Perairan secara alami umumnya mengandung berbagai mineral dan senyawa-senyawa kimia yang penting bagi kelangsungan dan keseimbangan perairan maupun ekosistem secara umum. Namun pertumbuhan dan pembangunan yang sesungguhnya bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, di sisi lain berpengaruh buruk terhadap kondisi alami perairan melalui peningkatan kandungan senyawa-senyawa kimia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Ditambah lagi kondisi alam yang mengandung logam-logam berat, tentu akan menambah pencemaran air yang akan mempengaruhi kehidupan manusia sebagai konsumen.
Berbagai kegiatan pembangunan yang dapat menimbulkan pencemaran air seperti : pemukiman, industri dan pertanian. Terbatasnya usaha pengolahan limbah yang dihasilkan pada kegiatan tersebut akan menyebabkan konsentrasi limbah melebihi daya asimilasi (kemampuan menetralisasi) badan air yang terkontaminasi sehingga menurunkan kualitas air untuk keperluan bahan baku air minum dan irigasi pertanian pada lingkungan perairan seperti sungai, waduk, dan sumur, tak terkecuali air di Bendungan Wawotobi.
Disadari atau tidak, penebangan pohon dan perambahan lahan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Konaweha serta penggunaan pestisida oleh petani, maupun industri rumah tangga yang berskala kecil dan menengah akan menambah masuknya bahan pencemar ke Sungai Konaweha sehingga dimungkinkan air di Bendungan Wawotobi tercemari.
Penentuan sifat fisika untuk suhu air digunakan termometer, sedangkan kekeruhan digunakan turbidimeter. Penentuan sifat kimia untuk DO dan BOD digunakan alat DO meter, pengukuran pH menggunakan pH meter, penentuan COD digunakan metode titrasi. Penentuan Fe, NO2-, dan NO3- digunakan metode Spektrofotometer UV-Vis. Penentuan konsentrasi Cd, Cr, dan Hg digunakan metode Spektrometer Serapan Atom.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel air yang diambil dari lima stasiun mempunyai suhu antara 26 - 28°C, sedangkan kekeruhan antara 4,2– 4,8 NTU. Nilai pH antara 6,95 - 7,12, DO antara 6,15 - 7,04 mg/L, BOD antara 4,07 - 5,23 mg/L, COD antara 10,12 – 14,47 mg/L. Pengukuran dengan spektrofotometer UV vis diperoleh konsentrasi besi (Fe) antara 0,243 - 0,566 mg/L, NO2- antara 0,017 - 0,059 mg/L, dan NO3- antara 2,366 - 5,183 mg/L. Pengukuran dengan Spektrometer Serapan Atom (SSA) diperoleh konsentrasi Cd 0,01-0,02 mg/L, Cr antara 0,002 – 0,005 mg/L, sedangkan Hg tidak ditemukan. Sifat fĂsika berupa suhu dan kekeruhan air Bendungan Wawotobi Kabupaten Konawe yang digunakan sebagai bahan baku air minum yang dikelola PDAM Pemkab Konawe dan air untuk irigasi pertanian belum mencapai ambang batas, termasuk sifat kimianya meliputi pH, DO, BOD, COD, Fe, Cr, dan Hg. Kecuali konsentrasi logam berat kadmium (Cd) yang konsentrasinya sudah melebihi ambang batas berdasarkan PP No. 20 Tahun 1990 tentang Standar Kualitas Air di Perairan Umum.
Kode file : M006
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (Daftar isi, dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar Pustaka
- Lampiran2
Bentuk file : Ms.Word
Donasi : Rp. 60.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)