Tuberkulosis Paru (TBC) adalah penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja dan dimana saja. Setiap tahunnya, WHO memperkirakan terjadi 583.000 kasus TB baru di Indonesia dan kematian karena TB sekitar 140.000. Mengingat penyakit TB Paru dapat berakibat fatal, sudah seharusnya masyarakat mengetahui dan memahami berbagai masalah dan dampak dari penyakit ini, sehingga mereka dapat melindungi diri, keluarga dan lingkungannya dari penyebaran penyakit ini. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 anggota keluarga penderita TB Paru di Desa Pagak, 70% tidak mengerti tentang gejala penyakit, 90% tidak tahu bahwa kuman TB Paru dapat mati jika terkena sinar matahari, 80% tidak mengetahui bahwa penyakit TB Paru memerlukan pengobatan yang lama. Selanjutnya dari perilaku hidup sehat, 70% responden tidak biasa menutup mulut saat batuk, 70% tidak biasa membuka ventilasi kamar. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang penyakit TB Paru dengan perilaku keluarga penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas XX.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi keluarga penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas XX. Jumlah sampel adalah 68 orang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juni 2008. Data dianalisa secara statistik rumus Product Moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 77,9% responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit TB Paru , 82,3% responden mempunyai perilaku yang cukup dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru , dan uji statisik Pearson Product Moment menunjukkan nilai r = 0,402 dengan tingkat signifikansi (P) = 0,001, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang penyakit TB Paru dengan perilaku keluarga penderita TB Paru . Pengetahuan responden dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan, sedangkan perilaku responden dapat dipengaruhi selain karena faktor pendidikan, juga karena adanya motivasi untuk sembuh. Kuatnya hubungan antara pengetahuan dan perilaku ini terjadi karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan menimbulkan kesadaran dan sikap positif, sehingga terbentuk perilaku yang mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit TB Paru .
Kode File : L029
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2
Harga : Rp. 50.000,-
Ada ngga kti dgn judul." gambaran pengetahuan dan upaya keluarga tuberkulosis dalam pencegahan penyakit tuberkulosis di puskesmas xxx..
BalasHapusdi judul ini: Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit TB Paru Dengan Perilaku Keluarga dan Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas XX.
BalasHapusapakah ada kerangka berpikir. o ya ini judul skripsi standar s1 kan?
bagaimana caranya saya mendapatkan skripsi dgn ini..
BalasHapustolong kirimi saya bab 2 atau kerangka teori
BalasHapuscoz saya juga ngambil skripsi tentang TBC tapi saya masih bingung.....????????
mohon bantuannya...tks
Tlg masukkan dg lngkap skripsi tentang tbc
BalasHapusBagaimana sy bisa mendapatkan skripsi ini,
BalasHapusapakah sy bisa mendapatkan instrumennya?
bisa sms sy di 081385072628
gmna sya bs m'dptkan skripsi ini
BalasHapusapakah sya bs m"dptkannya
tolog sms sya ke 081367433411
maaf, boleh kah saya mendapat skripsi ini dengan lengkap..berhubung saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang TB paru...ma kasih ya atas bantuannya
BalasHapusTlg dong dftr pustakanya
BalasHapusapakah skripsi ini standar S1???, bisa dicarikan yang judulnya " Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Perawatan TB-Paru di Puskesmas xxx" yang terbaru. balas donk di mailku
BalasHapusada g' buku perawatan keluarga terhadap patien TB paru,apa2 saja yg dilkukan keluarga terhadap patien TB paru,tlong sebutkan terperinci.....
BalasHapus