Senin, 21 Februari 2011

K210 : Pengaruh Mengkonsumsi Coklat Terhadap Proses Persalinan

Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, hal ini merupakan proses fisiologis. Secara objektif sebagaimanan telah dilakukan penelitian oleh Niven dan Gijsbern pada tahun 1984 didapatkan bahwa nyeri persalinan jauh melebihi keadaan penyakit. Bagaimanapun nyeri harus diatasi, Browridge 1995 meyatakan bahwa nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fungsional yang menyebabkan respon stress fisiologis, nyeri persalinan yang lama menyebabkan hiperventilasi dengan frekuensi pernafasan 60-70 kali per menit sehingga menurunkan kadar PaCO2 ibu dan peningkatan pH. Apabila kadar PaCO2 ibu rendah, maka kadar PaCO2 janin juga rendah sehingga menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin, nyeri juga meyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama, yang akhirnya dapat mengancam kehidupan janin dan ibu, selain itu nyeri yang lama dan tidak tertahankan akan menyebabkan meningkatnya tekanan sistol sehingga berpotensi terhadap adanya syok kardiogenik. Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu bersalin menggunakan obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedativa, sedangkan obat-obat tersebut memberikan efek samping yang merugikan yang meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernapasan neonatus, penurunan Heart Rate / Central nervu system (CNS) dan peningkatan suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada janin.

Penatalaksanaan non farmakologis nyeri bisa dilakukan dengan tehnik distraksi. Sebuah kelompok para peneliti mengatakan mengalihkan perhatian ke makanan atau minuman yang menyenangkan merupakan sebuah pembunuh rasa sakit yang alami. Meskipun penemuan ini berasal dari penelitian terhadap hewan, para ilmuwan percaya bahwa pengaruh yang sama juga berlaku terhadap manusia.

Para ilmuwan percaya bahwa makanan dan minuman hanya mengurangi rasa sakit jika makanan dan minuman itu menyenangkan. Memakan coklat tidak membuat tikus-tikus ini merasakan sakit, demikian juga meminum air menunda respon mereka terhadap lantai yang panas, begitu yang mereka temukan. Para ilmuwan mengatakan sebuah bagian dari otak yang disebut raphe magnus - membantu menumpulkan rasa sakit saat makan dan minum. Di tahun 2005, para ilmuwan di University of Cincinatti, di Amerika Serikat, mendapati bahwa makanan-makanan dan minuman-minuman yang manis mengurangi tingkat yang berpotensi membahayakan pada hormon glucocorticoid, hormon yang dihasilkan otak saat kita sedang tertekan.Penelitian pada tikus-tikus ini menunjukkan saat mereka diberikan makanan atau minuman yang manis, tubuh-tubuh mereka menghasilkan tingkat glucocorticod yang lebih rendah dalam merespon situasi yang penuh tekanan. Menurut peneliti  dari Universitas  Havard  makan coklat dapat memberikan dampak terhadap perilaku dan suasana hati (mood). Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yaitu suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).

 

 

Kode file : K210

File skripsi/thesis ini meliputi :

-         Bagian depan (daftar isi, dll)

-         Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)

-         Daftar Pustaka

-         Lampiran2 (kuesioner, dll)

 

Bentuk file : Ms.Word

Donasi : Rp. 125.000,-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)