Untuk mencapai keberhasilan program Desa Siaga tersebut mutlak diperlukan peran serta aktif dari masyarakat terutama kader kesehatan, karena inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam program-program kegiatan pembangunan kesehatan, tidaklah bisa dipungkiri. Hasil observasi, pengalaman lapangan hingga keberhasilan cakupan suatu program yang telah dianalis membuktikan bahwa peran serta masyarakat sangat menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan pembangunan kesehatan. Penyebabnya ada dua faktor, yaitu dapat menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) dan faktor kesinambungan (continuity) pelaksanaan program kesehatan. Dengan demikian, maka sebaiknya dan seyogyanya pengorganisasian kegiatan masyarakat dalam pembangunan kesehatan harus dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Untuk mewujudkan desa siaga tidaklah semudah membaca visi-misi Departemen Kesehatan. Cakupan Desa Siaga di beberapa daerah/propinsi hingga tahun 2008 secara nasional baru mencapai 50%, di Sumatera Utara hingga tahun 2008 hanya mencapai 1.122 desa dari total 5.620 jumlah desa yang ada, di Jawa Timur baru mencapai 62%, dan di Kabupaten Malang hingga tahun 2008 baru mencapai 68%.
Kode Skripsi : K191
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan
- Bab 1-5 (Pendahuluan s/d Penutup)
- Daftar Pustaka
- Lampiran-2 (Kuesioner, dll)
Bentuk file : Ms.word
Donasi : Rp. 100.000,-
sari_as2003@yahoo.com
BalasHapussaya butuh judul mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan peran masyarakat dalam menerima PHC (Primery Helath Care)