akan menjelaskan numerik model kurva tegangan-regangan beton, dilanjutkan dengan menyajikan tata cara analisis lentur balok beton bertulang dengan metode kompatibilitas regangan hingga disain, dan mengimplementasikan dalam suatu aplikasi berbasis komputer menggunakan bantuan software. Hasil analisis dan disain dari aplikasi berbasis komputer tersebut akan mendapatkan hasil hitungan analisis momen kapasitas penampang (Mn), dan menentukan selisih analisis beserta disain balok beton bertulang metode perhitungan hasil penelitian model persegi Whitney pada tahun 1937. Maka didapat pemodelan kurva tegangan-regangan yang lebih baik dalam memprediksi kekuatan lentur balok beton bertulang

 

 

Kode file : S021

File skripsi ini meliputi :

-          Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

-          Lampiran2 (analisis, desai program, dll)

 

Bentuk file : PDF

Charge : Rp. 50.000,-


Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Dalam Memandikan Bayinya Di Desa XX

Semua ibu pasti menginginkan untuk merawat buah hatinya dan salah satu hal mendasar yang perlu diketahui dalam perawatan bayi adalah tentang memandikan bayi. Umumnya setiap orang tua sudah mengetahui tahap-tahap perawatan yang tepat untuk bayinya, akan tetapi tidak untuk pasangan muda. oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti adakah perubahan cara ibu dalam memandikan bayi bila diberikan penyuluhan memandikan bayi.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pre post test design, sedangkan tekhnik sampling yang digunakan adalah simple random dengan uji data statistik Wilcoxon Match Pair Test dengan tingkat signifikan 5%. Pengambilan data dilakukan dengan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 responden yang mengalami perubahan cara dalam memandikan bayi sebanyak 12 orang (85.71%) dan 1 orang (7.14%) tidak mengalami perubahan, serta 1 orang (7.14%) mengalami penurunan.

Dari sini didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam memandikan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan (penyuluhan) dibutuhkan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat.

 

 

Kode file : K304

File skripsi ini meliputi :

-          Abstraks, Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

-          Lampiran2 (kuesioner, analisis, SAP, Leaflet, dll)

 

Bentuk file : PDF

Charge : Rp. 40.000,-


Hubungan Tingkat Kesulitan Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Biologi Reproduksi Mahasiswa Akademi Kebidanan XX

Masih terdapatnya hasil belajar mahasiswa yang kurang baik pada mata kuliah Biologi Reproduksi disebabkan oleh banyak faktor salah satunya tingkat kesulitan belajar yang dialami oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kesulitan belajar dengan hasil belajar Biologi Reproduksi mahasiswa Akademi Kebidanan XX.

Jenis dan desain  penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan korelasi. Populasi penelitian sebanyak 127 orang. Sampel diperoleh sebanyak 96 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara acak (random sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket dan hasil belajar Biologi Reproduksi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kesulitan Belajar dengan hasil belajar mata kuliah Biologi Reproduksi dengan nilai korelasi 0,689. Secara kualitatif kekuatan hubungan dalam kategori kuat. Semakin rendah kesulitan belajar mahasiswa maka semakin baik pula hasil belajarnya, sebaliknya semakin kurang baik Kesulitan Belajarnya semakin kurang baik hasil belajarnya. Sumbangan variabel X terhadap variabel Y sebesar 47,47%. Demikian juga variabel faktor internal dan faktor eksternal mempunyai hubungan  dengan hasil belajar Biologi Reproduksi dengan kategori sedang dan kuat. Diharapkan Dosen Akbid XX untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami mahasiswa terutama dari faktor eksternal, sehingga pencapaian hasil belajar mahasiswa dapat meningkat.

 

 

Kode file : E011

File skripsi ini meliputi :

-          Abstraks, Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

-          Lampiran2 (kuesioner, analisis, dll)

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 80.000,-


Hubungan Antara Kelentukan Otot Punggung, Kekuatan Otot Perut Dan Persepsi Kinestetik Dengan Kemampuan Menyundul Bola Ke Gawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra Kelas VII SMPN XX


Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara kelentukan otot punggung dengan kemampuan menyundul bola ke gawang dalam permainan sepakbola pada  siswa SMP Negeri 2 Pringkuku tahun pelajaran 2009/2010. (2) Hubungan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan menyundul bola ke gawang dalam permainan sepakbola pada  siswa SMP Negeri 2 Pringkuku tahun pelajaran 2009/2010. (3) Hubungan antara persepsi kinestetik dengan kemampuan menyundul bola ke gawang dalam permainan sepakbola pada  siswa SMP Negeri 2 Pringkuku tahun pelajaran 2009/2010.

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasional. Sampel yang digunakan adalah sebagian populasi dengan cara randoom sampling yaitu siswa putra SMP Negeri 2 Pringkuku Kabupaten Pacitan tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 30 orang. Selanjutnya sampel kemudian sampel melakukan tes dan retes kelentukan otot punggung, kekuatan otot perut, dan persepsi kinestetik. Data dikumpulkan dengan teknik tes dan pengukuran, teknik analisis data dengan analisis statistik menggunakan korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Ada hubungan yang signifikan antara Kelentukan Otot Punggung, Kekuatan Otot Perut dan Persepsi Kinestetik dengan Kemampuan Menyundul Bola Ke Gawang dalam Permainan Sepakbola pada Siswa Putra Kelas VII SMP Negeri 2 Pringkuku Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari analisis korelasi X1Y = 0.6426, X2Y = 0.6730 dan X3Y = 0.6327, dan analisis regresi yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai Fhit yang diperoleh sebesar 13.4539 dengan db = 3 lawan 26 pada taraf signifikansi 5%, nilai Fregresi dalam tabel adalah 2.89. Karena  Fhitung = 13.4539 >  Ftabel = 2.89. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan,  terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan otot punggung, kekuatan otot perut, dan persepsi kinestetik dengan kemampuan menyundul bola sepakbola.

 

 

Kode file : E010

File skripsi ini meliputi :

-          Abstraks, Daftar isi dll

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar pustaka

-          Lampiran2 analisis, dll

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 80.000,-


Pengaruh terpaan iklan televisi terhadap perilaku konsumtif remaja XX


Dunia periklanan saat ini telah menjadi dunia yang besar, dunia yang memiliki banyak penggemar. Iklan telah menjadi media andalan bagi para produsen untuk memperkenalkan produk mereka. Karena tidak dapat dipungkiri, iklan mampu menyihir banyak khalayak. Pada dasarnya, periklanan merupakan sebuah bentuk komunikasi massa yang digunakan oleh pengiklan untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kepada khalayak melalui media tertentu (Suhandang, 2005). Pesan yang terkandung dalam iklan memiliki pengaruh luar biasa terhadap khalayak untuk memicu terjadinya konsumsi produk. Hingga akhirnya produk tersebut, sadar tidak sadar, telah menjadi bagian dari kehidupan konsumen. Salah satunya melalui acara Idol Hi-Five, dalam acara tersebut diperlihatkan bagaimana para idol (peserta Indonesian Idol) selalu mengkonsumsi produk Indomie atau menggunakan atribut-atribut Indomie di segala kesempatan dalam keseharian mereka.

Iklan televisi memang telah menjadi kekuatan baru yang mampu mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan pengiklan secara sukarela. Imbas dari suguhan iklan tak lain telah mengkondisikan mengungkap kondisi yang sebenarnya khalayak untuk mengeluarkan uang, hanya untuk sekedar mencoba suatu produk baru yang ditawarkan dalam iklan. Bahkan tak jarang, semua itu dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan akan gaya hidup modern.

Televisi, merupakan primadona media yang memberikan kontribusi luar biasa dalam kehidupan masyarakat. Televisi dipandang sebagai alat komunikasi yang "harus" ada dalam sebuah keluarga. Singkatnya, media televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Dalam deretan media informasi, televisi memiliki daya penetrasi terbesar dibandingkan media lainnya. Seperti yang ditunjukkan oleh data dari Media Index-Nielsen Media Research pada tahun 2004 (Wirodono, 2006). Diperlihatkan bahwa penetrasi media televisi mencapai 90,7%, radio 39%, surat kabar 29,8%, majalah 22,4%, internet 8,8% dan bioskop 15%. "Potongan kue" untuk belanja iklan terbanyak pada tahun 2001 pun sukses diraih media televisi dengan angka 72%, sedangkan surat kabar dan majalah masing-masing hanya mendapat jatah 23% dan 5% (data AC Nielsen, dalam Sumartono, 2002). Jelas, media televisi merupakan media periklanan favorit bagi para produsen untuk mengkomunikasikan produknya.

Pada prakteknya, iklan televisi membutuhkan frekuensi dan intensitas dalam penyampaiannya. Karena dengan begitu maka iklan tersebut dapat benar-benar meresap dalam benak khalayak. Seperti kata Adhy Trisnanto, dalam bukunya Cerdas Beriklan (2007), yang menyebutkan bahwa iklan bukanlah sulap. Serba instan, serba ajaib. Sangat tidak mungkin, sebuah produk akan langsung terkenal hanya dengan satu atau dua kali pengiklanan. Semua tetap membutuhkan proses.

Langkah terpenting dalam mengembangkan sebuah program pembuatan iklan adalah mengenali khalayak sasaran iklan tersebut. Dengan mengetahui profil khalayak sasarannya yang mencakup gaya hidup, sikap, dan nilai-nilai pemikirannya, maka akan memudahkan pembuatan model iklannya (Suhandang, 2005). Jenis sasaran yang dituju iklan bermacam-macam, tergantung produk yang diiklankan. Bila dilihat dari golongan usia maka sasaran tersebut antara lain anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.

Diantara golongan tersebut, remaja merupakan sasaran yang sangat menjanjikan bagi para produsen. Hal ini dapat dimengerti, mengingat usia remaja adalah usia yang sangat rentan terhadap pengaruh luar. Masa remaja merupakan masa peralihan seorang individu. Pada masa ini, seorang remaja akan berusaha mencari identitas dirinya. Ia merasa bahwa ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk memasuki fase dewasa yang akan mereka hadapi.

Sajian iklan televisi yang atraktif dengan kreasi pesan yang menarik, mampu mempersuasi kaum remaja dengan sempurna. Belum lagi kehadiran public figure, membuat remaja selalu tertarik untuk mencoba produk yang ditawarkan. Tujuan utama dari demonstrasi produk di televisi tersebut, tentu saja diharapkan adanya perubahan sikap dan perilaku pada remaja. Imbas dari itu semua, adalah munculnya perilaku konsumtif di kalangan remaja.

Perilaku konsumtif ini dapat diartikan sebagai suatu perilaku atau tindakan yang berlebihan terhadap penggunaan suatu produk (Sumartono, 2002). Istilah "korban iklan", sepertinya tepat bila digunakan sebagai titel bagi remaja yang terperosok dalam perilaku berlebihan ini. Menurut Wirodono (2006) dogma-dogma, instruksi-instruksi, dan irasionalitas yang dijejalkan secara overdosis dalam bahasa penyampaian iklan memiliki sumbangan penting terhadap tumpulnya kecermatan berpikir, kebebasan dalam menentukan pilihan, atau kemandirian untuk berbeda dengan yang lain. Iklan dan televisi dianggap telah menjadikan masyarakat seragam dan konsumtif.

Bukan hal aneh bila remaja saat ini rela menghabiskan uang jajannya untuk membeli produk-produk iklan yang mereka inginkan, bukan mereka butuhkan. Untuk menjaga penampilan, mereka gunakan aksesoris dan aneka kosmetik teranyar. Bukan hanya untuk menarik perhatian, tapi juga untuk simbol bahwa mereka adalah remaja modern yang tidak pernah ketinggalan trend terbaru. Varian ponsel terbaru dengan fitur-fitur canggih pun tidak terlewatkan. Berganti-ganti handphone adalah "kewajiban" bagi mereka. Pada strata yang lebih tinggi, berganti-ganti motor atau mobil sebagai kendaraan pribadi juga lazim dilakukan. Semua dengan latar belakang prestige. Para remaja menganggap gaya hidup bermewah-mewah dengan berbagai merk terkenal tersebut sebagai hal yang wajar, karena dengan begitu mereka akan selalu trendi, tidak dianggap kuper (kurang pergaulan), dan memudahkan mereka untuk masuk dalam komunitas atau kelompok tertentu dalam lingkungannya.

Berbagai penelitian yang dirangkum Sumartono (2002) telah mendukung hal tersebut. Penelitian Lina dan Rosyid di Yogyakarta, mengungkapkan bahwa remaja usia 16 s/d 18 tahun memiliki perilaku konsumtif dalam berpakaian, kosmetik, dan perhiasan. Lalu hasil penelitian Reynold yang menyatakan bahwa remaja usia 16 s/d 19 tahun membelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri.

Proses identifikasi remaja dalam masa perkembangannya, berhasil dimanfaatkan iklan televisi untuk menciptakan ketergantungan atas produk yang diiklankan. Remaja bergerak bukan atas dasar kebutuhan, melainkan semata-mata karena keinginan dan kesenangan. Terpaan iklan televisi merupakan faktor kuat penyebab perilaku konsumtif ini. Menurut Sumartono (2002), gejala munculnya perilaku konsumtif di kalangan remaja juga disebabkan oleh adanya terpaan iklan-iklan di televisi yang menyajikan pesan-pesan yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

Iklan televisi sering tampil dengan menyuguhkan produk yang dilebihlebihkan, sehingga mendorong para remaja untuk mencobanya. Sebuah "kehidupan" yang didesain sedemikian rupa oleh pengiklan semata-mata untuk mempengaruhi remaja, Yasraf. A. Piliang (1997) mengistilahkannya sebagai realitas semu yang jelas menyesatkan.

 

 

Kode file : I010

File skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Lampiran analisis

 

Bentuk file : PDF

Charge : Rp. 00000000000 (Free/Bonus),-


Hubungan Antara Kebiasaan Makan Masyarakat Betawi dengan Kondisi Sosial Ekonomi dan Kecukupan Energi di Kelurahan XX


Pangan dan Gizi merupakan faktor penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Konsumsi makan yang baik dapat dicapai melalui peningkatan jumlah dan mutu gizi makan yang dikonsumsi. Kebiasaan makan pada masyarakat akan mempunyai peran yang penting dalam pembentukan kebiasaan makan keluarga dan individu. Kebiasaan makan adalah cara individu atau kelompok individu dalam memilih makan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologik, sosial dan budaya. Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana gambaran kebiasaan makan masyarakat Betawi. 2). Bagaimana gambaran kebiasaan makan dilihat kondisi sosial ekonomi dan kecukupan energi 3). Adakah hubungan antara kebiasaan makan dengan kondisi sosial ekonomi dan kecukupan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:1). gambaran kebiasaan makan masyarakat Betawi, 2).untuk mengetahui gambaran tentang kebiasaan makan masyarakat Betawi dengan kecukupan energi, 3).untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan masyarakat Betawi dengan kondisi sosial ekonomi dan kecukupan energi.

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga yang berusia 30-40 tahun yang berjumlah 33 orang, karena subyek penelitian kurang dari 100 maka peneliti mengambil semuanya sebagai sampel sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas (X) dalam penelitian ini ada 2 yaitu (X1) kebiasaan makan dan (X2) kondisi sosial ekonomi. Untuk variabel terikat (Y) adalah angka kecukupan energi. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode recall. Uji coba instrumen (uji validitas dan reliabilitas) peneliti mengambil 20 responden diluar populasi yang memiliki kondisi tidak jauh berbeda dengan populasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskritif persentase, korelasi ganda dan koefisien determinasi, yang sebelumnya data diuji dengan uji normalitas data.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan dari 33 responden terdapat 15 responden (45,45%) yang memiliki kebiasaan makan sangat baik, 18 responden (45,55%) memiliki kebiasaan makan yang baik. Untuk kondisi sosial ekonomi ada 4 (12,12%) dengan kriteria sangat baik, 15 (45,450%) kriteria baik, 14 (42,42%) dalam kriteria cukup, sedangkan untuk kecukupan energi 22 responden (66,67%) kategori kurang baik, 7 responden (8,03%) kategori baik dan 3 responden (9,09%) kategori sangat baik. Analisis data membuktikan ada hubungan antara kebiasaan makan dan kondisi social ekonomi dengan kecukupan energi.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan makan masyarakat Betawi termasuk dalam kategori baik terlihat dari pola konsumsi pangan, ideologi pangan, prefrensi pangan dan sosio budaya. Tingkat kondisi sosial ekonomi termasuk baik, dari segi penghasilan, keadaan rumah dan perlengkpan rumah tangga. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan masyarakat Betawi dengan kondisi sosial ekonomi dan kecukupan energi. Perlu dilakukan penelitian ulang karena alat ukur yang digunakan kurang dapat mengungkap kondisi yang sebenarnya

 

 

Kode file : R003

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

 

Bentuk file : PDF

Charge : Rp. 00000000000 (Free/Gratis),-


Senin, 13 Juni 2011

Hubungan Antara Perilaku Diet, Aktivitas Dan Spiritual Ibu Dengan Nilai Tekanan Darah di Puskesmas XX

Hipertensi dan komplikasinya adalah salah satu penyebab kematian nomor satu secara global. Komplikasi pembuluh darah karena hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (kerusakan jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada organ tubuh, selain menurunkan kualitas hidup penderita, keluarga dan negara juga harus mengeluarkan lebih banyak biaya pengobatan dan perawatan. Wanita rentan mengalami Hipertensi terutama pasca menopause, apabila tidak dapat menjaga kondisi dan berperilaku hidup sehat sejak dini dikhawatirkan akan mengalami peningkatan tekanan darah beserta kemungkinan komplikasi penyakit berbahaya lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku diet, aktivitas dan spiritual Ibu dengan nilai tekanan darah.

Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2010. Data dianalisa menggunakan model analisis regresi linier berganda pada taraf kesalahan 5%.

Hasil analisis regresi linier berganda memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku diet, aktivitas dan spiritual Ibu dengan nilai tekanan darah sistole (nilai F hitung = 27,986) dan tekanan darah diastole (nilai F hitung = 27,878). Peneliti menyarankan agar masyarakat dapat menjaga pola makan yang sehat, melakukan aktivitas olah raga dan istirahat yang seimbang, dan menjalani aktivitas spiritual dengan dengan memahami makna dari setiap ritual tersebut dan tetap berjiwa positif, pengendalian emosi dan pasrah atau beserah diri lepada Tuhan sehingga hidup terasa lebih tenang, tidak memiliki beban pikiran berlebihan, kehidupannya yang jauh dari stress.

 

 

 

Kepustakaan   : 17 pustaka (tahun 2000 – 2010)

Kode file : J010

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 125.000,-


Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ikterus Neonatorum Di Bidan Praktek Swasta XX

            Dari penelitian terdahulu tentang ikterus neonatorum (Meadow and Newell, 2005) kejadian ikterus di Indonesia sekitar 50 % pada bayi baru lahir. Sedangkan kejadian ikterus neonatorum Di Bidan Praktek Swasta Sukemi Tunggul Wulung Malang berkisar antara 20 %-30 % dari 48 bayi baru lahir.
Penelitian dilakukan Di Bidan Praktek Swasta XX, dengan desain penelitian deskriptif menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden dengan cara wawancara langsung kepada responden. Kuesioner diberikan kepada 37 ibu hamil melalui kunjungan rumah. Subyek yang diambil dengan cara total population. Pengolahan data digunakan dengan menggunakan persentase. 
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat tahu terdapat 73,33 % responden berusia antara 20-30 tahun adalah tergolong cukup, 71,43 % berpendidikan sedang (SMP, SMU) adalah tergolong baik, 57,14 % pekerjaan swasta adalah tergolong baik. Pada tingkat paham terdapat 80 % responden berumur antara 20-30 tahun adalah tergolong cukup, 66,67 % tidak bekerja (IRT, Lain-Lain) adalah tergolong cukup. Sedangkan pada tingkat tahu memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup dan kurang baik dengan persamaan persentase 40,54%, sedangkan pada tingkat paham memiliki kategori tingkat pengetahuan kurang baik dengan persentase 59,46%.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pada tingkat tahu ibu hamil berusia antara 20-30 tahun, berpendidikan sedang (SMP, SMU) dan pekerja swasta memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dan cukup. Sedangkan pada tingkat paham ibu hamil berusia antara 20-30 tahun, berpendidika rendah (TS, SD) dan tidak bekerja memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup.



Kepustakaan   : 16 pustaka (tahun 2003 – 2010)
Kode file : K303
File skripsi ini meliputi :
-          Bagian depan (daftar isi, dll)
-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.word
Charge : Rp. 60.000,-


Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Fisiologi Primigravida di BPS. XX


Kecemasan merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakan yang dapat atau atau tidak berhubungan dengan rangsangan ekstrenal. Untuk mengetahui kemungkinan ibu mengalami kecemasan sebelum persalinan perlu dilaksanakan deteksi dini. Namun demikian tidak semua ibu mengalami hal tersebut. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil survey pendahuluan yaitu dari 10 ibu primigravida yang akan bersalin di BPS XX, lebih dari separuh (60%) mengalami kecemasan sedang.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, karena bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu bersalin di BPS XX pada tanggal 1 September – 14 September 2010 dengan jumlah sampel 25 orang dan cara pengambilan sampel menggunakan quota sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan  jatah waktu.

Berdasarkan analisa deskriptif diperoleh hasil bahwa tingkat kecemasan ibu primigravida di BPS XX  sebagian besar mengalami kecemasan sedang hal ini dikarenakan  ibu takut akan terjadi hal buruk dalam persalinannya. Saran setelah dilakukan penelitian kepada tenaga kesehatan yaitu untuk lebih meningkatkan pelayanan secara profesional dan intensif seperti pemberian informasi KIE serta persiapan dalam persalinan baik fisik dan mental.

 

 

 

Kepustakaan   : (tahun 2003 – 2010)

Kode file : K302

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Tanpa kuesioner  

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 30.000,-



Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja tentang Aborsi di SMA XX

            Saat ini angka kejadian aborsi di Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2006 angka kejadian aborsi mencapai 2,5 juta dimana 60% nya dilakukan oleh remaja (Pangkahila, 2010). Hal ini disebabkan oleh karena remaja yang sedang mengalami pubertas cenderung mempunyai keingintahuan yang tinggi terhadap perubahan yang terjadi pada diri dan lingkungan sekitarnya khususnya masalah seksualitas. Terlebih lagi para remaja yang bertempat tinggal di daerah perkotaan yang memiliki pergaulan lebih luas dan lebih mudah mendapatkan informasi tentang seksualitas melalui berbagai media yang lebih banyak memberikan informasi yang mengarah pada permasalahan seksualitas yang vulgar dan belum tentu informasi tersebut sesuai dengan perkembangan remaja. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan akibat yang serius pada remaja, seperti melakukan hubungan seks pra nikah  dan kehamilan yang tidak dikehendaki yang menurut anggapan masyarakat dapat menimbulkan aib dan rasa malu sehingga banyak remaja menjadikan aborsi sebagai salah satu solusinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang aborsi di XX sebagai salah satu SMA swasta yang terletak di pusat kota Malang.

            Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional survey. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 115 responden yang diambil dari populasi dengan cara proporsional sistematik random sampling. Analisa hasil penelitian ini memakai persentase dan skor-T, baru kemudian di korelasikan dengan Chi-square untuk mengetahui hubungannya.

            Hasil penelitian menunjukan dari 115 responden paling banyak memiliki pengetahuan cukup baik sikap positif  sebanyak 31,30 %, pengetahuan cukup baik dan sikap negatif sebanyak 22,61 %. Setelah dianalisa dan dilakukan uji korelasi Chi-square, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang aborsi.

            Karena seriusnya masalah yang diakibatkan oleh aborsi ini, maka diperlukan peran serta masyarakat khususnya keluarga dalam meningkatkan system control bagi perkembangan remaja serta memasukan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya aborsi ini dalam muatan lokal pada tingkat SMA.

 

 

 


Kode file : K301

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)


Kepustakaan   : 22 kepustakaan (tahun 2003 – 2010)  

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 100.000,-



Rabu, 08 Juni 2011

JUDUL SKRIPSI JURUSAN KESEHATAN

(Kebidanan, Kedokteran, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat) :
Lihat isi ringkasan :  klik pada judul

K251     Gambaran Tingkat Kecemasan Keluarga pada Klien dengan Gagal Jantung di Ruang Jantung RS XX

K252     Tingkat Pengetahuan Ibu Pekerja Yang Menyusui tentang ASI Perasan di Bidan Praktek Swasta XX

K253     Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Akseptor KB tentang alat kontrasepsi di RW I Kelurahan XX

K254     Tingkat Pengetahuan Primigravida Tentang Perubahan Fisik Yang Terjadi Selama Kehamilan Di Bidan Praktek Swasta XX

K255     Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi IUD Di Wilayah RW 05 Kelurahan XX

K256     Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas dalam Perawatan Payudara Masa Nifas di Bidan Praktek Swasta XX

K257     Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Post Partum Normal Hari 1-7 Tentang Mobilisasi Dini di Desa XX

K258     Pengetahuan Primigravida Tentang Perawatan Bayi Pada Bulan Pertama di Polindes XX

K259     Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Dan Pemberian ASI Eksklusif Di Bidan Praktek Swasta XX

K260     Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Pada Bayi (0 – 11 bulan) Di Desa XX

K261     Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 1-5 Tahun Di Pustu XX

K262     Sindrom Klimakterium Pada Wanita Pramenopause Di Desa XX

K263     Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa XX

K264     Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang KMS Di Desa XX

K265     Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Persalinan di BPS XX

K266     Hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Konsumsi Zat Gizi terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Puskesmas XX

K267     Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pemantauan Pertubuhan Di Posyandu Dengan Pertumbuhan Balita Usia 0-60 Bulan di Desa XX

K268     Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasan Suami Tentang Berhubungan Seks Selama Kehamilan di BPS XX

K269     Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Luka Post Seksio Sesarea di Ruang Nifas RS XX

K270     Perbedaan Frekuensi Kejadian Spoting Pada Akseptor Baru Dan Lama KB Suntik DMPA Di BPS XX

K271     Kajian Peran Bidan di Desa dalam Upaya Penanganan Anemia Ibu Hami di Kecamatan XX

K272     Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sindrom Premenstruasi Di SMA XX

K273     Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Sectio Caesaria di Rumah Sakit XX

K274     Hubungan Perawatan Payudara Dengan Keluarnya Air Susu Ibu (ASI) Di Polindes XX

K275     Hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Osteoporosis dengan Sikap Dalam Pencegahan Osteoporosi Di RW I Dusun Dermo Desa XX

K276     Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang seksualitas remaja dengan sikap remaja terhadap free sex pada siswa-siswa SMU XX

K277     Perbedaan percepatan kesembuhan luka perineum antara perawatan menggunakan dan tanpa kompres antiseptik (Povidone-Iodine)

K278     Hubungan antara karakteristik ibu nifas dan budaya makan dengan percepatan kesembuhan luka perineum pada masa nifas

K279     Preferensi Ibu Terhadap Makanan Pendamping Air Susu Ibu di Posyandu Dahlia Desa XX

K280     Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Terhadap Menopause di Posyandu Lansia Desa XX

K281     Faktor-faktor yang Menyebabkan Droup Out Kunjungan Balita Di Posyandu Setelah Imunisasi Lengkap Di Desa XX

K282     Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Bidan Praktek Swasta PT XX

K283     Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan di Puskesmas PT XX

K284     Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kapsul Iodium Di Polindes XX

K285     Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Penanganan Ikterus Neonatorum Fisiologis di Bidan Praktek Swasta XX

K286     Pengaruh Pemberian Terapi Birth Ball Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Polindes XX

K287     Gambaran Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas XX

K288     Pengaruh Makanan Kecil Pada Pagi Hari Terhadap Morning Sickness Pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Polindes XX

K289     Tingkat pengetahuan ibu balita tentang deteksi dini autisme di BPS XX.

K290     Pengaruh Faktor Predisposisi Pasangan Usia Subur Terhadap Pemilihan Dan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal.

K291     Faktor-faktor kecenderungan ibu dalam memilih kontrasepsi IUD (intra uterine device) di desa XX

K292     Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI eksklusif dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI di desa XX

K293     Hubungan pengetahuan dengan sikap tentang kejadian spotting pada akseptor KB suntik di Pustu XX

K294     Gambaran tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang hyperemesis gravidarum di Bidan Praktek Swasta XX

K295     Gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara masa nifas di Bidan Praktek Swasta XX

K296     Pengaruh KIE Tentang KB Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Yang Tepat Pada Akseptor KB

K297     Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC dengan Keteraturan ANC di BPS XX

K298     Hubungan Status Gizi dengan Pencapaian Motorik Milestone Anak Umur 3-18 Bulan Di Wilayah Kerja Posyandu Melati Desa XX

K299     Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Akseptor KB Suntik tentang Efek Penambahan Berat Badan di BPS XX

K300     Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Tentang Aborsi di SMA Negeri XX

K301     Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja tentang Aborsi di SMA XX

K302     Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Fisiologi Primigravida di BPS. XX

K303     Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ikterus Neonatorum Di Bidan Praktek Swasta XX

K304     Pengaruh Penyuluhan Memandikan Bayi Terhadap Cara Ibu Dalam Memandikan Bayinya Di Desa XX

K305     Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Kontrasepsi Alamiah Kalender Di BPS XX

K306     Identifikasi Determinan Faktor Ibu Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Bersalin XX

K307     Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI dalam Upaya Deteksi Dini Tumor Payudara di Desa XX

K308     Gambaran Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Wilayah Polindes XX

K309     Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Bersalin Ke Dukun Bayi Di Dusun XX

K310     Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Bidan terhadap Program Jaminan Persalinan di wilayah kerja Puskesmas XX

K311     Gambaran faktor pekerjaan, penghasilan, usia, pendidikan dan pengetahuan tentang metode IUD pada Akseptor Non IUD yang mempengaruhi rendahnya cakupan KB IUD di Desa XX

K312     Gambaran Pertumbuhan Balita Berdasarkan Keaktifan Ibu Ke Posyandu di Desa XX

K313     Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Dengan Cakupan Kunjungan Balita Di Posyandu Desa XX

K314     Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum Primipara dengan Kelancaran Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RS XX

K315     Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Preoperasi Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi Musik Di Bangsal Bedah RS XX

K316     Hubungan Tingkat Pengetahuan Klien Tentang Penyakit Katarak Dengan Perilaku Mencari Pertolongan Pengobatan Di Poli Mata RS XX

K317     Hubungan antara Personal Hygiene dengan Penyakit Kulit di SDN XX

K318     Pengaruh Tingkat Kejenuhan Kejenuhan Kerja Shift Malam Terhadap Ambang Stres Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit

R004     Status Gizi dalam Hubungannya dengan Kemampuan Melakukan Activity Daily Living pada Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten XX

K319     Pengaruh Terapi Massage Plexus Sacralis terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Postpartum Normal di Ruang Nifas RS XX

K320     Pengaruh BINROH (Bimbingan Rohani) Terhadap Motivasi Kesembuhan Pasien Rawat Inap di RS XX

K321     Pengaruh Minyak Kayu Putih Terhadap Stimulasi Bising Usus Pada Pasien Post Operasi Menggunakan Lumbal Anestesi di RS XX

K322     Hubungan Peran Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida trimester III dalam Menghadapi Persalinan di UPTD Puskesmas XX

 

E010      Hubungan Antara Kelentukan Otot Punggung, Kekuatan Otot Perut Dan Persepsi Kinestetik Dengan Kemampuan Menyundul Bola Ke Gawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra Kelas VII SMPN XX

E011      Hubungan Tingkat Kesulitan Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Biologi Reproduksi Mahasiswa Akademi Kebidanan XX

J010      Hubungan Antara Perilaku Diet, Aktivitas Dan Spiritual Ibu Dengan Nilai Tekanan Darah di Puskesmas XX

J011      Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit TBC di Kecamatan XX