Senin, 23 Mei 2011

Gambaran Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Donomulyo Kabupaten Malang


 Inisiasi menyusu dini adalah prose alami dimana bayi dibiarkan menyusu sendiri segera setelah lahir dalam satu jam pertama awal kehidupannya. Proses yang hanya memakan waktu satu jam tersebut berpengaruh pada bayi seumur hidup. Inisiasi menyusu dini dinyatakan membantu menekan angka kematian bayi baru lahir hingga 22%. Inisiasi menyusu dini merupakan ilmu pengetahuan yang masih baru dan belum semua tenaga kesehatan yang menolong persalinan melakukannya dengan benar. Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitan tentang Gambaran Tingkat Pendidikan,Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Donomulyo Kabupaten Malang, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap bidan tentang inisiasi menyusu dini.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah bidan yang ada di Puskesmas Donomulyo sejumlah 15 orang. Pada penelitian ini digunakan metode total populasi sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan ceklis.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa bidan yang bekerja di Puskesmas Donomulyo dan menjadi sampel 26.7% berusia 20-25 tahun, 33,3% usia 26-30 tahun, 40% usia > 35 tahun. Tingkat pendidikan P2B 33,3%, D3 Kebidanan 53,3%, D4 Kebidanan 13,3% dan tingkat pengetahuan baik 86,7%, cukup 13,3%, sedangkan sikap bidan yang positif terhadap pelaksanaan IMD sebanyak 40%, yang bersikap negatif sebanyak 60%. Kesimpulannya adalah sikap bidan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini masih kurang mendukung. Sikap bidan yang kurang mendukung terhadap inisiasi menyusu dini ini karena masih kurangnya pengalaman, kurang ketelatenan atau kesabaran bidan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini karena proses inisiasi menyusu dini membutuhkan waktu yang lama. Selain itu juga belum ada kebijaksanaan atau peraturan yang mewajibkan untuk pelaksanaan inisiasi menyusu dini bidan lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pelaksanaaninisiasi menyusu dini. Bagi Kepala Puskesmas untuk memberikan kebijaksanaan atau peraturan yang mewajibkan semua bidan atau tenaga kesehatan yang menolong persalinan melakukaninisiasi menyusu dini.

 

 

 

 

 

Kode file : K287

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 100.000,-




Senin, 16 Mei 2011

Hubungan kondisi bayi baru lahir, kondisi fisik ibu saat melahirkan, kondisi psikis ibu saat melahirkan dengan waktu mulainya inisiasi menyusu dini


Keberhasilan inisiasi menyusu dini dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah kondisi bayi baru lahir. Jika bayi lahir dengan APGAR SCORE normsl maka tidak ada kendala untuk segera mengawali IMD. Faktor lainya adalah kondisi fisik dan psikis ibu. Jika ibu tidak siap secara fisik atau psikis maka keberhasian IMD patut dipertanyakan.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Adapun jumlah sampel yang dipakai sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2010. Data dianalisa menggunakan rumus regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan Hubungan variabel independen kondisi bayi baru lahir, kondisi fisik ibu saat melahirkan, kondisi psikis ibu terhadap waktu mulainya inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas XX secara bersama-sama/simultan terbukti kebenarannya. Hal tersebut ditunjukkan oleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (261,811 > 2,98). Kontribusi sumbangan variabel dependenya dapat dilihat dari koefisien determinan (R²) sebesar 0,968 yang berarti  96,8% varians skor  variabel waktu mulainya inisiasi menyusu dini di pengaruhi oleh kondisi bayi baru lahir, kondisi fisik ibu saat melahirkan, kondisi psikis ibu saat melahirkan secara simultan/bersama-sama dan sisanya 0,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Hubungan variabel independen kondisi bayi baru lahir, kondisi fisik ibu saat melahirkan, kondisi psikis ibu terhadap waktu mulainya inisiasi menyusu dini secara sendiri-sendiri/partial  terbukti kebenarannya. Hal tersebut ditunjukkan oleh p (signifikansi) masing-masing variabel kondisi bayi baru lahir 0,000, kondisi fisik ibu saat melahirkan 0,003 dan kondisi psikis ibu saat melahirkan 0,049 adalah kurang dari p=0,05.

 

 

 

 

Kode file : K220

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 125.000,-


Sabtu, 14 Mei 2011

Hubungan Antara Riwayat Kesehatan Ibu Selama Hamil, Kondisi Gizi Bayi Dan Riwayat Kesehatan Anak Dengan Tumbuh Kembang Anak Usia 1 Tahun


Bayi dengan berat lahir yang normal terbukti mempunyai kualitas fisik, intelegensia maupun mental yang lebih baik dibanding bayi dengan berat lahir kurang, sebaliknya bayi dengan berat lahir rendah (kurang dari 2500 gr) akan mengalami hambatan perkembangan dan kemunduran pada fungsi intelektualnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hubungan antara riwayat kesehatan ibu selama hamil, kondisi gizi bayi dan riwayat kesehatan anak dengan tumbuh kembang anak usia 1 tahun.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2010. Data dianalisa menggunakan rumus regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara bersama-sama variabel riwayat kesehatan ibu selama hamil, kondisi gizi bayi dan riwayat kesehatan anak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, dengan nilai determinasi 49,5%.  faktor kondisi gizi bayi merupakan faktor paling dominan baik secara sendiri maupun secara bersama-sama terhadap tumbuh kembang anak Peneliti menyarankan hendaknya Dinas Kesehatan, Puskesmas dan petugas kesehatan terkait meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang gizi yang baik bagi bayi dan anak, dan memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya untuk menjaga dan memelihara staus kesehatan anak.

 

 

 

 

Kode file : K219

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 125.000,-



Hubungan Antara Usia, Status Pernikahan, Kondisi Suami dan Kondisi Ibu dengan Terjadinya Perubahan Pada Mukosa Serviks Melalui Pemeriksaan IVA


Sebenarnya semua wanita beresiko mengalami perubahn pada stuktur anatomi mukosa serviksnya. Terutama pada golongan usia lebih 35 tahun, pasangan seks yang berganti-ganti, paritas, kurang menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma kronis pada serviks serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun. Untuk mendeteksinya agar tidak berkembang menjadi kanker dapat dilakukan dengan pemeriksaan IVA.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Adapun jumlah sampel yang dipakai sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2010. Data dianalisa menggunakan rumus regresi linier berganda.

Hubungan variabel independen umur ibu, status pernikahan, kondisi suami, kondisi ibu terhadap perubahan mukosa serviks secara bersama-sama/simultan terbukti kebenarannya. Hal tersebut ditunjukkan oleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (37,85>3,35). Kontribusi sumbangan variabel dependenya dapat dilihat dari koefisien determinan (R²) sebesar 0,858 yang berarti  85,8% varians skor variabel umur ibu, status pernikahan, kondisi suami, kondisi ibu secara simultan/bersama-sama mempengaruhi perubahan mukosa serviks dan sisanya 14,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Hubungan variabel independen umur ibu, status pernikahan, kondisi suami terhadap perubahan mukosa serviks secara sendiri-sendiri tidak terbukti kebenarannya. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya mampu mengembangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahn mukosa servik yang belum pernah di teliti misalnya riwayat merokok, penggunaan kontrasepsi hormonal dan sebagainya

 

 

 

 

Kode file : K218

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Charge : Rp. 125.000,-



Jumat, 13 Mei 2011

Hubungan Kondisi Anak, Kontak Anak Dengan Ibu Dan Kontak Anak Dengan Bapak Dengan Perkembangan Anak Usia 24 Bulan

Seorang anak bukan miniatur orang dewasa. Anak mempunyai karakteristik tersendiri yang unik sesuai tahap perkembangannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Salah satunya adalah kondisi kesehatan anak, pengasuhan orang tua yang mencakup kontak antara orang tua dan anak, lingkungan dan pelayanan kesehatan. Faktor tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, namun saling mendukung untuk mencapai perkembangan anak yang optimal
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jumlah sampel yang dipakai sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2010. Data dianalisa menggunakan rumus regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini memperlihatkan Secara simultan/bersama-sama kondisi anak, kontak anak dengan ibu, kontak anak dengan bapak mempunyai hubungan yang signifikan dengan perkembangan anak usia 24 bulan. Hal tersebut ditunjukkan oleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (28,311> 2,98). Kontribusi sumbangan variabel dependennya dapat dilihat dari koefisien determinan (R²) sebesar 0,766. Berarti 76,6% varians skor perkembangan anak usia 24 bulan dipengaruhi oleh kondisi anak, kontak anak dengan ibu, kontak anak dengan ayah. Sedangkan sisasnya 23,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Kondisi anak dan kontak anak dengan ibu secara partial/sendiri-sendiri tidak ada hubungan dengan perkembangan anak usia 24 bulan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai signifikansi (P) masing-masing 0,119 dan 0,058 lebih besar dari 0,05. Sedangkan kontak anak dengan bapak secara partial/sendiri-sendiri ada hubungan dengan perkembangan anak usia 24 bulan. Hal tersebut ditunjukkan oleh p signifikansi 0,007 lebih kecil dari 0,05.



Kode file : K217
File skripsi ini meliputi :
-          Bagian depan (daftar isi, dll)
-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran2 (Kuesioner, lembar observasi, master table, dll)

Bentuk file : Ms.word
Donasi : Rp. 125.000,-

Hubungan Antara Umur Saat Pemberian Kontrasepsi, Lama Pemberian Kontrasepsi Dan Keharmonisan Hubungan Dengan Suami Dengan Penurunan Libido Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulanan

Penurunan libido pada akseptor KB suntik meskipun jarang terjadi tetapi pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena faktor perubahan hormonal, pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersanggama dan pada akhirnya menurunkah gairah seksual. Apabila penurunan libido terjadi sebagai akibat penggunaan kontrasepsi KB suntik, maka diperlukan upaya-upaya untuk menanggulanginya, karena metode ini paling banyak digunakan oleh masyarakat. Melihat uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara umur saat pemberian kontrasepsi, lama pemberian kontrasepsi dan keharmonisan hubungan dengan suami dengan penurunan libido pada akseptor KB Suntik 3 bulanan.

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2010. Data dianalisa menggunakan rumus regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara bersama-sama variabel umur saat pemberian kontrasepsi, lama pemberian kontrasepsi dan keharmonisan hubungan dengan suami mempunyai hubungan yang signifikan dengan penurunan libido pada akseptor KB Suntik 3 bulanan. Faktor keharmonisan hubungan dengan suami merupakan faktor paling dominan baik secara sendiri maupun secara bersama-sama terhadap penurunan libido pada akseptor KB Suntik 3 bulanan. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan mengkaji akseptor yang telah menggunakan KB Suntik lebih dari 5 tahun untuk mengetahui pengaruh yang lebih bermakna.

 

 

 

Kode file : K216

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, lembar observasi, master table, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp. 125.000,-


Minggu, 08 Mei 2011

Pengaruh Pemberian Terapi Birth Ball Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Polindes XX


Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam persalinan. Nyeri persalinan perlu diatasi karena semakin lama nyeri bisa menyebabkan stress dan ketakutan sehingga akan meningkatkan sekresi adrenalin yang berperan dalam konstriksi pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke uterus berkurang, uterus iskemik dan semakin nyeri. Nyeri semakin bertambah tanpa diikuti pembukaan serviks, sehingga dapat memperpanjang persalinan. Salah satu metode pengurangan nyeri adalah birth ball. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian terapi birth ball terhadap penurunan intensitas nyeri ibu inpartu kala I fase aktif di Polindes XX.
Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental one group pre test post test dengan time series dengan populasinya adalah seluruh ibu inpartu di polindes XX yaitu 29 ibu inpartu. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 15 ibu inpartu kala I fase aktif. Terapi birth ball dilakukan dengan cara responden duduk di atas bola, berlutut atau berdiri sambil memeluk bola pada saat his. Pengukuran nyeri menggunakan skala nyeri VDS dan uji analisa data dengan Wilcoxon Sign Rank Test. Intensitas nyeri diukur 3 kali setiap 10 menit sebelum dan sesudah perlakuan ketika  timbul his.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 responden setelah dilakukan terapi birth ball sebanyak 10 responden (66,7%) mengalami penurunan intensitas nyeri dan 5 responden (33,3%) tidak mengalami perubahan intensitas nyeri. Dari hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test , didapatkan z hitung 3,162 dimana z tabel 1,96 dengan taraf signifikansi 0,002. Sehingga z hitung > z tabel jadi kesimpulannya Ha diterima yang berarti ada pengaruh pemberian terapi birth ball terhadap penurunan intensitas nyeri ibu inpartu kala I fase aktif.



Kode file : K286
File skripsi ini meliputi :
-          Bagian depan (daftar isi, dll)
-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
-          Daftar Pustaka
-          Lampiran2 (Protap Birthball, Lembar observasi, master table, dll)

Bentuk file : Ms.word
Donasi : Rp. 150.000,-

Jumat, 06 Mei 2011

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Tentang Penanganan Ikterus Neonatorum Fisiologis di Bidan Praktek Swasta XX

            Ikterus ialah suatu gejala yang sering ditemukan pada bayi baru lahir. Berdasarkan dari penjajakan Praktek Kebidanan Lapangan di BPS XX yaitu pada bulan Januari 2006 menunjukkan angka kejadian Ikterus Neonatorum Fisiologis sebesar 40 % dari 48 jumlah persalinan. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 48 responden dan cara pengambilan sampel menggunakan total populasi sampling. Variabel bebas penelitian adalah tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan ikterus neonatorum fisiologis. Variabel terikat adalah sikap ibu tentang penanganan ikterus neonatorum fisiologis.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pada tingkat tahu 33,3 % dengan kriteria kurang baik, 18,8 % dengan kriteria tidak baik dan pada tingkat paham 41,7 % dengan kriteria kurang baik dan 4,2 % dengan kriteria tidak baik. Sedangkan sikap responden sebagian besar negatif (62,5 %) dan positif sebanyak 18 %. Terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan baik pada tingkat tahu maupun paham dengan sikap ibu tentang penanganan ikterus neonatorum fisiologis di BPS XX yang dibuktikan dengan uji chi square pada a = 0,05 dan menghasilkan signifikansi 0,0001 pada tingkat tahu dan 0,0001 pada tingkat paham.

Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan ikterus neonatorum fisiologis pada tingkat tahu dan paham yaitu kurang baik dan sebagian besar sikap ibu adalah negatif. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap ibu dalam penanganan ikterus neonatorum fisiologis dan diharapkan bidan mampu memberikan penjelasan disertai dengan gambar tentang ikterus neonatorum fisiologis khususnya penanganannya. 

 

 

 

Kode file : K285

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp. 60.000,-


Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kapsul Iodium Di Polindes XX

Kapsul Iodium merupakan salah satu zat gizi penting  terutama bagi hamil untuk perkembangan janinnya. Akan tetapi tidak semua ibu hamil menyadari akan pentingnya kapsul iodium bagi dirinya maupun janinnya karena pengetahuannya tentang kapsul iodium masih kurang. Hal ini dilatarbelakangi oleh masih kurang meratanya sosialisasi kapsul iodium. Tujuan dari penelitian ini  adalah untuk  mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kapsul iodium di Polindes XX pada tingkat tahu dan paham.

Adapun desain penelitian ini adalah deskriptif, cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling, populasi penelitian ini semua ibu hamil yang ada di wilayah Polindes Pulungdowo kecamatan Tumpang kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Februari sampai 20 September 2006 di Polindes XX.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil yang tergolong pada tingkat tahu dengan kategori baik sebanyak 4 orang dengan persentase 16%, cukup baik sebanyak 18 orang dengan persentase 72%, kurang baik sebanyak 3 orang dengan persentase 12%, sedangkan yang menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil dalam tingkat paham adalah pada kategori baik sebanyak 2 orang dengan persentase 8%, cukup baik sebanyak 12 orang dengan persentase 48%, kurang baik sebanyak 10 orang dengan persentase 40%, dan tidak baik sebanyak 1 orang  dengan persentase 4%.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kapsul iodium pada tingkat tahu dan tingkat paham seimbang. Adapun saran dari penelitian ini yaitu lebih meningkatkan pengetahuan tentang kapsul iodium dengan memberikan penyuluhan tentang kapsul iodium pada ibu hamil saat melakukan ANC di Polindes XX. 

 

 

 

Kode file : K284

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp. 40.000,-


Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan di Puskesmas PT XX

Tumbuh kembang merupakan hal utama, hakiki dan khas pada anak. Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran atau dimensi akibat bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler. Kembang (berkembang) adalah proses pematangan atau maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensi serta perilaku anak. Di Puskesmas Kendalsari Malang banyak ditemukan bayi dengan berat badan lahir rendah (35%) dan bayi obesitas (23.6%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-12 bulan.

Penelitian dilaksanakan dengan rancangan deskripsi. Sampel penelitian sebesar 48 responden, yang diperoleh dengan menggunakan cara accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan tentang pertumbuhan dan perkembangannya pada tingkat tahu dan paham. Pengumpulan data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner tertutup. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kendalsari Malang pada tanggal 1 april sampai 12 agustus 2006.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan pada tingkat tahu adalah kategori baik 56,25% sedangkan pada tingkat paham, tingkat pengetahuan responden pada kategori baik sebesar 33,33%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan sebenarnya sudah banyak yang mengetahui tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan tetapi mereka belum dapat memahami yaitu sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang tumbuh kembang bayi yang diteliti dan menginterpretasikan hal tersebut secara benar.

 

 

 

Kode file : K283

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran (kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp. 60.000,-


Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Bidan Praktek Swasta PT XX

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.Dalam melakukan perawatan terutama perawatan tali pusat, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan tentang perawatan yang benar. Kurangnya pengetahuan ibu dalam merawat dirinya dan bayinya menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Dari hasil studi pendahuluan pada bulan Maret 2006 di Bidan Praktek Swasta XX terdapat 12 ibu yang mempunyai bayi, diketahui sebagian kecil (41,66%) ibu belum mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

Desain penelitian ini  adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu dan paham di Bidang Praktek Swasta XX. Populasi  penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan dan yang datang memeriksakan bayinya. Sampel yang digunakan adalah ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 12 bulan dan yang datang memeriksakan bayinya yang berada di BPS tersebut  yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan accidental sampling.

Hasil penelitian  menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat  tahu baik 56,7%, cukup baik 30%, kurang baik 13,3%. Sedangkan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat paham baik 33,3%, cukup baik 46,7%, kurang baik 20%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, usia dan penyuluhan dari petugas kesehatan. Saran dari penelitian ini adalah agar lebih meningkatkan pemberian informasi, pengetahuan, dan memotivasi kepada ibu untuk menggalkan pelaksanaan perawatan tali pusat pada bayi  baru lahir yang berkunjung di Bidang Praktek Swasta tersebut sehingga pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

 

 

 

Kode file : K282

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.word

Donasi : Rp. 40.000,-


Kamis, 05 Mei 2011

Analisis Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja pada PT XX

Kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan akan berpengaruh kuat untuk merubah atau tetap mempertahankan budaya yang ada didalam organisasi tersebut. Seperti halnya gaya kepemimpinan diduga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang menyangkut motivasi maupun disiplin serta produktivitas kerja. Sedangkan gaya kepemimpinan juga dipengaruhi oleh perbedaan kultur negara, kepribadian dan kemampuan individu, motivasi, situasi kerja, tujuan organisasi, lingkungan, dan kemampuan individu, motivasi, situasi kerja, tujuan organisasi, lingkungan, dan sebagainya.

Tingkat persaingan antar perusahaan swasta yang semakin ketat saat ini telah menuntut kualitas sumber daya manusia. Salah satu indikator kualitas sumber daya manusia adalah memiliki motivasi kerja yang tinggi disatu sisi, dan di sisi lain perlu adanya pemimpin yang memiliki kepemimpinan. Kepemimpinan yang diharapkan adalah kepemimpinan yang mampu menggerakkan motivasi pegawai dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya kepemimpinan dan motivasi kerja ini dapat memepngaruhi prestasi kerja. Dengan demikian maka prestasi kerja diduga akan cenderung menurun apabila kepemimpinan dan motivasi kerja yang ada pada pegawai yang terlibat didalamnya menurun. Kecenderungan seperti ini pun tentunya bukan mustahil sewaktu-waktu akan terjadi, khususnya pada PT. XX

 

 

 

Kode file : F064

File skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : PDF

Donasi : Rp. 25.000,-


Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran

Salah satu komponen penting dalam perencanaan organisasi adalah anggaran. Anggaran adalah sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang, yang mengidentifikasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Perencanaan adalah melihat ke masa depan, menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Pengendalian adalah melihat ke masa lalu, melihat apa yang senyatanya terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Sebuah organisasi membutuhkan anggaran untuk menerjemahkan keseluruhan strategi ke dalam rencana dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Organisasi yang tidak mampu melakukan inovasi yang berkelanjutan akan terlindas oleh pesaing yang tidak mengenal belas kasihan. Organisasi yang tidak mampu mengerti lingkungan dimana dia berada akan senantiasa mengalami ketertinggalan, dan hanya akan menjadi pengikut, sehingga tidak akan pernah menjadi yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Perguruan Tinggi Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Data penelitian ini berupa kuesioner yang diberikan kepada Kelompok profesional yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini yaitu para Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, dan Para Pimpinan atau Divisi yang berada satu tingkat sampai lima tingkat di bawah Rektor yang memenuhi kriteria telah menduduki jabatan minimal satu tahun. Penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu Senjangan Anggaran, sedangkan variabel independennya yaitu Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan, interaksi antara Partisipasi Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan, dan interaksi antara Partisipasi Anggaran dengan Komitmen Organisasi.

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji Hipotesis melalui uji signifikansi regresi secara parsial (uji t), dan Uji Asumsi Klasik. Hasil dari penelitian ini yaitu terbukti bahwa Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap Senjangan Anggaran, sementara untuk interaksi antara variabel Partisipasi Anggaran dengan Komitmen Organisasi dan interaksi antara variabel Partisipasi Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Senjangan Anggaran.

 

 

 

Kode file : F063

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (Angket, dll)

 

Bentuk file : PDF

Donasi : Rp. 50.000,-


Faktor-faktor yang Menyebabkan Droup Out Kunjungan Balita Di Posyandu Setelah Imunisasi Lengkap Di Desa XX

Masih tingginya angka kematian dan kesuburan di Indonesia berkaitan erat dengan faktor sosial budaya masyarakat seperti tingkat pendidikan penduduk, khususnya wanita dewasa yang masih rendah, kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat dan perilaku masyarakat yang kurang menunjang. Selain faktor tersebut diatas, rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan di karenakan jauhnya lokasi pelayanan kesehatan dengan rumah penduduk sehingga walaupun masyarakat sudah mempunyai kemauan memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan, namun karena jauh dan masih memerlukan alat transportasi untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan maka diperlukan pengorbanan.

Berdasarkan faktor status kesehatan masyarakat yang tercermin dalam indikator status kesehatan masyarakat, maka perlu adanya upaya yang lebih spesifik, upaya untuk meningkatkan status kesehatan. Pemerintah telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dikenal dengan posyandu. Posyandu merupakan pelayanan kesehatan primer dan bidan sebagai salah seorang tim kesehatan terdekat dengan masyarakat, khususnya pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita dengan cara penimbangan berat badan, pengamatan fisik dan mental serta penyuluhan kesehatan. Pos pelayanan terpadu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk pos timbangan , PMT, pos kesehatan dan sebagainya. Dengan motivasi baru yang merupakan bentuk operasional dari pendekatakan strategis keterpaduan 5 program atau KB kesehatan dalam rangka mempercepat peluang angka kematian bayi, balita, penurunan angka fertilitas dalam rangka mempercepat terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS). Disamping itu juga peranan lintas sektoral dan lintas program berpengaruh di keberhasilan posyandu dan juga peningkatan peran serta masyarakat akan mempengaruhi daya guna dan hasil guna posyandu. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pengembangan PKMD/PHC.

Posyandu seharusnya diperuntukkan bagi anak sampai usia 5 tahun, namun peneliti mengamati kebanyakkan atau rata-rata setiap balita yang sudah mendapat imunisasi lengkap tidak datang lagi ke posyandu atau droup out dari posyandu, dengan berbagai alasan seperti sibuk bekerja, tempat posyandu jauh, dan lain-lain.

 

 

 

Kode file : K281

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2 (kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 50.000,-


Fwd: Kinerja Proyek Waterflooding Yang Diterapkan Pada Lapangan “X”

Perairan secara alami umumnya mengandung berbagai mineral dan senyawa-senyawa kimia yang penting bagi kelangsungan dan keseimbangan perairan maupun ekosistem secara umum. Namun pertumbuhan dan pembangunan yang sesungguhnya bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, di sisi lain berpengaruh buruk terhadap kondisi alami perairan melalui peningkatan kandungan senyawa-senyawa kimia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Ditambah lagi kondisi alam yang mengandung logam-logam berat, tentu akan menambah pencemaran air yang akan mempengaruhi kehidupan manusia sebagai konsumen.

            Pelaksanaan weterflooding pada lapangan "X" diterapkan sejak tahun 1972 dengan pola peripheral (pola tidak teratur) dengan tujuan sebagai pressure maintanance.  Lapangan tersebut kemudian didesain dengan pola "inverted five spot"  sejak tahun 2001 dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat pendesakan dan penyapuan minyak yang optimum. Upaya yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan recovery minyak yang masih tertinggal pada lapangan tersebut. Permasalahan yang menjadi dasar dilakukan penelitian tugas akhir ini yaitu pada pelaksanaan waterflooding dengan pola "inverted five spot " pada lapangan tersebut belum diketahui tingkat keberhasilan yang dicapai.  Maka penulis tertarik untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan waterflooding pada lapangan tersebut.

Evaluasi terhadap pelaksanaan waterflooding dilakukan dengan menggunakan metode Craig-Geffan-Morse(CGM) kemudian hasil yang diperoleh dibandingkan dengan data aktual. Tahap evaluasi tersebut didukung dengan menggunakan data-data hasil surveillance berupa: grafik sejarah produksi, grafik sejarah tekanan, grafik Flow In Flow Out (FIFO), grafik efisiensi Injeksi, grafik Oil Cut vs water cut dan grafik oil cummulatif vs water cummulatif

Penelitian dilakukan pada 4 pattern kecil (berukuran 40 - 70  acre) dan 3 pattern besar (berukuran 100 – 150 acre).  Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai efficiency penyapuan areal hingga April 2006 untuk masing-masing pattern yaitu : pattern_1 = 0,964, pattern_2 = 1, pattern_3= 1, pattern_4 = 0,888, pattern_5 = 0,730, pattern_6 =0,763 dan pattern_7 =1 .  Sedangkan perbandingan perolehan % recovery terhadap OOIP nya antara hasil perhitungan dengan aktual yaitu : pattern_1 =12,5 % dan aktualnya 12,4 %, pattern_2= 19,6 % sedangkan aktualnya 4,17 %  ,pattern_3 = 24 % sedangkan aktualnya 7 % , pattern_4= 17,3 % sedangkan aktualnya 5,6 % , pattern_ 5= 8,9 % sedangkan aktualnya 5,2 % ,pattern_6 = 9,1 % sedangkan aktualnya 8,7 % dan pattern_7 = 17 % sedangkan aktualnya 16,6 %.  Berdasarkan tingkat % recovery yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari pelaksanaan waterflooding dapat dicapai pada pattern_1, pattern_6 dan pattern_7.

 

 

 

 

Kode file : G006

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (Abtraks)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 60.000,-


Analisis Kualitas Air Bendungan Wawotobi

Perairan secara alami umumnya mengandung berbagai mineral dan senyawa-senyawa kimia yang penting bagi kelangsungan dan keseimbangan perairan maupun ekosistem secara umum. Namun pertumbuhan dan pembangunan yang sesungguhnya bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, di sisi lain berpengaruh buruk terhadap kondisi alami perairan melalui peningkatan kandungan senyawa-senyawa kimia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Ditambah lagi kondisi alam yang mengandung logam-logam berat, tentu akan menambah pencemaran air yang akan mempengaruhi kehidupan manusia sebagai konsumen.

Berbagai kegiatan pembangunan yang dapat menimbulkan pencemaran air seperti : pemukiman, industri dan pertanian. Terbatasnya usaha pengolahan limbah yang dihasilkan pada kegiatan tersebut akan menyebabkan konsentrasi limbah melebihi daya asimilasi (kemampuan menetralisasi) badan air yang terkontaminasi sehingga menurunkan kualitas air untuk keperluan bahan baku air minum dan irigasi pertanian pada lingkungan perairan seperti sungai, waduk, dan sumur, tak terkecuali air di Bendungan Wawotobi. 

Disadari atau tidak, penebangan pohon dan perambahan lahan  di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Konaweha  serta penggunaan pestisida oleh petani, maupun industri rumah tangga yang berskala kecil dan menengah akan menambah masuknya bahan pencemar ke Sungai Konaweha sehingga dimungkinkan air di Bendungan Wawotobi tercemari.

            Penentuan sifat fisika untuk suhu air digunakan termometer, sedangkan kekeruhan digunakan turbidimeter. Penentuan sifat kimia untuk DO dan BOD digunakan alat DO meter, pengukuran pH menggunakan pH meter, penentuan COD digunakan metode titrasi. Penentuan Fe, NO2-, dan NO3- digunakan metode Spektrofotometer UV-Vis. Penentuan konsentrasi Cd, Cr, dan Hg digunakan metode Spektrometer Serapan Atom.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel air yang diambil dari lima stasiun  mempunyai suhu antara 26 - 28°C, sedangkan kekeruhan antara 4,2– 4,8 NTU. Nilai pH  antara 6,95 - 7,12, DO antara 6,15 - 7,04 mg/L, BOD  antara 4,07 - 5,23 mg/L, COD  antara 10,12 – 14,47 mg/L. Pengukuran dengan spektrofotometer UV vis diperoleh konsentrasi besi (Fe)  antara 0,243 - 0,566 mg/L, NO2- antara 0,017 - 0,059 mg/L, dan NO3-  antara 2,366 - 5,183 mg/L. Pengukuran dengan Spektrometer Serapan Atom (SSA) diperoleh konsentrasi Cd  0,01-0,02 mg/L, Cr antara 0,002 – 0,005 mg/L, sedangkan Hg tidak ditemukan. Sifat físika berupa suhu dan kekeruhan air Bendungan Wawotobi Kabupaten Konawe yang digunakan sebagai bahan baku air minum yang dikelola PDAM Pemkab Konawe dan air untuk irigasi pertanian belum mencapai ambang batas, termasuk sifat kimianya meliputi pH, DO, BOD, COD, Fe, Cr, dan Hg. Kecuali konsentrasi logam berat kadmium (Cd) yang konsentrasinya sudah melebihi ambang batas berdasarkan PP No. 20 Tahun 1990 tentang Standar Kualitas Air di Perairan Umum.

 

 

 

 

Kode file : M006

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (Daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-          Lampiran2

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 60.000,-


Komposisi Dan Keanekaragaman Vegetasi Struktur Pohon Pada Taman Wisata Alam XX

Pulau Sulawesi merupakan salah satu dari 3 pusat keanekaragaman hayati utama di Indonesia. Proses pembentukannya yang unik tertuang dalam garis imaginer Wallacea menempatkan keanekaragaman hayati kawasan ini berbeda dengan keanekaragaman hayati tipe Asia dan Australia. Keunikan keanekaragaman hayati di Sulawesi, terutama di pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya belum semuanya terungkap. Demikian pula dengan pemanfaatan tumbuhan sebagai bagian budaya masyarakat lokal belum banyak diketahui. Pemilihan pulau-pulau kecil sebagai lokasi eksplorasi dan penelitian dengan pertimbangan antara lain pulau-pulau kecil diduga memiliki kekayaan keanekaragaman yang. Taman Wisata Alam Tirta XX seluas 488 ha, telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam dengan Keputusan Menteri Kehutanan. Proses penetapannya diawali pengusulan oleh Gubernur.

 Kawasan Taman Wisata Alam Tirta XX, terdapat komunitas hutan seluas 488 ha. Sampai saat ini belum ada informasi lebih detail tentang komunitas hutan taman wisata alam tirta rimba wolio. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh informasi tentang komposisi dan keanekaragaman vegetasi khususnya pada tingkatan pohon serta jenis yang terdapat pada kawasan hutan taman wisata alam tirta rimba wolio sebagai langkah awal yang dapat dijadikan 'base data' dalam kegiatan konservasi.

 

 

 

 

Kode file : E009

File skripsi ini meliputi :

-          Sampul depan

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 40.000,-


Analisis Segmentasi Pasar Di Lihat Dari Aspek Demografi Dan Psikografi Dalam Penggunaan Sim Card Pada Mahasiswa Universirtas XX

Pasar memiliki sifat-sifat yang berbeda yang mencerminkan kesempatan yang berbeda. Perbedaan sifat tersebut akan membawa kosekwuensi bahwa pelayanan kita kepada merekapun juga harus berbeda. Pasar yang cukup luas adalah berupa orang-orang atau organisasi yang tentu saja akan memiliki kondisi yang sangat heterogen (beragam). Untuk itu maka diperlukan dilakukan segmentasi pasar yaitu sutu usaha membagi pasar yang memiliki banyak karakteristik yang berbeda-beda (heterogen) ke dalam suatu karakteristik yang sama (homogen). Segmentasi pasar ini dapat didasarkan pada faktor geografi, faktor psikologi atau psikologi dan faktor perilaku.

Pelanggan yang banyak dan beragam dalam persyaratan pembelian mereka. Merupakan suatu dorongan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayaninya dengan paling efektif, menilai kebutuhan konsumen sekarang serta memperkirakan kebutuhan merkea di waktu yang akan datang, perusahaan harus mampu menyusun program pemasaran untuk setiap segmen dengan lebih cerman dan dapat mengalokasikan anggaran pemasarannya sesuai perbedaan-perbedaan dalam tanggapan-tanggapan konsumen dari berbagai segmen.

Semakin banyak produk Sim Card yang bermunculan telah memicu perusahaan Sim Card untuk berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan menawarkan berbagai kelebihan masing-masing produk. Perusahaan yang berorientasi pada pemasaran selalu ingin menjadi yang terbaik di dalam melayani konsumennya dengan cara memperhatikan mutu dan kualitas produk, sehingga dapat memenuhi harapan konsumen.

Dengan mengetahui keadaan individu konsumen yang berhubungan dengan status pekerjaan, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan atau yang lebih dikenal dengan variabel demografi, perusahaan dapat menentukan segmen pasar yang paling menguntungkan bagi fokus pemasarannya. Selain itu pengetahuan tentang variabel psikografi yang meliputi status sosial, gaya hidup, motif dan kepribadian akan membantu dalam mempermudah proses segmentasi pasar.

Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, khususnya produk Sim Card, seringkali ada banyak hal yang turut serta menentukan dalam keputusan penggunaan produk tersebut. Dan dalam hal ini untuk proses segmentasi salah satunya adalah variabel demografi dan psikografi. Variabel demografi yang meliputi status pekerjaan, usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Sedangkan variabel psikografi meliputi status sosial, gaya hidup, motif dan kepribadian.

 

 

 

 

Kode file : F062

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 40.000,-


Senin, 02 Mei 2011

Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Terhadap Menopause di Posyandu Lansia Desa XX

Menopause atau yang sering disebut dengan klimakterium adalah periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. Menopause mulai pada berbagai taraf usia sekitar 50 – 60 tahun. Pada fase ini akan terjadi perubahan-perubahan dalam sistem hormonal yang mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani).

Pada  usia  rata-rata  40  tahun,  ovarium  wanita  kurang  reseptif terhadap  efek  follicle  stimulating  hormone  (FSH)  dan  luteinizing   hormone  (LH). Semakin  lanjut  usianya,  jumlah  folikel  semakin  sedikit  yang  tersisa  di  dalam ovarium  dan  kadar  estrogen  mulai  menurun  dengan  cepat.  Ketika  hal  ini terjadi,  kadar  FSH  terus  meningkat,  demikian  juga  LH, dan mencapai puncaknya pada pasca menopause. Sisa folikel ovarium menjadi lebih resisten terhadap kadar FSH yang tinggi dan sekresi estrogen semakin berkurang hingga terjadi oligomenore, dan kemudian amenore. Jika amenore menetap selama 6 bulan, berarti telah terjadi menopause.

Selama menopause, banyak wanita mengeluhkan sejumlah gejala. Banyak gejala yang dikeluhkan, disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, yaitu haid tidak teratur, rasa panas (hot flushes), kekeringan pada vagina (vaginal dryness) atau rasa terbakar pada vagina, sedangkan gangguan emosional yang disebabkan perubahan hormon yaitu antara lain depresi, keletihan dan insomnia. Penelitian yang cermat di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan sekitar 2/3 wanita melewati masa perubahan kehidupan tanpa masalah, atau dengan sedikit saja masalah, 1/3-nya memerlukan bantuan. Dari adanya proses penuaan tersebut juga memperbesar terjadinya beberapa gangguan berupa proses degenerasi pada alat tubuh (pada sistem jantung dan pembuluh darah).

Dalam mengkonsumsi makanan anak sangat bergantung pada ibunya. Apa yang dikonsumsi ibu pasti akan dikonsumsi pula oleh anaknya. Banyak faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI, diantaranya adalah pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan, dimana faktor – faktor tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan dan jenis makanan pendamping ASI yang tersedia.

 

 

 

Kode file : K280

File skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 30.000,-


Preferensi Ibu Terhadap Makanan Pendamping Air Susu Ibu di Posyandu Dahlia Desa XX

Pemberian MP- ASI harus disesuaikan dengan umur dan kemampuan bayi dalam mencerna dan menerima MP-ASI tersebut. Pemberiannya harus dilakukan secara bertahap baik bentuk, jumlah, maupun macamnya. Selain itu harus memenuhi persyaratan – persyaratan khusus tentang zat – zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, dan zat –zat tambahan lainnya.

 MP-ASI  dibutuhkan seiring dengan bertambahnya usia bayi yang disertai dengan kenaikan berat badan dan tinggi badan bayi. Pada saatnya jumlah ASI yang diproduksi tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi yang semakin meningkat. Untuk mencukupi zat–zat gizi bayi tersebut maka bayi perlu diberikan MP-ASI yang mulai diberikan ketika bayi berumur 4 bulan. Pemberian MP- ASI yang terlalu dini dapat menyebabkan kenaikan  berat badan yang terlalu cepat dan menjurus kepada obesitas. Sebaliknya jika pemberian MP- ASI ini tertunda, maka dapat menghambat pertumbuhan jika energi dan zat – zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi kebutuhannya.

Dalam mengkonsumsi makanan anak sangat bergantung pada ibunya. Apa yang dikonsumsi ibu pasti akan dikonsumsi pula oleh anaknya. Banyak faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian MP-ASI, diantaranya adalah pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan, dimana faktor – faktor tersebut juga dipengaruhi oleh lingkungan dan jenis makanan pendamping ASI yang tersedia.

 

 

 

Kode file : K279

File skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 30.000,-


Perbedaan percepatan kesembuhan luka perineum antara perawatan menggunakan dan tanpa kompres antiseptik (Povidone-Iodine)

Pada ibu bersalin sering kali terjadi luka pada jalan lahir, di antaranya luka pada daerah perineum. Dengan adanya luka perineum ini akan sangat rentan sekali untuk terjadi infeksi, karena pada daerah genetalia merupakan media yang baik sebagai tempat masuknya kuman, apalagi kalau terjadi luka. Perawatan luka pada daerah perineum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan kompres antiseptik yaitu kasa steril yang diberi antiseptik lalu ditempel pada daerah luka. Sementara perawatan tanpa menggunakan kompres antiseptik yaitu pada penanganan pertama diberi kompres dan untuk penanganan selanjutnya dengan melakukan hygiene personal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan kesembuhan pada kedua prosedur perawatan tersebut.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan jenis praeksperimental. Sampel diambil dari populasi ibu nifas dengan luka perineum yang melahirkan di 2 lokasi Bidan Praktek Swasta di wilayah Malang yaitu Bidan Naumiati dan Bidan Budi Winarti, sebanyak 30 orang dengan pembagian 15 orang untuk perawatan menggunakan kompres, dan 15 orang perawatan tanpa kompres. Teknik sampling yang digunakan adalah total populasi sampling. Data ini diolah dengan menggunakan uji chi square, dengan tingkat kemaknaan adalah nilai a  0,005.

Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai c2 hitung = 5,662 yang nilainya lebih besar dari χ2 tabel (3,841) sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan antara perawatan menggunakan dan tanpa kompres antiseptik (Povidone-Iodine). Hal ini dapat diduga dari cara kerja antiseptik (Povidone-Iodine) sebagai bakteriostatis yang mencegah infeksi sehingga penyembuhan luka tidak terhambat.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kebijakan perawatan dan pengawasan ibu nifas dengan luka perineum dalam pemenuhan gizi selama masa nifas yang sangat berpengaruh terhadap proses kesembuhan luka.

 

 

 

Kode file : K277

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 40.000,-


Hubungan antara karakteristik ibu nifas dan budaya makan dengan percepatan ksembuhan luka perineum pada masa nifas

Pada ibu bersalin sering kali terjadi luka pada jalan lahir, diantaranya luka pada daerah perineum. Luka perineum ini terjadi pada saat kelahiran kepala bayi. Dengan adanya luka perineum ini tidak mungkin terhindar dari kontaminasi dan insiden infeksinya cukup tinggi lebih dari 50%. Untuk mengatasinya tergantung dari banyak faktor diantaranya faktor nutrisi yang berperan penting. Sedangkan dimasyarakat masih banyak praktek budaya yang merugikan misalnya pantang makanan pada ibu nifas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu nifas dan budaya makan dengan percepatan ksembuhan luka perineum pada masa nifas.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan studi cross sectional. Sampel diambil dari populasi ibu nifas dengan luka perineum yang periksa di Bidan Praktek Swasta Naumiati di wilayah kecamatan Lowokwaru secara total populasi sebanyak 30 orang. Data diolah dengan uji chi square dengan tingkat signifikasi a = 0,05.

Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai c2 hitung > c2 tabel dari masing – masing variabel yang diteliti, nilai p < a=0.05 sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara karakteristik ibu nifas dan budaya makan dengan percepatan kesembuhan luka perineum.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kebijakan perawatan dan pengawasan ibu nifas dengan luka perineum dalam pemenuhan gizi selama masa nifas yang sangat berpengaruh terhadap proses kesembuhan luka.

 

 

 

Kode file : K278

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

-     Kuesioner

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 50.000,-


Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang seksualitas remaja dengan sikap remaja terhadap free sex pada siswa-siswa SMU XX

            Masalah seksualitas dikalangan remaja adalah masalah yang cukup pelik untuk diatasi. Disatu sisi perkembangan seksual itu muncul sebagai bagian dari perkembangan yang harus dijalani. Namun disisi lain penyaluran hasrat seks yang belum semestinya mereka lakukan menimbulkan kecemasan dan akibat yang serius. Seperti melakukan hubungan seksual pranikah (free sex). Kehamilan yang tidak dinginkan, pernikahan dini, aborsi atau tertular penyakit kelamin, tertular HIV/AIDS, dll. Penelitian ini dilakukan untuk memperlajari hubungan antara tingkat pengetahuan tentang seksualitas remaja dengan sikap remaja terhadap free sex pada siswa-siswa SMU XX.

            Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 123 responden yang ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Analisa hasil penelitian memakai prosentase dan skor T, baru kemudian dimasukkan ke dalam Chi – square untuk melihat hubungannya.

            Hasil penelitian menunjukkan dari 123 responden 7,32% memiliki tingkat pengetahuan kurang baik sikap positif 20,33% memiliki tingkat pengetahuan cukup baik sikap positif, 5,69% memiliki tingkat pengetahuan cukup baik sikap negatif, 40,65% memiliki tingkat pengetahuan baik sikap positif dan 17,07% memiliki tingkat pengetahuan positif sikap negatif.      Setelah dianalisa dan dilakukan uji dengan menggunakan korelasi chi-square didapatkan p value 0,001  < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang seksualitas remaja dengan sikap remaja terhadap free sex.

            Karena seriusnya akibat yang ditimbulkan oleh free sex, maka diperlukan peran serta masyarakat khususnya keluarga dalam meningkatkan sistem kontrol, menciptakan suasana yang harmonis dan pemberian pendidikan seks dini pada remaja serta memasukkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi remaja dalam kurikulum sekolah khususnya pada tingkat SLTA.

 

 

 

Kode file : K276

File skripsi ini meliputi :

-          Bagian depan (daftar isi, dll)

-          Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-          Daftar Pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 40.000,-