Selasa, 28 April 2009

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Yang Beresiko Tinggi Tertular Virus HIV/AIDS di SMU Negeri X

Jumlah kumulatif kasus AIDS dilaporkan semakin meningkat pesat. Bila dilihat menurut kelompok umur 73% menyerang usia 20 – 39 tahun. Melihat dari kelompok umur tersebut, terlihat jelas kelompok umur remaja menjadi kelompok yang paling beresiko. Seperti diketahui pada saat usia remaja mengalami masa krisis menuju kedewasaan. Menurut Erik Erikson, 1963 perkembangan psikososial yang tenjadi adalah pertentangan antara identitas dengan difusi peran. Pada masa ini juga tidak jarang disertai pergolakan hati atau kekisruhan batin. Pada awalnya peran orang tua sebagai sumber perlindungan dan sumber nilai utama, namun akan menurun secara perlahan. Peran kelompok dan teman sebaya tinggi, melalui kehidupan berkelompok ini remaja bereksperimen dengan peranan dan dapat menyalurkan diri.
Pengaruh perkembangan teknologi dan industrialisasi tidak bisa dipisahkan, berbagai efek negatif dari tv, film, vcd, atau media cetak yang begitu mudah didapatkan dan dibaca otak remaja. Berbagai obat-obatan narkoba, psikotropika, alkohol, ataupun pornografi baik melalui media cetak ataupun internet beredar demikian mudah dikalangan remaja, akan menjerumuskan remaja kearah penyimpangan sosial.
Penularan AIDS sebagian besar melalui hubungan seksual yang tidak sehat, misalnya sering berganti-ganti pasangan atau melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Seperti disebutkan dalam suatu penelitian tahun 1991, penelitian terhadap lebih dari 1000 kaum remaja pada tahun 1986 menemukan keanekaragaman yang jelas dalam pengetahuan tentang AIDS, khususnya perlunya menggunakan kondom dan mengambil tindakan pencegahan lainnya untuk mengurangi resiko infeksi selama hubungan seksual.
Dikalangan remaja saat ini juga terdapat fenomena adanya kecenderungan melakukan hubungan seks pra nikah, selain faktor coba-coba karena keingintahuan remaja yang sedang mencari identitas, faktor ekonomi menjadi salah satu faktor pemicunya. Seperti penelitian yang dilakukan Wijayanto pada agustus 2002 atas 1660 responden dari 16 perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta terdapat 0,25% responden melakukan seks dengan lebih dari satu pasangan. Penelitian lain dilakukan perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Yogyakarta yang dilakukan di tiga propinsi secara terpisah menunjukkan 18,2% remaja pada rentang usia 15-18 tahun dilaporkan melakukan tindak seksual aktif. Dari data PKBI Yogyakarta diungkapkan, remaja Yogyakarta yang hamil di luar nikah cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir, rata-rata 30 orang perbulan dan umumnya anak-anak kost.
Faktor yang beresiko tinggi tertular virus HIV/AIDS selain melalui hubungan seksual bebas adalah penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba, alkohol dan zat adiktif lain (NAZA). Hal ini dimungkinkan sebagai akibat penggunaan jarum suntik yang bergantian diantara pengguna narkoba, dimana kebiasaan bertukar penggunaan jarum suntik menjadi suatu medium yang sangat cepat penularan virus HIV/AIDS. Dilaporkan penderita HIV/AIDS melalui cara penularan ini meningkat 18%, angka ini diperkirakan bertambah besar melebihi penularan melalui cara lain, seperti hubungan seksual, transfusi darah, dan transmisi perinatal (transmisi dari ibu ke bayi). Pada bulan februari 2001, total kasus penderita HIV/AIDS 1880, rincinya 1060 kasus akibat heteroseksual, 125 kasus homoseksual, 349 kasus narkotika injeksi, 11 transmisi perinatal, tiga kasus transfusi darah, dan 330 tidak diketahui penyebabnya. Pada bulan Mei meningkat menjadi 1956 kasus, dengan lonjakan paling besar tejadi pada kasus narkotika injeksi. Kasus-kasus penggunaan obat-obatan terlarang paling banyak terjadi pada golongan usia remaja namun tidak sedikit juga terjadi pada usia dewasa, bahkan dilaporkan peredaran obat-obatan terlarang ini juga merambah sampai anak-anak sekolah dasar.
Berkaitan dengan AIDS remaja dipandang sebagai kelompok yang beresiko. Pada umumnya remaja relatif cukup mendapatkan informasi dan beberapa fakta yang dipublikasikan, meskipun pengetahuan mereka tentang timbulnya dan kemungkinan cara-cara penularannya relatif masih kurang.. Sebuah studi yang dilakukan oleh KSPKK – UNDIP di Semarang diantara 1000 orang siswa menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan tentang AIDS pada umumnya masih rendah, khususnya cara penularannya.

Kode File : K181
File proposal skripsi ini meliputi :
a. Halaman depan
b. Bab I – III (pendahuluan – metpen) lengkap
c. Kuesioner

Bentuk file : Ms.Word Document
Donasi : Rp. 30.000,-

2 komentar:

  1. tolong ..skripsi dengan judul FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA ANEMIA PADA ANAK REMAJA PUTRI DI SMA....MINTA BANTUAN UNTUK CONTOH SKRIPSI YANG SUDAH JADI .SOAL DONASI,,BERES....trims sebelumnya..cepetan yaa...

    BalasHapus
  2. minta saran skripsi dari bab 1 sampai bab 4 tentang hubungan pola makan terhadap terjadinya kekurangan energi protein pada anak balita

    BalasHapus

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)