Ruptur perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. Salah satu penyebab rupture perineum adalah karena usus atau kolon yang terisi penuh sehingga berdesakan dengan kepala dan badan janain pada saat proses persalinan berlangsung. Pasien pada umumnya dianjurkan untuk buang air besar secara normal sebelum proses persalinan berlangsung. Namun banyak pasien yang idak dapat melakukan buang air besar secara normal karena kondisi kecemasan, takut dan gelisah menjelang proses melahirkan. Untuk itu tindakan alternatif perlu dilakukan terutama menghadapi ibu atau pasien yang kesulitan buang air besar secara normal seperti pemberian lavement menggunakan air hangat dan sabun, atau pemberian obat pencahar.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Tahun 2010. Data dianalisa menggunakan model analisis varians klasifikasi satu arah.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pemberian lavementt, obat pencahar, dan buang air besar (BAB) normal terhadap kontraksi uterus, lama pembukaan 0-9 cm, lama pembukaan kala II dan III, robekan perineum, volume perdarahan, dan kondisi bayi baru lahir. Peneliti menyarankan agar Ibu yang sedang dipersiapkan untuk proses persalinan hendaknya dianjurkan untuk BAB secara normal dahulu dengan penjelasan yang tepat demi kelancara proses persalinan. Jika ibu tidak bersedia BAB secara normal, maka penggunaan lavementt dengan air hangat.
Kode file : K207
File skripsi ini meliputi
- Bagian depan (Daftar isi, daftar tabel, dll)
- Bab I – V (pendahuluan – penutup) lengkap
- Daftar pustaka
- Lampiran2 : instrumen, dll
Bentuk file : WORD
Donasi : Rp. 125.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan order/tinggalkan pesan dan email, kami akan kirimkan email file pesanan anda (SMS ke 086755605984)