Senam hamil amat dianjurkan pada wanita hamil agar saat melahirkan tiba dapat dijalani lebih mulus. Salah satu senam hamil yang banyak diperbicangkan adalah metode Pilates. Menurut Joseph Pilates, pencipta 34 gerakan dasar senam hamil sejak tahun 1920, terdapat 8 prinsip utama didalamnya, meliputi konsentrasi, pernapasan, pemusatan gerakan, kontrol gerakan, posisi dalam melakukan gerakan dan isolasi terhadap otot yang dilatih. Melalui senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.
Selain itu, ada tiga hal yang mempengaruhi proses persalinan yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat dimanipulasi/dikendalikan adalah masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Senam hamil memberi manfaat terhadap komponen biomotorik otot yang dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan meningkatkan konsumsi oksigen. Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang terkoodinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan senam hamil. Penemuan ini juga didukung oleh Artal dalam penelitian mereka mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita yang melakukan senam selama kehamilannya dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam. Menurut hasil penelitian Sofoewan di Yogyakarta disebutkan ia telah meneliti 100 wanita primigravida, didapatkan bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna (p=0,031) di kalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil dan juga lama persalinan kala II-nya juga secara bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Pada dasarnya bidan menganjurkan kepada ibu-ibu hamil untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti : mengepel lantai, menyapu, dan mencuci. Ini dilakukan dengan tujuan agar melatih otot-otot agar lebih rileks, serta ibu dapat mengatur pernapasannya. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep tradisional ini telah disempurnakan dengan gerakan-gerakan yang lebih teratur, terarah dan sistematis, berupa senam hamil sehingga manfaatnya pun lebih terarah dan jelas pada setiap gerakannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan solusi dan pemecahan masalah tentang partus lama pada kala II, dengan mencoba meningkatkan kualitas Asuhan Maternitas dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan yaitu senam hamil. Atas dasar tersebut penulis memandang penting untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai "Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas XX"
Kode file : K327
File Proposal skripsi ini meliputi :
- Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)
- Daftar pustaka
Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 20.000,-
Saya rasa dalam melakukan aktivitas atau senam hamil ini harus disesuaiakan dengan usia kandungan, sehingga tidak menyakiti baik ibu maupun buah hati, karena kita tahu setiap ibu dan janin memiliki daya tahan berbeda-beda.
BalasHapus