Kamis, 16 April 2009

Hubungan tingkat pengetahuan informasi prabedah dengan tingkat kecemasan pasien praoperasi

Pasien yang akan menjalani operasi/pembedahan dapat mengalami kecemasan yang merupakan reaksi umum terhadap kondisi yang dirasakan sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupannya itu sendiri. Kecemasan praoperasi seringkali dikaitkan dengan pemahaman-pemahaman yang salah tentang tindakan pembedahan atau keterbatasan informasi tentang kejadian yang akan dialami pasien sebelum, selama bahkan setelah prosedur operasi. Tapi hasil studi pendahuluan menunjukkan fakta yang berbeda, dari 5 responden yang diamati, 4 orang telah diberi penjelasan entang informasi prabedah, 3 pasien diantaranya masih mengalami cemas berat. Satu responden yang tidak mendapatkan informasi prabedah justru hanya mengalami cemas sedang. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang informasi prabedah dengan tingkat kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan populasi seluruh pasien pra operasi yang dirawat di Rumah Sakit XX. Jumlah sampel adalah 56 orang diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Juli 2008. Data dianalisa secara statistik rumus Spearman Rank pada taraf kesalahan () = 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 57,1% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang informasi prabedah, 92,9% responden mengalami cemas sedang pada saat akan dilakukan operasi, dan uji spearman menghasilkan nilai korelasi r = -0,342 dengan nilai signifikansi (P) = 0.010, yang berarti hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang informasi prabedah dengan tingkat kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi. Pengetahuan responden dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan usia, sedangkan kecemasan responden dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman dan usia. orang yang memiliki pengetahuan tentang informasi prabedah secara baik, kecemasannya saat akan menjalani operasi lebih rendah daripada orang yang memiliki pengetahuan kurang baik. Hal ini dapat dimengerti, karena informasi prabedah yang diberikan oleh petugas bertujuan untuk meluruskan persepsi atau pemahaman klien yang kurang tepat tentang tindakan operasi.

Kode File : K096
File skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
c. Daftar Pustaka
d. Lampiran2

Donasi: Rp. 50.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)