Sabtu, 22 Januari 2011

Pengaruh terapi aktivitas gerak fisik terhadap peningkatan Basal Metabolisme Rate pada pasien Diabetes Mellitus


Aktivitas gerak yang teratur akan membantu meningkatkan metabolisme di dalam tubuh (Sharkey, 2003). Metabolisme sendiri secara sederhana berarti segenap reaksi kimia diseluruh sel tubuh, dengan panas sebagai produk akhir pelepasan energi (Tamsuri, 2004:2). Sedangkan pengertian metabolisme basal (Basal Metabolisme Rate, BMR) adalah kebutuhan kalori minimum yang dibutuhkan seseorang hanya untuk sekedar mempertahankan hidup , dengan asumsi bahwa orang tersebut dalam keadaan istirahat total , tidak melakukan aktivitas sedikitpun.
Biro Pusat Statistik memperkirakan pada tahun 2003 sudah terdapat 14 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes. Angka itu diprediksi akan terus melonjak hingga 51 juta pada tahun 2030. Sementara itu di Jawa Timur prevalensi Diabetes Melitus sendiri sebesar 1,43 % didaerah urban dan 1,47 % di daerah rural ( Ilmu Penyakit Dalam, 2006: 1853). Berdasarkan studi pendahuluan di Rumkit Militer Malang sendiri pada pertengahan bulan Nopember sampai tanggal 5 September 2008 jumlah penderita Diabetes Militus sebanyak 32 orang. Dari observasi terhadap beberapa pasien NIDDM yang menjalani rawat inap lebih dari tiga hari dan belum mendapat aktivitas gerak didapatkan nilai metabolisme basal mereka rata-rata 8,6 % dengan kadar glukosa puasa berada pada rentang 150 sampai 200.
Menurut Brian J. Sharkey aktivitas yang teratur kembali menjadi perawatan NIDDM yang manjur dan bagi penderita akan menghilangkan kebutuhan akan pengganti insulin. Efek latihan ini khususnya penting bagi orang yang gemuk dan menderita diabetes tipe II atau NIDDM. Karena pada keadaan seperti itu tingkat sirkulasi lemak yang tinggi menghalangi kemampuan insulin untuk memindahkan glukosa ke otot. Aktivitas yang teratur akan meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan peningkatan metabolisme maka kemampuan jaringan tubuh untuk lebih memberikan respon terhadap insulin juga akan meningkat sehingga akan lebih efektif sehingga membantu mengendalikan diabetes dan mencegah komplikasinya (Marillin Johnson, 1998). Pada pasien NIDDM yang tirah baring di rumah sakit tentunya mereka berada dalam keadaan yang mana terjadi penurunan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang menurun menyebabkan penurunan masa otot dan peningkatan masa lemak sehingga hal ini akan berdampak terhadap metabolisme basal tubuh sendiri.


Kode File : K240

File skripsi ini meliputi :
  • Daftar isi
  • Bab 1-5 lengkap (Pendahuluan s/d penutup)
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran kuesioner, dll


Bentuk file : Ms.Word (Doc/Docx)
Donasi : Rp. 120.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)