Klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa juga akan mengalami tingkat kecemasaan yang tinggi yang ditandai dengan perasaaan marah, sedih, badan gemetar, lemah, gugup, sering mengulangi pertanyaan, dan tanda-tanda vital meningkat. Sedangkan perilaku koping yang dijumpai yaitu klien sering mengingkari atau menyangkal, menangis, dan merasa takut akan kematian.
Individu dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan dalam kehidupannya. Pengenalan kebutuhan rasa aman klien merupakan elemen penting dalam pendekatan holistik asuhan keperawatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual, seperti kecemasan yang dialami klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memerlukan upaya penyesuaian dan penanganan agar individu adaptif. Jika individu mempunyai koping yang efektif maka kecemasan akan diturunkan dan energi digunakan langsung untuk istirahat dan penyembuhan. Jika koping tidak efektif atau gagal maka keadaan tegang akan meningkat, ketidakseimbangan terjadi, dan respon pikiran serta tubuh akan meningkat berupaya untuk mengembalikan keseimbangan. Untuk itulah perlu adanya pengembangan mekanisme koping sebagai pertahanan melawan kecemasan. Perawat berperan dalam membantu mengelola kecemasan dengan mengembangkan koping yang efektif, menciptakan lingkungan yang terapeutik, melibatkan keluarga atau orang terdekat klien, serta mencantumkan dalam intervensi keperawatan dengan harapan klien adaptif dan kualitas hidupnya meningkat.
Kode File : K188
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan
- Bab 1-5 (Pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran kuesioner, dll
Bentuk file : Ms.word
Donasi : Rp.70.000,-
aq mau donk file nya
BalasHapuskirimin q filenya donk...!!?
BalasHapusKiriminn akku filenya dunkk..
BalasHapus