Rabu, 01 April 2009

Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan berobat penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas XX.

Penyakit Tuberkulosis sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun banyak negara lain di dunia. Laporan WHO tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101.000 pertahun. Pengobatan TBC memerlukan kesadaran dan kepatuhan penderitanya, mengingat masa terapi yang cukup panjang yakni 6 – 9 bulan. Banyak pasien sulit melakukan terapi sesuai petunjuk. Data Puskesmas XX menunjukkan bahwa penderita TBC yang tidak patuh dalam berobat meningkat dari 26% pada tahun 2005 menjadi 28,6% pada tahun 2006. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mendukung kepatuhan berobat penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas XX
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen. Tehnik sampling dengan total sampel sebanyak 36 orang. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juni 2008.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 97,2% dan hanya 2,8% yang tidak patuh. Dari 97,2% responden yang patuh berobat, 44,4% berpendidikan SLTP, dan 2,8% responden berpendidikan PT. Seluruh responden (100%) mempunyai dukungan keluarga yang baik, dan 94,4% responden mendapat kunjungan petugas lebih dari 2 kali per bulan. Seluruh responden (100%) juga merasakan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan pengobatan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa hampir semua penderita TBC Paru di wialayah kerja Puskesmas Kepanjen patuh dalam berobat. Penderita yang patuh berobat sebagian besar berpendidikan SLTP. Seluruh penderita mempunyai dukungan keluarga yang baik, dan hampir seluruh penderita yang patuh berobat mendapat kunjungan petugas lebih dari 2 kali per bulan. Seluruh penderita juga merasakan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan pengobatan. Peneliti merekomendasikan agar prestasi puskesmas hendaknya dipertahankan dengan mengoptimalisasi sumber daya yang ada seperti menggalakkan peran pengawas menelan obat (PMO) dan mengintensifkan penyuluhan kesehatan oleh kader binaan.

Kode File : L020
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Harga : Rp. 30.000,-

1 komentar:

  1. judul ku sm kyak yg di atas....tp aku bingung mau mulai dari mana ngerjainya???tolong bantu aku dong...

    BalasHapus

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)