Sabtu, 28 Juli 2012

Perbedaan keterampilan teknik menyusui sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada ibu bayi usia 0-11 bulan di BPS XX

Teknik menyusui yang tidak tepat dapat merugikan bayi maupun ibunya. Bayi dapat mengalami kesulitan bernafas karena hidungnya tertutupi oleh payudara ibu. Posisi bayi yang tidak tepat juga dapat
mengakibatkan lecetnya puting susu ibu sehingga menimbulkan masalah setiap kali akan menyusui karena ibu merasa sakit dan takut untuk menyusui, sehingga mengancam keberlangsungan menyusui secara eksklusif. Hasil survey awal tentang teknik menyusui yang dipraktekkan oleh 5 ibu bayi usia 0-11 bulan yang periksa ke BPS XX diketahui bahwa 80% ibu memperagakan cara menyusui yang tidak tepat sehingga puting lecet, 20% ibu sudah menyusui dengan benar tetapi masih memberi susu formula pada bayi karena ASI tidak lancar. Hal ini mengindikasikan rendahnya keterampilan menyusui pada ibu menyusui, sehingga penting untuk dilakukan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perbedaan keterampilan teknik menyusui sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

Penelitian ini menggunakan metod deskriptif dengan populasi semua Ibu yang menyusui bayi usia 0-11 Bulan di BPS XX. Jumlah sampel adalah 25 orang diambil secara total sampling. Metode pengumpulan data melalui pengamatan menggunakan lembar observasi yang dilakukan sebelum penyuluhan dan sesudah mendapat penyuluhan. Data dianalisa secara statistik rumus uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum mendapat penyuluhan, sebanyak 14 responden (56%) memiliki keterampilan menyusui yang baik, dan setelah mendapat penyuluhan, sebanyak 21 responden (84%) memiliki keterampilan menyusui yang baik. Hal ini menunjukkan ada peningkatan keterampilan teknik menyusui setelah mendapatkan penyuluhan.

Uji statisik Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai beda terendah = 0 lebih kecil dari nilai t tabel = 89 untuk sampel (n) = 25, yang berarti ada peningkatan secara signifikan tentang keterampilan teknik menyusui sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada ibu bayi usia 0-11 bulan. Peneliti menyarankan agar Bidan memberikan penyuluhan dengan mendemonstasikan teknik menyusui dengan baik dan benar sehingga ibu hamil dan ibu menyusui lebih mudah memahami dan memiliki pengalaman langsung mempraktekkan teknik menyusui yang tepat.


Kode file : K116

File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (daftar isi, dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran 2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge (Biaya) : Rp. 100.000,-

Hubungan pengetahuan dengan sikap dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa XX

Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta atau 11% dari total populasi penduduk. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menggambarkan bahwa antara 2005 – 2010, jumlah usia lanjut sekitar 19 juta 8,5 % dari seluruh jumlah penduduk. WHO juga telah memperhitungkan bahwa ditahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia sebesar 41,4 % yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Meningkatnya jumlah penduduk lansia pasti akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia.

Dampak yang terjadi akibat pengurangan saliva pada mulut pada pra lansia akan menyebabkan adanya beberapa gangguan yang akan di alami oleh lansia tersebut. Kebanyakan orang menomorduakan kondisi kesehatan gigi. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan pra lansia tersebut. Perawatan gigi dan mulut memang sangat penting untuk dilakukan karena gigi dan mulut nerupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi yaitu berawal dengan adanya karies gigi semakin lama semakin parah dan mengakibatkan adanya infeksi pada gusi yang nantinya akan mengganggu kesehatan area mulut lainnya seperti hingga terjadinya kanker mulut dan akhirnya akan terjadi gangguan pada organ tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap memelihara kebersihan gigi dan mulut pada pra lansia.

Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi. Sampel terdiri dari 83 orang pra lansia yang diambil secara total sampling. Variabel yang diamati adalah pengetahuan tentang perawatan gigi, serta sikp dalam memelihara kebersihan gigi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Chi-square pada tingkat kemaknaan α = 0,05.


Kode file : K115

File proposal skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (daftar isi, dll)
- Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)
- Daftar pustaka
- Lampiran 2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge (Biaya) : Rp. 50.000,-

Perbedaan keterampilan teknik menyusui sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada ibu bayi usia 0-11 bulan di BPS XX

Teknik menyusui yang tidak tepat dapat merugikan bayi maupun ibunya.
Bayi dapat mengalami kesulitan bernafas karena hidungnya tertutupi
oleh payudara ibu. Posisi bayi yang tidak tepat juga dapat
mengakibatkan lecetnya puting susu ibu sehingga menimbulkan masalah
setiap kali akan menyusui karena ibu merasa sakit dan takut untuk
menyusui, sehingga mengancam keberlangsungan menyusui secara
eksklusif. Hasil survey awal tentang teknik menyusui yang dipraktekkan
oleh 5 ibu bayi usia 0-11 bulan yang periksa ke BPS XX diketahui bahwa
80% ibu memperagakan cara menyusui yang tidak tepat sehingga puting
lecet, 20% ibu sudah menyusui dengan benar tetapi masih memberi susu
formula pada bayi karena ASI tidak lancar. Hal ini mengindikasikan
rendahnya keterampilan menyusui pada ibu menyusui, sehingga penting
untuk dilakukan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran perbedaan keterampilan teknik menyusui sebelum dan sesudah
diberi penyuluhan.
Penelitian ini menggunakan metod deskriptif dengan populasi semua Ibu
yang menyusui bayi usia 0-11 Bulan di BPS XX. Jumlah sampel adalah 25
orang diambil secara total sampling. Metode pengumpulan data melalui
pengamatan menggunakan lembar observasi yang dilakukan sebelum
penyuluhan dan sesudah mendapat penyuluhan. Data dianalisa secara
statistik rumus uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum mendapat penyuluhan,
sebanyak 14 responden (56%) memiliki keterampilan menyusui yang baik,
dan setelah mendapat penyuluhan, sebanyak 21 responden (84%) memiliki
keterampilan menyusui yang baik. Hal ini menunjukkan ada peningkatan
keterampilan tknik menyusui setelah mendapatkan pnyuluhan.
Uji statisik Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai beda terendah = 0 lebih
kecil dari nilai t tabel = 89 untuk sampel (n) = 25, yang berarti ada
peningkatan secara signifikan tentang keterampilan teknik menyusui
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan pada ibu bayi usia 0-11 bulan.
Peneliti menyarankan agar Bidan diharapkan memberikan penyuluhan
dengan mendemonstasikan teknik menyusui dengan baik dan benar agar ibu
hamil dan ibu menyusui lebih mudah memahami dan memiliki pengalaman
langsung mempraktekkan teknik menyusui yang tepat.




Kode file : K116
File skripsi ini meliputi :
-       Bagian depan (daftar isi, dll)
-       Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)
-       Daftar pustaka
-       Lampiran 2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge (Biaya) : Rp. 100.000,-

Hubungan pengetahuan dengan sikap dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada pra lansia di Desa XX

Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta atau 11%
dari total populasi penduduk. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat
Statistik (BPS) menggambarkan bahwa antara 2005 – 2010, jumlah usia
lanjut sekitar 19 juta 8,5 % dari seluruh jumlah penduduk. WHO juga
telah memperhitungkan bahwa ditahun 2025, Indonesia akan mengalami
peningkatan jumlah penduduk lansia sebesar 41,4 % yang merupakan
sebuah peningkatan tertinggi di dunia. Meningkatnya jumlah penduduk
lansia pasti akan menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan
kesejahteraan lansia.
Dampak yang terjadi akibat pengurangan saliva pada mulut pada pra
lansia akan menyebabkan adanya beberapa gangguan yang akan di alami
oleh lansia tersebut. Kebanyakan orang menomorduakan kondisi kesehatan
gigi. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal
manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan pra lansia tersebut.
Perawatan gigi dan mulut memang sangat penting untuk dilakukan karena
gigi dan mulut nerupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh
lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu
contoh permasalahan yang terjadi yaitu berawal dengan adanya karies
gigi semakin lama semakin parah dan mengakibatkan adanya infeksi pada
gusi yang nantinya akan mengganggu kesehatan area mulut lainnya
seperti hingga terjadinya kanker mulut dan akhirnya akan terjadi
gangguan pada organ tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap memelihara kebersihan
gigi dan mulut pada pra lansia.
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi. Sampel terdiri
dari 83 orang pra lansia yang diambil secara total sampling. Variabel
yang diamati adalah pengetahuan tentang perawatan gigi, serta sikp
dalam memelihara kebersihan gigi. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Chi-square pada tingkat
kemaknaan α = 0,05.




Kode file : K115
File proposal skripsi ini meliputi :
-       Bagian depan (daftar isi, dll)
-       Bab 1 – 3 lengkap (pendahuluan s/d metpen)
-       Daftar pustaka
-       Lampiran 2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge (Biaya) : Rp. 50.000,-