Sabtu, 26 Maret 2011

Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat kecemasan Pasien Pra Opeatif di Rumah Sakit XX

Pada pasien yang akan menghadapi operasi seringkali mengalami kecemasan sebagai akibat dari ketakutan pada sesuatu yang tidak diketahui dan antisipasi pada sesuatu yang tidak dikenal dan prosedur-prosedur yang mungkin menyakitkan bahkan menyebabkan kecacatan atau kematian.
Dalam proyek penelitian Franklin, menemukan bahwa “mayoritas pasien menyangkal pernyataan bahwa perawat memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri saya”. Dan hasil penelitian menurut Wilson-Barnett memperlihatkan bahwa “penjelasan kepada pasien mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya dapat mengurangi kadar kecemasannya”. Perawat harus waspada terhadap kenyataan bahwa kecemasan dan kesalahan informasi sebelumnya dapat menghalangi pemahaman. Untuk itu komunikasi yang baik dan efektif pada pasien dalam memberitahukan apa yang akan terjadi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perawatan.
Fenomena yang ada di Rumah Sakit XX menunjukkan bahwa perawat yang dinas sore dan malam di sebagian ruangan hanya satu perawat sehingga memungkinkan pelaksanaan komunikasi terapeutik kurang optimal. Sedangkan hasil anamnesa dengan 10 pasien pra operatif, 7 pasien diantaranya menyatakan bahwa perawat tidak atau kurang mendalam dalam memberikan informasi pada pasien pra operatif tentang operasi, bagaimana proses operasinya dan kemungkinan yang terjadi setelah operasi sehingga pasien masih merasakan cemas dalam menghadapi operasi.

Kode file : K008
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (daftar isi, dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar Pustaka
- Lampiran2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge : Rp. 100.000,-

1 komentar:

Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)