Era globalisasi dimana ilmu dan tehnologi berkembang pesat serta jalur komunikasi yang terbuka menunjang penyebarluasan informasi diseluruh dunia .perkembangan dan peningkatan jasa dari tahun ketahun semakin menjadi perhatian masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan dibidang jasa dan ketatnya persaingan atas pelayanan, harga dan promosi diantara sekian banyak perusahaan.
Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan jasa adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing, mempertahankan pasar yang sudah ada dan jika memungkinkan menguasai pasar . Untuk memenangkannya perusahaan harus mampu memberikan kepuasan pada pelanggannya misalnya dengan layanan yang mutunya baik dibanding pesaing dengan harga yang layak dan waktu penyampaian jasa yang lebih cepat.Untuk itu perlu meningkatkan kemampuan karyawan yang melayani pelanggan. Hal itu penting karena perusahaan yang sukses memiliki dedikasi yang tinggi untuk merasakan, melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bernilai tinggi bagi pelanggan mereka.
Konsep SERVQUAL menerangkan perbandingan antara pengharapan konsumen atas jasa (expected service) dengan jasa yang dirasakan (percieved service).
Pengharapan konsumen dibentuk oleh pengalaman terdahulu dengan penyedia jasa, komunikasi dari mulut kemulut tentang pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa, dan kebutuhan pribadi konsumen. Sedang jasa yang diterima adalah kinerja dari jasa yang dirasakannya. Tolok ukur yang digunakan dalam mengukur kwalitas jasa ini adalah dimensi kualitas jasa yang terdiri dari tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan empathy (empati). Perbandingan tersebut membentuk tiga kemungkinan yaitu pertama bila jasa yang dirasakan melebihi pengharapan (quality surprise) dimana pelayanan yang diterima atau dirasakan melebihi pelayanan yang diharapkan, yang kedua bila kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan (satisfactory quality) dan yang terakhir jika jasa yang diterima dibawah harapan (unacceptable quality) bila pelayanan yang dirasakan lebih buruk dari pelayanan yang diharapkan. Jika konsumen merasa puas atau bahkan surprise dengan jasa yang diterima, akan memperlihatkan kecenderungan yang besar untuk menggunakan kembali jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Dampak langsung dari kepuasan konsumen adalah adanya penurunan komplain dari konsumen dan peningkatan kesetiaan konsumen
Praktek keperawatan memerlukan kewenangan untuk membuat keputusan keperawatan,bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut dan bertanggung gugat terhadap praktek yang dilakukan. Penggunaan metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan asuhan keperawatan yang memuaskan klien dan pemberi layanan, sehingga klien mendapatkan asuhan keperawatan yang terbaik dan perawat memperoleh kesempatan untuk memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan yang terbaik sesuai kemampuan yang mereka miliki, serta dapat bekerja sama dengan semua pihak yang terkait. Asuhan keperawatan bermutu dapat dilaksanakan melalui pendekatan metode penugasan keperawatan.
Pendekatan ini dapat berupa metode penugasan keperawatan fungsional, tim, modular, kasus dan keperawatan primer/utama. Salah satu yang digunakan adalah metode penugasan tim yang mempunyai tujuan memberikan perawatan yang berpusat pada kebutuhan klien, komprehensif dan tak terpilah-pilah.
Kode File : K180
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2
Harga : Rp. 30.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)