Minggu, 13 November 2011

Pelaksanaan Peralihan Hak Milik Melalui Jual Beli di Kantor Pertanahan Kabupaten XX

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
pelaksanaan peralihan hak milik melalui jual beli di Kantor Pertanahan
Kabupaten XX? (2)Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
peralihan hak milik yang melalui jual beli, (3)Hambatan apakah yang
timbul dalam proses peralihan hak milik yang melalui jual beli serta
langkah-langkah Kantor Pertanahan dalam mengatasi hambatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui proses peralihan hak
milik yang melalui jual beli di Kantor Pertanahan Kabupaten XX, (2)
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses peralihan hak
mlik melalui jual beli di Kantor Pertanahan Kabupaten XX, (3) Untuk
mengetahui hambatan yang timbul serta langkah-langkah Kantor
Pertanahan dalam mengatasi hambatan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data secara dokumentasi dan wawancara. Bahwa untuk
memudahkan melakukan perbuatan hukum peralihan hak milik yang menjadi
objek berpindah kepada penerima hak, maka dalam pemindahan haknya
harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang membuat
aktanya dan didaftarkan di Kantor Pertanahan. Dalam pembuatan akta
jual beli hak atas tanah wajib dihadiri oleh pihak penjual, pihak
pembeli dan saksi. Akta tanah yang dikeluarkan oleh PPAT dibuat
sebanyak dua lembar, yang semuanya asli. Satu lembar disimpan di
Kantor PPAT, satu lembar lainnya disampaikan kepada Kepala Kantor
Pertanahan untuk keperluan pendaftaran. Untuk para pihak hanya diberi
salinannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses peralihan hak milik yang
melalui jual beli adalah ketidakpedulian pihak yang melakukan jual
beli terhadap segala peraturan yang mengikat PPAT dan juga
ketidaktahuan para pihak mengenai persyaratan yang ada. Hambatan yang
paling dominan dalam proses peralihan hak milik melalui jual beli
yaitu karena masyarakat enggan untuk mengurus peralihan hak atas
tanahnya yang disebabkan adanya biaya yang menurut mereka cukup tinggi
dan hanya menyita waktu mereka saja, dan langkah Kantor Pertanahan
dalam mengatasi hambatan tersebut adalah Kantor Pertanahan bekerjasama
dengan Kepala Desa untuk mengadakan penyuluhan tentang pertanahan.


Kode file : R005
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
-

Bentuk file : PDF
Charge : Rp. 10.000,-

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA DI SMP XX

Upaya peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan memasukkan mata pelajaran
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mata pelajaran keterampilan
memiliki fungsi untuk mengembangkan kreativitas, mengembangkan sikap
produktif, mandiri dan mengembangkan sikap menghargai berbagai jenis
keterampilan atau pekerjaan dan hasil karya. Tujuan mata pelajaran
keterampilan tata busana adalah : (1) mendidik peserta didik dengan
keahlian dan keterampilan tata busana, agar dapat bekerja baik secara
mandiri atau bekerja di dunia usaha dan dunia industri, (2) mendidik
peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetensi dan
mengembangkan sikap profesional, serta (3) membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang
berminat untuk melanjutkan pendidikan. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang menyebabkan siswa
merasa sulit mendapatkan hasil belajar yang optimal pada mata
pelajaran keterampilan tata busana.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri XX
sejumlah 293 siswa, dengan sampel sejumlah 100 siswa. Variabel
penelitian adalah kesulitan belajar siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Analisis yang
digunakan adalah teknik deskriptif persentase. Teknik sampling yang
digunakan yaitu random.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar dialami oleh
siswa kelas VIIIB, VIIID, dan VIIIF, dengan rata-rata nilai
keterampilan tata busana masing-masing 6,85; 6,94 dan 6,92. Faktor
yang menyebabkan kesulitan belajar siswa antara lain faktor rendahnya
minat yang dialami oleh 38% siswa, rendahnya bakat keterampilan tata
busana sebanyak 51%, rendahnya motivasi yang dialami 45% siswa, serta
kondisi fasilitas praktek tata busana di sekolah yang masih kurang.
Faktor kesehatan siswa, kemampuan kognitif siswa, dukungan orang tua
dan kondisi masyarakat tidak menyebabkan kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran keterampilan tata busana.
Disarankan pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan minat dan
motivasi belajar siswa, misalnya dengan memperbaiki fasilitas belajar
dan praktek siswa, serta menyelenggarakan pembelajaran tata busana
yang menarik bagi siswa. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi diri
untuk mengikuti pelajaran tata busana sebagai upaya pengembangan
bakat.


Kode file : G008
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
-

Bentuk file : PDF
Charge : Rp. 10.000,-

Minggu, 06 November 2011

Hubungan Cara Belajar Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pelayanan KB Di AKBID XX

Latar belakang penelitian ini didasari atas masih rendahnya hasil
belajar mahasiswa pada mata kuliah Pelayanan KB di Akademi Kebidanan
XX, dari 200 orang mahasiswa hanya 2,5% mendpat nilai A, 21,25%
mendapat nilai B, 30 % mendapat nilai C, dan 46,25% mendapat nilai D.
sehingga diperlukan penelitian tentang "hubungan cara belajar dengan
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah pelayanan KB di Akbid XX".
Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan studi korelasi, responden penelitian ini adalah mahasiswa
dari Akademi Kebidanan Sehat Medan berjumlah 67 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden memiliki kebiasaan
menghapal dan membaca dengan kriteria sedang dan kurang yakni
masing-masing sebanyak 46,3 % ( 31 orang) dan 57,7% (36 orang).
Mahasiswa memanfaatkan waktu balajar dengan sedang, sebanyak 70,1% (47
orang). Kebiasaan dalam menjawab soal yang diberikan oleh dosen dengan
kategori sedang. Fasilitas belajar dengan kategori sedang yakni
sebesar 62,7% (42 orang. Mengikuti pelajaran dengan kategori sedang
yakni sebesar 59,7%.
Secara umum Hasil belajar responden berkisar pada indikator sedang dan
kurang dimana masing-masing indikator sebesar 58,2% (39 responden) dan
41,0% (28 responden) Hasil uji stastistik diperoleh nilai p = 0,037
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara cara
belajar mahasiswa dengan hasil belajar yang diperolehnya.
Dengan masih rendahnya hasil yang diperoleh mahasiswa maka diharapkan
kepada pendidik agar dapat selalu menumbuhkan motivasi belajar yang
tinggi kepada semua siswa didiknya agar dapat dicapai tujuan
pendidikan yang direfleksikan dengan prestasi belajar yang
menggembirakan. Serta diharapkan kepada pengurus Asrama untuk dapat
selalu memantau prestasi belajar mahasiswa agar apabila terjadi
penurunan prestasi belajar dapat segera memberi dukungan dan semangat
kepada mahasiswa untuk tetap giat belajar.


Kode file : K326
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 80.000,-

Perbandingan Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation dengan Model Pembelajaran Ikuiri pada Pelajaran Pengontrolan Menggunakan PLC di Kelas III TPTL SMK XX

Standar Kompetensi Lulusan (SKL), untuk pendidikan di sekolah menengah
kejuruan menuntut siswa agar dapat membangun dan menerapkan informasi
dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif dan inovatif. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut diperlukan sistem pemelajaran yang menuntut
siswa agar dapat berpikir kreatif, mandiri serta dapat bekerja sama
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Kompetensi pengontrolan menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa
program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Kompetensi ini
membutuhkan analisis, kreativitas dan kerjasama tim baik untuk teori
maupun praktek untuk menyelesaikan suatu kasus pemrograman sistem
kontrol, misalnya pengontrolan sebuah lift. Pembelajaran kompetensi
pengontrolan menggunakan PLC di SMK cenderung belum menunjukkan hasil
yang diharapkan. Hal ini dapat didukung dari pengamatan awal, yaitu
dalam proses belajaranya masih bersifat transfer of knowledge. Guru
yang mengajar cenderung memilih metode yang spekulatif, monoton,
kurang menarik dan tidak menantang sehingga beberapa indikator
ketercapaian kompetensi dasar pengontrolan menggunakan PLC belum
terpenuhi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar
model pembelajaran kooperatif tipe grup investigation dengan model
pembelajaran inkuiri pada pelajaran pengontrolan mengguakan PLC di SMK
Negeri 2 Bengkulu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
III jurusan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik (TPTL) yang berjumlah 62
orang. Karena populasi kurang dari 100 orang, maka sampel yang diambil
adalah keseluruhan siswa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Kelas dibagi dua, yaitu kelas eksperimen yang diberikan
model pembelajaran kooperatif tipe grup investigation sedangkan kelas
kedua sebagai kelas kontrol diberikan model pembelajaran inkuiri.
Dari hasil penelitian menunjukkan rata-rata (mean) hasil pembelajaran
pengontrolan menggunakan PLC pada kelas yang diberikan model
pembelajaran kooperatif tipe grup investigation lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata pada kelas yang diberikan model
pembelajaran inkuiri. Pada pengujian menggunakan uji t, model
pembelajaran kooperatif tipe grup investigation menunjukan perbedaan
hasil belajar yang signifikan, karena to yang diperoleh lebih besar
dari ttabel yaitu 2,00 < 3,03 > 2,65. Ini menunjukan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe grup investigation lebih efektif
dari model pembelajaran inkuiri pada pelajaran menggunakan PLC di
kelas III TPTL SMK XX.


Kode file : G007
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, RPP, Analisis data, dll)

Bentuk file : PDF
Charge : Rp. 30.000,-

Sabtu, 05 November 2011

Hubungan Pendidikan, Pelatihan Akuntansi, Dan Lingkungan Terhadap Implementasi Akuntansi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Dan Menengah Di Kota XX

Jumlah populasi UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia relative
sangat besar .Hal ini tentunya menjadi perhatian pemerintah untuk
memberdayakan UKM yang jika dimaksimalkan bisa menjadi lokomotif
perekonomian Indonesia disamping para pengusaha besar. Pemberdayaan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat strategis, karena
potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat,
dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Peran pentingnya sudah
teruji ketika krisis ekonomi menghampiri negeri ini pada tahun 1998
yang menyebabkan perkembangan sektor perekonomian mengalami penurunan.
Hal tersebut menyebabkan bangkrutnya perusahaan-perusahaan berskala
besar. Namun, usaha kecil dan menengah relatif masih dapat bertahan.
Berdasarkan data dari Badan Penanaman Modal Kabupaten YY, industri
kecil dan menengah berkembang cukup baik. Hal ini ditandai dengan
bertambahnya unit usaha, penyerapan tenaga kerja yang tinggi dan
bertambahnya nilai investasi. Pada 2009 perkembangan unit usaha telah
mencapai 935 unit usaha dengan jumlah investasi sebesar Rp
213.445.809.526
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui signifikansi pengaruh tingkat
pendidikan penanggung jawab usaha, pelatihan dan lingkungan terhadap
implementasi akuntansi pada UKM di Kota XX; (2) Mengetahui
signifikansi pengaruh tingkat pendidikan penanggung jaawab usaha,
pelatihan dan lingkungan terhadap kinerja UKM di Kota XX; (3)
Mengetahui hubungan antara pendidikan, pelatihan dan lingkungan; (4)
Mengetahui signifikansi pengaruh implementasi akuntansi terhadap
kinerja UKM di Kota XX.
Obyek penelitian ini adalah usaha kecil yang terdaftar di Badan
Penanaman Modal Kabupaten YY tahun 2010. Sampel penelitian ini
berjumlah 79 Usaha kecil dari 367 usaha kecil yang ada di Kota
Purwokerto. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sederhana.
Alat analisis yang digunakan analisis jalur, yang didalamnya melihat
pengaruh masing-masing variabel baik secara langsung maupun tidak
langsung. Berdasarkan hasil penelitian analisis jalur menunjukkan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan, pelatihan dan
lingkungan terhadap implementasi akuntansi dan kinerja usaha kecil.
Implementasi akuntansi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja usaha kecil. Selain itu ditemukan juga adanya keeratan
hubungan antara pendidikan, pelatihan dan lingkungan.


Kode file : F065
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : PDF
Charge : Rp. 20.000,-

Rabu, 02 November 2011

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil terhadap Zat Nutrien yang Penting dalam Kehamilan di BPS XX

Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI di
Indonesia berkisar 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
(AKB) 34/1.000 kelahiran hidup. Anemia pada ibu hamil menyumbang angka
+ 55% kematian. Hal ini menunjukkan tingginya angka kematian ibu yang
disebabkan karena kurangnya pemenuhan gizi selama hamil. Penelitian
ini ditujukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap zat nutrien yang penting
dalam kehamilan.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian cross
sectional, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai
31 Agustus 2011 di BPS XX dengan jumlah sampel 77 responden dan cara
pengambilan sampel menggunakan total sampling, sedangkan variabel
bebas adalah tingkat pengetahuan dan sebagian variabel terikat adalah
sikap ibu.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang zat nutrien yang penting dalam kehamilan pada
tingkat tahu sebagian besar baik dan pada tingkat paham sebagian besar
cukup baik serta memiliki sikap positif yang lebih besar. Dari uji
statistik chi square dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan pada tingkat tahu dan tingkat paham dengan sikap
ibu hamil terhadap zat nutrien yang penting dalam kehamilan.


Kode file : K325
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 100.000,-

Kajian Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Pada Ibu Yang Menderita Gondok di desa XX

Kekurangan zat iodium memberikan kondisi hipotiroidisme dan tubuh
mencoba mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok,
sehingga terjadi hipertropi yang memberi pembesaran pada kelenjar
tiroid. Survey daerah XX sebagai tempat penelitian, saat dilakukan
studi pendahuluan didapatkan data sebanyak 80 ibu menderita penyakit
dan 44 ibu menderita penyakit gondok yang mempunyai anak balita,
sehingga dari data yang ada, selisih total goiter rate (TGR) antara
Kabupaten dengan Kecamatan XX sebesar 37%. Berdasarkan fakta tersebut
dapat dijelaskan bahwa masih banyak masyarakat di Indonesia terutama
yang tinggal di daerah endemic gondok mengalami iodium.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan
menggambarkan 3 variabel yaitu ibu yang menderita penyakit gondok,
pertumbuhan balita dari ibu yang menderita gondok dan perkembangan
balita dari ibu yang menderita gondok dengan tempat penelitian di
Desa XX dan dilaksanakan pada tanggal 6-17 September 2011. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menderita
penyakit gondok yang mempunyai balita yang berjumlah 44 ibu, teknik
sampling yang digunakan adalah cluster sampling, sampel yang digunakan
sebanyak 40 ibu dan balita.
Hasil penelitian analisa data yang dipergunakan ini adalah analisa
data secara deskriptif untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan
balita pada ibu yang menderita gondok dengan kesimpulan pertumbuhan
balita kategori baik sebesar 37,5 % pada grade 2, kategori lebih 2,5 %
pada grade 3 dan 2,5 % pada grade 4 sedangkan untuk perkembangan
dengan kategori normal 42,5 % pada grade 2 dan 2,5 % tidak normal pada
grade 4.


Kode file : K324
File skripsi ini meliputi :
- Abstraks, Daftar isi dll
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran2 (tanpa kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 75.000,-