Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan kontribusi individu yang mendalam melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan di-reward oleh perolehan kinerja tugas. OCB ini melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur di tempatkerja. Perilaku-perilaku ini menggambarkan “nilai tambah karyawan” dan merupakan salah satu bentuk perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna membantu. Tugas-tugas pimpinan akan menjadi lebih ringan jika terdapat karyawan-karyawan dengan OCB tinggi, sehingga konsekuensinya akan meningkatkan produktivitas dan kesuksesan dirinya.
Dengan kemampuan berempati seseorang (karyawan) bisa memahami orang lain dan lingkun gannya serta bisa menyelaraskan nilai-nilai individual yang dianutnya dengan nilai-nilai yang dianut lingkungannya, sehingga muncul perilaku yang nice yaitu sebagai good citizen. Jika karyawan dalam organisasi memiliki OCB, karyawan dapatmengendalikan perilakunya sendiri sehingga mampu memilih perilaku yang terbaik untuk kepentingan organisasinya. Kapasitas-kapasitas seperti ini cenderung dimiliki dan merupakan ciri orang (karyawan) yang memiliki kecakapan emosi yang menonjol.
Budaya organisasional merupakan suatu sistem dari kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai bersama dalam organisasi dan mengarahkan perilaku anggotanya, dan pada akhirnya menghasilkan norma perilaku Sikap terhadap budaya organisasi adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada budaya organisasi.
Penelitian ini menganalisis pengaruh tingkat kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi terhadap OCB. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan kajian teoritis sebelumnya. Kuisioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai di kantor pusat PT XX yang berjumlah 358 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Jumlah sampel penelitian ini adalah 186 pegawai.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah menerima hipotesis yang diajukan, yaitu Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya Organisasi berpengaruh pada OCB. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis regresi berganda dengan nilai F sebesar 12.813 dan signifikansi 0.00. Nilai signifikansi tersebut masih berada di bawah nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 dan positif sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya Organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Hal ini bermakna apabila Tingkat kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisa si pega wai PT XX mengalami kenaikan maka independen (Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya Organisasi) terhadap perubahan variabel dependen (OCB) adalah sebesar 15,9%, yang ditunjukkan oleh koefisien determinasinya yaitu sebesar 0,159, sedangkan sisanya sebesar 84,1% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya Organisasi.
Kode file : Q028
File thesis ini meliputi :
• Bagian depan (daftar isi, abstraks, dll)
• Bagian inti (bab 1-7) lengkap
• Daftar pustaka
• Lampiran2 (kuesioner, analisis data, dll)
Bentuk file : pdf/word
Donasi : Rp. 50.000,-