Rabu, 02 Februari 2011

Hubungan kemampuan koping dengan tingkat kecemasan klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa Rumah Sakit

            Hemodialisa merupakan suatu proses pengobatan yang kompleks dan dapat menyebabkan perilaku maladaptif karena klien dengan hemodialisa harus menghadapi suatu penyakit yang harus berlangsung seumur hidup dan melemahkan secara kronik, membutuhkan ketergantungan pada suatu mesin yang pelaksanaannya rumit dan membutuhkan banyak waktu. Reaksi psikologis dan emosional yang biasanya dialami klien adalah masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, kecemasan dan ketakutan terhadap kematian. Kecemasan sering terjadi pada klien gagal ginjal kronik ketika memulai hemodialisa,maupun beberapa bulan setelah menjalaninya. Hal ini disebabkan karena ketidaknyamanan yang berhubungan dengan prosedur tindakan invasif seperti penusukan jarum hemodialisa, ketidakpastian tentang berapa lama dialisis akan diperlukan sepanjang hidupnya, serta kesadaran dari klien bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan harus mengubah gaya hidup (Bejo,  2004). Perilaku koping seperti mengingkari, marah, pasif atau agresif umum dijumpai pada pasien. Upaya koping mungkin efektif atau tidak dalam mengatasi stres yang mengakibatkan ansietas. Jika perilaku koping efektif, energi dibebaskan dan diarahkan langsung pada penyembuhan. Jika upaya koping gagal atau tak efektif maka keadaan tegang meningkat sehingga terjadi peningkatan kebutuhan energi lalu sumber penyakit nampak lebih besar.
            Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan "Cross Sectional". Jumlah sampel 32 dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Selanjutnya data diolah menggunakan rumus rank spearman's.
            Hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan koping  responden cukup baik sebanyak 37,5%, baik 31,3% responden, dan kurang baik sebanyak 31,3% responden. Pada tingkat kecemasan yang tidak mengalami cemas sebanyak 18,8% responden, yang mengalami cemas ringan sebanyak 28,1% responden, yang mengalami cemas sedang sebanyak 28,1% responden dan yang mengalami cemas berat sebanyak 25% responden. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh nilai r sebesar = -0,788 dan pv = 0,000 dengan taraf kesalahan 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya bahwa ada hubungan antara kemampuan koping dengan tingkat kecemasan.


KODE FILE : K244

File skripsi ini meliputi :
-         Bagian depan (daftar isi, dll)
-         Bab 1-5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
-         Daftar pustaka
-         Kuesioner, dll

Bentuk file : Ms.Word
Donasi : Rp. 125.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)