Pengaruh pantangan makanan, aktivitas fisik dan perawatan luka perineum terhadap kecepatan penyembuhan luka perineum di Desa XX

Robekan jalan lahir (perineum) dapat terjadi karena adanya ruptur
spontan maupun episiotomi. Luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang
terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Untuk menghindari berbagai
komplikasi dan bahaya dari luka perineum tersebut ibu sering melakukan
upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang telah berlangsung secara
turun temurun, misalnya berpantang terhadap makan telor, ikan, daging,
tidak mandi selama 40 hari, tidak boleh bekerja selama 40 hari, dan
berbagai pantangan lainnya yang sudah menjadi tradisi atau budaya
setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pantangan
makanan, aktivitas fisik dan perawatan luka perineum terhadap
kecepatan penyembuhan luka perineum.
Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi dengan jumlah sampel
sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2011. Data
dianalisa menggunakan model analisis regresi linier berganda pada
taraf kesalahan 5%.
Hasil Uji persamaan regresi linier berganda memperlihatkan bahwa
secara bersama-sama variabel pantangan makanan, aktivitas fisik dan
perawatan luka perineum mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kecepatan penyembuhan luka perineum dengan nilai F hitung 757,022.
Variabel pola makan merupakan faktor paling dominan baik secara
sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kecepatan penyembuhan luka
perineum dengan nilai t hitung 6,273. Peneliti menyarankan agar Ibu
nifas menjaga pola makannya seperti membatasi makanan pedas, asam atau
makanan yang mengandung alkohol seperti tape, durian karena dapat
mempengaruhi penyembuhan luka perineum.

Kode file : K110
File skripsi ini meliputi :
- Bagian depan (daftar isi, dll)
- Bab 1 – 5 lengkap (pendahuluan s/d penutup)
- Daftar pustaka
- Lampiran 2 (kuesioner, dll)

Bentuk file : Ms.Word
Charge (Biaya) : Rp. 100.000,-