Nutrisi pertama dan utama bagi bayi tentu saja ASI, pilihan ini tidak perlu diperdebatkan lagi . Tetapi perkembangan menunjukkan adanya perubahan yang justru memisahkan bayi dan ASI yang dimiliki ibunya. Peningkatan pamor susu formula di tahun enam puluhan serta rumor tentang tidak modernnya ASI menyebabkan makin berkurangnya penggunaan ASI.
Dewasa ini di Indonesia 80-90% ibu di daerah pedesaan masih menyusui bayi sampai umur lebih dari 1 tahun, tetapi di kota-kota ASI sudah banyak diganti dengan susu botol. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan penggunaan ASI. Di perkotaan ibu-ibu ikut bekerja untuk mencari nafkah, sehinggga tidak dapat menyusui bayinya dengan baik dan teratur. Sebelum tahun 1970-an pemberian ASI turun hingga tingkat terendah dan pada tahun 1970-an pemberian ASI semakin meningkat. Pada tahun 2001, pemberian ASI mencapai tingkat tertinggi yaitu hampir 70 %. Pada saat itu banyak ibu mulai memberikan ASI dan terus memberikannya selama 6 bulan. (WHO, 2006). Dari hasil survey kesehatan Indonesia tahun 1992 bahwa wanita yang memberikan ASI baru menyentuh angka 51%. Dari data SDKI 1997 cakupan ASI eksklusif masih 52%, pemberian ASI satu jam pasca persalinan 8%, pemberian hari pertama 52,7%. Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita (Arisman, 2004:42).
Menurut laporan WHO (2000) lebih kurang 1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar, kurang dari 15% bayi di seluruh dunia diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman. Hasil penelitian menunjukkan gangguan pertumbuhan pada awal masa kehidupan anak usia di bawah 5 tahun (balita) antara lain kekurangan gizi sejak dalam kandungan (pertumbuhan janin yang terhambat), pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini atau terlambat serta tidak cukup mengandung energi dan zat gizi (terutama mineral) dan tidak berhasil memberikan ASI eksklusif. Penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan penyapihan bayi rata-rata dilakukan pada bulan ke tujuh pasca persalinan diketahui 63,3% responden masih menyusui dan 3,6% sama sekali tidak menyusui karena menderita sakit atau produksi ASI tidak terjadi saat awal. Kelompok kerja formal lebih dini menyapih bayinya, rata-rata 6-9 bulan setelah melahirkan sedangkan untuk pekerja informal pada saat bayi berusia 7-9 bulan. Semakin rendah pendidikan ibu merupakan resiko terjadinya penyapihan dini. Bayi dengan ibu yang harus bekerja kembali setelah melahirkan cenderung mengalami penyapihan dini. Ibu yang terpaksa meninggalkan bayinya di rumah juga mengalami kenaikan resiko penyapihan dini 3x lebih cepat.
Menyapih berarti bayi secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang dewasa. Selama masa penyapihan, makanan bayi berubah dari ASI saja ke makanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air susu diberikan hanya sebagai makanan tambahan. Insidensi penyakit infeksi, terutama diare lebih tinggi pada saat penyapihan ini daripada periode lain kehidupan. Hal ini terjadi karena makanan berubah, dari ASI yang bersih dan mengandung zat-zat anti infeksi (antara lain Ig A, Laktoferin, WBC) ke makanan yang disiapkan, disimpan dan dimakan tanpa mengindahkan syarat kebersihan.
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih sering terjadi. Hingga kini diare menjadi “Child Killer” (Pembunuh anak-anak) peringkat pertama di Indonesia. Statistik menunjukkan bahwa setiap tahun diare menyerang 50 juta penduduk Indonesia dan 2/3 nya adalah balita dengan korban meninggal sekitar 600.000 jiwa. Akibat diare pada bayi yaitu bila diare yang terjadi sangat sering, cair dan bau asam, metoorismus, flatulens dan kolik abdomen, maka akibat dari gejala tersebut pertumbuhan anak akan terlambat bahkan tidak jarang malnutrisi. Tak jarang diare akut dapat mengakibatkan kematian.
Kode File : K197
File skripsi ini meliputi
- Bagian depan (Daftar isi, daftar tabel, dll)
- Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
- Daftar pustaka
- Lampiran2 : instrumen, pengolahan data,dll
Bentuk file : Ms. WORD
Donasi : Rp. 100.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)