Minggu, 18 Desember 2011

Hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian preeklamsia pada Ibu hamil di BPS XX

Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis
yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan/bidan harus
dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang
ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah
edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan
fisiologis. Namun bila disertai edema ditubuh bagian atas seperti muka
dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai
adanya preeklamsia. Faktor resiko preeklamsia meliputi usia, paritas,
riwayat preeklamsia, riwayat keluarga dengan preeklamsia, kehamilan
kembar, penyakit yang menyertai kehamilan dan jarak kelahiran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak kelahiran
dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan jumlah
sampel sebanyak 50 ibu hamil trimester II dan III yang diambil secara
purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan
lembar observasi / checklist. Pengumpulan data dilakukan pada bulan
November 2010. Data dianalisa menggunakan uji statistik Chi Square
pada tingkat kemaknaan P < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 8 responden yang mengalami
preeklamsi, sebanyak 62,5% jarak kelahirannya adalah dekat yaitu
antara kurang dari 24 bulan. Hasil analisis Chi-Square ( ) = 15,039
dengan signifikansi (P) = 0,001 menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara jarak kelahiran dengan kejadian preeklamsia pada Ibu
hamil di BPS XX. Peneliti menyarankan agar Bidan bersama dengan
petugas kesehatan menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB)
yang salah satu tujuannya mengatur jarak kelahiran yang optimal
sehingga baik kondisi ibu maupun bayi dalam keadaan sehat dan tumbuh
dan berkembang secara optimal, serta melakukan deteksi dini kejadian
preeklamsia dengan sarana penunjang diagnostik yang memadai.


Kode file : K330
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (Abstract, Daftar isi dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, analisis data, SPSS, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 120.000,-

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap mutu layanan maternal dalam rangka mendukung Millennium Development Goals di RS XX

Indonesia termasuk negara yang sangat concern merealisasikan capaian 8
butir sasaran tadi. MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan
di Indonesia. Mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya di
bawah komando Bappenas. Walaupun mengalami berbagai kendala namun
pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan
dibutuhkan kerja keras serta kerja sama dengan seluruh pihak. Termasuk
masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Namun pemerintah
menengarai bahwa ada tiga sasaran yang dimungkinkan gagal
pencapaiannya pada tahun 2015. Kemungkinan itu ditunjukan lewat angka
kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, pencegahan HIV/ AIDS yang
belum maksimal, dan peremajaan lingkungan hidup yang tidak optimal.
Berbagai upaya pembangunan terutama di bidang kesehatan telah
dijalankan bersama, namun kita masih menghadapi beberapa kenyataan
yang cukup menyedihkan dimana AKI tetap masih yang tertinggi di
wilayah Asia Tenggara. Rumah Sakit XX merupakan lembaga pelayanan
kesehatan swasta yang turut mendukung tercapainya pembangunan
kesehatan regional, nasional maupun global. Salah satu program yang
dicanangkan untuk turut mendukung MDGs adalah mutu layanan maternal,
meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu
bersalin dan nifas, serta pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat
kepuasan masyarakat terhadap mutu layanan maternal.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Jumlah sampel sebanyak
36 responden yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu Instrumen Penelitian
Kepuasan Pasien. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2010.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden
menyatakan puas terhadap keandalan, keamanan, empati dan wujud
pelayanan maternal di RS XX, bahkan 100% responden menyatakan puas
terhadap keresponsifan pelayanan maternal di RS XX. Peneliti
menyarankan agar prestasi kerja, kualitas dan mutu pelayanan tetap
dipertahankan dan semakin ditingkatkan, karena persaingan industri
jasa pelayanan kesehatan akan semakin ketat.


Kode file : K329
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (Abstract, Daftar isi dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka (di atas tahun 2005, 1 pustaka th 1999)
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 100.000,-

Gambaran pengetahuan bidan tentang pengelolaan vaksin di wilayah Puskesmas Kecamatan XX

Program Imunisasi merupakan program yang memberikan sumbangan yang
sangat bermakna dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian
yang disebabkan oleh berbagai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I). Cakupan program imunisasi rutin yang tinggi dengan
kualitas program yang baik, terbukti mempercepat penurunan angka
kematian dan angka kesakitan bayi. Program imunisasi rutin harus
dipertahankan secara terus-menerus dengan cakupan yang tinggi selama
masih ada bibit penyakitnya. Pengalaman membuktikan, bahwa walaupun
jumlah kasus suatu PD3I tidak tinggi, sehingga penyakit tersebut
tidak diperhitungkan sebagai masalah kesehatan yang serius, tetapi
bila cakupan imunisasi di suatu daerah rendah dalam beberapa tahun,
akan terjadi peningkatan kasus PD3I bahkan bisa terjadi KLB.
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian angka
cakupan imunisasi. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (atau biasa disebut
juga Universal Child Immunization / UCI) dalam dua tahun belakangan
ini telah meningkat menjadi 72–80,9 persen di 68 kabupaten/kota dan 90
persen secara nasional. Sehingga dampak kematian anak karena penyakit
infeksi telah turun dari 58/1.000 kelahiran menjadi 29/1.000
kelahiran. Di Kabupaten XX, desa dan kelurahan yang telah mencapai
Universal Child Immunization (UCI) juga meningkat signifikan, dimana
pada tahun 2005 hanya terdapat 28 desa UCI hanya sekitar 7,2% dari 382
desa yang ada, pada tahun 2009 meningkat menjadi 75,1%
Sangat ironis jika cakupan imunisasi dasar lengkap meningkat tetapi
kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tidak menurun,
bahkan meningkat. Tentu ada sesuatu yang perlu dikaji dan dievaluasi
dari program yang sedang dijalankan atas masalah ini. Imunisasi atau
vaksinasi sebagai suatu tindakan memberikan kekebalan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin seharusnya membuat
daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit tertentu menjadi baik.
Jika seseorang masih mengalami penyakit tertentu sedangkan ia telah
mendapatkan vaksinasi, maka bisa dikatakan vaksin yang ia dapatkan
tidak memiliki potensi yang baik untuk memberikan kekebalan.
Satu hal yang perlu dicermati dalam hal ini adalah pengelolaan rantai
vaksin, apakah sudah diterapkan dengan benar? Pengelolaan vaksin sama
halnya dengan pengelolaan rantai vaksin yaitu suatu prosedur yang
digunakan untuk menjaga vaksin pada suhu tertentu yang telah
ditetapkan agar vaksin memiliki potensi yang baik sampai pada saat
pemberiannya kepada sasaran.
Ada beberapa faktor yang dapat menurunkan potensi vaksin. Cara
penyimpanan yang baik dan benar terhadap produk biologi seperti vaksin
sangatlah penting agar potensi vaksin tetap memenuhi persyaratan yang
berlaku. Beberapa situasi yang mempengaruhi vaksin antara lain adalah
suhu, sinar matahari dan kelembaban ruang penyimpanan vaksin. Untuk
itu petugas harus memperhatikan cara penyimpanan dan pengangkutannya.
Untuk dapat mengelola vaksin dengan baik dan benar diperlukan
pengetahuan dan pemahaman yang baik dari para petugas imunisasi,
terutama para bidan baik yang bertugas melakukan imunisasi di
Puskesmas maupun yang menjadi petugas di lapangan/posyandu. Pemahaman
tentang pengelolaan vaksin ini akan turut menentukan potensi vaksin
untuk memberi kekebalan dan daya tahan tubuh anak-anak Indonesia dari
berbagai penyakit PD3I.


Kode file : K328
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (Daftar isi dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka (16 pustaka, di atas tahun 2006)
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 100.000,-

Sabtu, 17 Desember 2011

Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas XX

            Senam hamil amat dianjurkan pada wanita hamil agar saat melahirkan tiba dapat dijalani lebih mulus. Salah satu senam hamil yang banyak diperbicangkan adalah metode Pilates. Menurut Joseph Pilates, pencipta 34 gerakan dasar senam hamil sejak tahun 1920, terdapat 8 prinsip utama didalamnya, meliputi konsentrasi, pernapasan, pemusatan gerakan, kontrol gerakan, posisi dalam melakukan gerakan dan isolasi terhadap otot yang dilatih. Melalui senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.

Selain itu, ada tiga hal yang mempengaruhi proses persalinan yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat  dimanipulasi/dikendalikan adalah masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Senam hamil memberi manfaat terhadap komponen biomotorik otot yang dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan meningkatkan konsumsi oksigen. Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang terkoodinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan senam hamil. Penemuan ini juga didukung oleh Artal dalam penelitian mereka mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita yang melakukan senam selama kehamilannya dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam. Menurut hasil penelitian Sofoewan di Yogyakarta disebutkan ia telah meneliti  100 wanita primigravida, didapatkan bahwa kejadian partus  lama lebih kecil secara bermakna (p=0,031) di kalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil dan juga lama persalinan kala II-nya juga secara bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Pada dasarnya bidan  menganjurkan kepada ibu-ibu hamil untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti : mengepel lantai, menyapu, dan mencuci. Ini dilakukan dengan tujuan agar melatih otot-otot agar lebih rileks, serta ibu dapat mengatur pernapasannya. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep tradisional ini telah disempurnakan dengan gerakan-gerakan yang lebih teratur, terarah dan sistematis, berupa senam hamil sehingga manfaatnya pun lebih terarah dan jelas pada setiap gerakannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan solusi dan pemecahan masalah tentang partus lama pada kala II, dengan mencoba meningkatkan kualitas Asuhan Maternitas dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan yaitu senam hamil. Atas dasar tersebut penulis memandang penting untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai "Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas XX"

 

 

 

 

Kode file : K327

File Proposal skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)

-          Daftar pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 20.000,- 


Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas XX

            Senam hamil amat dianjurkan pada wanita hamil agar saat melahirkan tiba dapat dijalani lebih mulus. Salah satu senam hamil yang banyak diperbicangkan adalah metode Pilates. Menurut Joseph Pilates, pencipta 34 gerakan dasar senam hamil sejak tahun 1920, terdapat 8 prinsip utama didalamnya, meliputi konsentrasi, pernapasan, pemusatan gerakan, kontrol gerakan, posisi dalam melakukan gerakan dan isolasi terhadap otot yang dilatih. Melalui senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan mengurangi rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.

Selain itu, ada tiga hal yang mempengaruhi proses persalinan yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat  dimanipulasi/dikendalikan adalah masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan senam hamil. Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Senam hamil memberi manfaat terhadap komponen biomotorik otot yang dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan meningkatkan konsumsi oksigen. Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang terkoodinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan senam hamil. Penemuan ini juga didukung oleh Artal dalam penelitian mereka mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita yang melakukan senam selama kehamilannya dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam. Menurut hasil penelitian Sofoewan di Yogyakarta disebutkan ia telah meneliti  100 wanita primigravida, didapatkan bahwa kejadian partus  lama lebih kecil secara bermakna (p=0,031) di kalangan wanita hamil yang melakukan senam hamil dan juga lama persalinan kala II-nya juga secara bermakna lebih singkat dari pada yang tidak melakukan senam hamil. Pada dasarnya bidan  menganjurkan kepada ibu-ibu hamil untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti : mengepel lantai, menyapu, dan mencuci. Ini dilakukan dengan tujuan agar melatih otot-otot agar lebih rileks, serta ibu dapat mengatur pernapasannya. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep tradisional ini telah disempurnakan dengan gerakan-gerakan yang lebih teratur, terarah dan sistematis, berupa senam hamil sehingga manfaatnya pun lebih terarah dan jelas pada setiap gerakannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan solusi dan pemecahan masalah tentang partus lama pada kala II, dengan mencoba meningkatkan kualitas Asuhan Maternitas dan Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan yaitu senam hamil. Atas dasar tersebut penulis memandang penting untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai "Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas XX"

 

 

 

 

Kode file : K327

File Proposal skripsi ini meliputi :

-          Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)

-          Daftar pustaka

 

Bentuk file : Ms.Word

Charge : Rp. 20.000,- 


Rabu, 16 November 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS : Penerapan Model Pembelajaran Komparasi dapat Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SDN XX

Dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran yang direncanakan,maka tentu
guru dituntut merencanakan segala yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran yang tersusun secara terarah dan sistimatis sehingga pada
apa yang direncanakan terwujud sesuai harapan. Akan tetapi kenyataan
sering menunjukkan walaupun desain pembelajaran telah direncanakan
secara matang dengan pertimbangan dan analisis berbagai hal ,akan
tetapi hasil pembelajaran terkadang tidak sesuai harapan.
Kasus pembelajaran pada siswa kelas V untuk mata pelajaran IPA yang
dialami penulis memberikan kesan bahwa sesungguhnya perencanan awal
pembelajaran sering bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi.
Hal ini dibuktikan dari adanya data analisis hasil evaluasi belajar
siswa untuk setiap ujian formatif mata pelajaran " Ilmu Pengetahuan
Alam " yang sering menunjukkan hasil ketidaktercapaian ketuntasan
belajar dimana dari 15 orang siswa kelas V hanya berkisar 2 sampai 4
orang yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar atau rata – rata
13,33 % siswa yang telah memahami materi yang diajarkan sesuai
perencanaan semula.
Memperhatikan hal telah berbagai upaya yang ditempuh sebagai proses
tindak lanjut hasil pembelajaran dimaksud yang dipandang sebagai suatu
bentuk refleksi terhadap kinerja pembelajaran yang telah dilaksanakan
,antara lain dengan melaksanakan pembelajaran remedial, pemberian
tugas individual, analisis metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran semula, analisis karakteristik alat peraga pembelajaran
yang dikembangkan semula apakah sesuai dengan karakteritik
siswa,materi atau tidak,analisis terhadap karakteristik tingkat
kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran.
Upaya lain yang juga dipandang sebagai bentuk analisis kinerja
pembelajaran dengan melalui analisis terhadap pengamatan proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh teman sejawat,serta analisis
kinerja pembelajaran dengan pendekatan konsultatif dengan teman
sejawat dan kepala sekolah untuk memperoleh gambaran dan informasi
tentang bentuk kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta
upaya – upaya yang dapat ditempuh sebagai langkah perbaikan proses
pembelajaran dan berbagai upaya lain sehingga pada akhirnya
diterapkanlah suatu bentuk pembelajaran baru sebagai pembaharuan dari
konsep pembelajaran yang telah dilaksanakan namun hasilnya tetap
belum mencapai ketutasan minimal belajar yang ditergetkan yakni tuntas
belajar 76 %
Memperhatikan kenyataan dari berbagai upaya yang telah dilaksanakan
penulis ingin menindaklanjuti masalah pembelajaran ini melalui suatu
penelitian yang lebih spesifik dengan menerapkan suatu model
pembelajaran yang dipandang dapat memberikan solusi terbaik dan
sebagai alur penyelosaian masalah pembelajaran yang telah dilaksanakan
dengan menerapkan Model Pembelajaran Komparasi dalam pembelajaran IPA
dikelas V ( lima ).
Pemilihan Model Pembelajaran Komparasi ini didasari oleh analisis
beberapa hal antara lain :
- Kerangka dasar dalam pembelajaran Model Pembelajaran Komparasi
memungkinkan pelibatkan siswa dan guru dalam proses pemecahan
- masalah pembelajaran, sehingga akan timbul konsep dan keyakinan
belajar siswa tentang apa yang perlu diketahui,dilakukan,diyakini
setelah menyelosaikan pembelajaran
- Mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan atau konsep
pembelajaran yang diterima di luar kelas atau dalam kehidupan sehari –
hari sehingga hal ini merupakan suatu cermin penerapan strategi
pembelajaran berdasarkan analisis kompotensi lokal
- Dapat meningkatkan efisiensi waktu belajar, sehingga dengan demikian
efektifitas belajar akan lebih bermakna terhadap ketercapaian tujuan
pembelajaran
Selanjutnya dasar pertimbangan lain adanya pemilihan Model
Pembelajaran Komparasi dalam mengatasi masalah ketidakcapaian
ketuntasan belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
kelas V ditinjau dari aspek efektifitasnya langkah pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran bermakna dengan langkah –
langkah pembelajaran sebagai berikut :
- Analisis karakteristik siswa
- Penyusunan kegiatan pembelajaran
- Penyusunan strategi pembelajaran
- Pengurutan pengalaman belajar
- Menyusunan media pembelajaran
- Penyampaian isi/materi pembelajaran
- Penilaian kinerja pembelajaran
- Pelaksanaan proses tindak lanjut


Kode file : G010
File skripsi (PTK) ini meliputi :
- Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (RPP, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 25.000,-

PENELITIAN TINDAKAN KELAS : Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Bangun Datar Melalui Penggunaan Alat Peraga Untuk Kelas III SDN XX

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, banyak sekali masalah- masalah
yang dihadapi guru maupun siswa. Masalah tersebut antara lain dapat
berupa masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa
yang tidak sesuai dengan harapan guru, juga termasuk hal – hal yang
berkaitan dengan cara guru mengajar maupun perilaku siswa. Siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran merupakan tujuan utama program
pengajaran. Guru merasa bangga apabila siswanya dapat berhasil dalam
pembelajaran. Jika dalam pembelajaran siswa tidak berhasil, guru
dituntut untuk melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK.
Seperti yang penulis alami dalam pembelajaran Matematika kelas III
tentang "Bangun Datar". Dari 20 siswa yang nilai tuntas 5 siswa,
sedangkan yang tidak tuntas 15 siswa. Atas dasar inilah penulis
merefleksi apakah penyebab permasalahan tersebut dan penulis
berdiskusi dengan teman sejawat, sehingga penulis merasa perlu untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini dimulai dari
pengamatan, refleksi diri, perencanaan perbaikan, sampai melakukan
tindakan perbaikan. Suatu kebanggaan bagi guru apabila siswanya dapat
berhasil dalam pembelajaran, hal ini dapat dikatakan bahwa sasaran
utama program pengajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran oleh
siswa seperti yang tersebut di atas yaitu tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
Tujuan perbaikan ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran agar
siswa lebih mudah memahami materi yang di ajarkan guru sehingga hasil
belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan.


Kode file : G009
File skripsi (PTK) ini meliputi :
- Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (RPP, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 30.000,-