Dewasa ini video game bak candu bagi anak-anak dan remaja. Ada yang berpendapat bahwa bermain game dapat mengusir stres, namun ada pula yang menyangsikannya. Data studi pendahuluan menunjukkan 30% remaja sengaja bermain game karena sedang mengalami stres berat, 60% mengatakan sering bermain game walaupun tidak menurunkan stresnya, dan 10% mengatakan bermain video game hanya untuk mengisi waktu saja. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekwensi bermain game dengan tahapan stres pada remaja Desa XX.
Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan populasi remaja (pemain game) di RW 01 Desa XX. Tehnik sampling dengan total sampel sebanyak 25 orang. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juni 2008. Uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 68,0% responden biasa bermain game antara 3 – 4 kali tiap minggu, dan 56,0% responden mengalami stres pada tahap 3. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,789 dengan tingkat kemaknaan (signifikansi) sebesar 0,000 pada uji 2 pihak
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar remaja Desa XX biasa bermain game antara 3 – 4 kali tiap minggu, sebagian besar remaja pemain game mengalami stres pada tahap 3, dan hubungan bermakna antara frekwensi bermain game dengan tahapan stres pada remaja di XX. Peneliti merekomendasikan agar orang tua membuat sebuah peraturan bersama anak-anaknya, tentang batasan waktu antara anak bermain game, belajar, dan kegiatan sosialisasi anak dengan teman-temannya.
Kode File : Q025
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2
Harga : Rp. 30.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)